Sehun! Dimana kau?! Tolong aku!
Tak!
Refleks Jiyeon dan Chanyeol menjauhkan wajah mereka saat mendengar ada sesuatu yang menghantam sandaran kursi kayu itu. Pandangan mereka bertemu. Buru-buru Jiyeon menunduk, menyembunyikan wajahnya yang pasti sudah memerah saat ini. Sedangkan Chanyeol menoleh ke arah lain sambil mengelus tengkuknya.
"Eung.. Maaf, karena aku telah lancang padamu.." ujar Chanyeol dengan suara kecilnya.
Jiyeon menggigit bibirnya, tak tahu harus menjawab apa dan bagaimana. Kegugupan di hatinya seakan mampu mengeringkan kerongkongannya.
"Eonnie!"
"Omo!"
Jiyeon mengangkat wajahnya saat sebuah suara mengejutkannya. Ia menoleh ke belakang dan menemui Jungeun, salah seorang tetangganya. Gadis kecil itu tersenyum menyapa Chanyeol sambil menunjukkan jejeran gigi putihnya.
"Ada apa, Jungeun-ah?"
Jungeun mengibas-ngibaskan tangannya di depan Jiyeon bermaksud memintanya mendekat ke gadis itu. Jiyeon pun langsung mendekat. Jungeun buru-buru mendekatkan bibirnya ke telinga gadis itu dan membisikkan sesuatu yang membuatnya langsung penasaran.
"Jinjja?" Jungeun mengangguk mantap dua kali.
"Palli, Eonnie!" seru Jungeun dengan penuh keceriaan sambil menarik-narik tangan Jiyeon. Matanya melirik Chanyeol yang terlihat sedang mencoba mentralkan kegugupannya. Dengan sedikit ragu ia kembali mendekat ke Chanyeol.
"Maaf, Sunbae. Aku harus pergi.." pamit Jiyeon seraya membungkukkan badannya.
Tanpa menunggu jawaban dari Chanyeol, Jiyeon sudah berlalu karena Jungeun menariknya. Meninggalkan Chanyeol yang mengacak rambutnya frustasi.
*****
Sehun tersenyum lega setelah menyelesaikan rencananya. Kejutan yang ia buat ini harus bisa membuat Jiyeon tak mampu berkata-kata, walaupun ia tak yakin akan jadi begitu nantinya. Ya, paling tidak gadis itu terkejut saat melihatnya.
Ia melangkah menuju halaman depan rumah ini. Saat sampai disana, ia sama sekali tak mendapatkan raga Jiyeon. Dimana gadis itu?
Sehun segera berlari mencarinya ke manapun di rumah itu. Kakinya terus melangkah entah kemana sampai akhirnya terhenti di depan pintu kaca menuju halaman belakang. Pintu itu memang tertutupi oleh kain gorden. Tapi, tanpa sengaja ia melihat kain itu terbuka sedikit. Tadinya ia berniat hanya ingin membenarkan letaknya, tapi beruntungnya ia menemukan Jiyeon dan sialnya gadis itu tak sendiri. Gadis itu tengah duduk bersantai bersama pria yang baru ia ketahui belakangan ini namanya adalah Park Chanyeol.
Rahangnya tiba-tiba mengeras. Sebuah kepalan di tangan semakin menguat. Ia hendak menghampiri mereka berdua, tapi pergerakan pria bernama Chanyeol itu membuatnya semakin kesal.
Berani-beraninya ia mendekatkan wajahnya pada Jiyeon!
Sehun mengedarkan pandangannya ke sekitar dan langsung menemukan tumpukan batu-batu putih di dalam guci tinggi yang ada tepat di sampingnya. Buru-buru ia mengambil salah satu batu yang paling besar disana dan segera membuka pintu kaca itu.
Tak!
Sebelum wajah Chanyeol semakin dekat ke wajah Jiyeon, Sehun melemparkan batu itu hingga mengenai punggung kursinya. Cepat-cepat Sehun kembali masuk dan langsung menutup pintunya. Lalu ia mengintip sedikit dari balik gorden. Dan terkikik kecil.
Ia berhasil menggagalkannya.
Saat Sehun tak sengaja melihat Jungeun melewatinya, ia segera menghampiri gadis itu dan berbisik, meminta sedikit bantuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Prince ✔
Fanfiction"Selamat pagi, Tuan Putri.." "Berhenti memanggilku seperti itu!" teriak Jiyeon sambil melemparkan sebuah bantal ke arah pelayannya. Jiyeon adalah majikannya yang dingin, tapi sebenarnya manja. Ia sangat senang mengusili Jiyeon, bahkan sejak merek...