Twelve Annoyed

644 78 16
                                    

Hangat.

Itu yang mereka rasakan saat ini. Siang sudah muncul dan suhu di desa sudah mulai menghangat kala sinar Sang Mentari jatuh mengenai.

Setelah puas bermain air bersama, Sehun dan Jiyeon memutuskan untuk tidak kembali ke villa dulu. Mengingat keadaan mereka yang masih basah kuyup, keduanya takut akan kena sembur oleh Tuan Park jika kembali ke villa. Jadi mereka memilih untuk mengeringkan diri di sebuah pondok kecil di tengah-tengah kebun teh.

"Sudah mendingan?"

Jiyeon menoleh pada Sehun yang sedang menghirup semerbak aroma daun teh yang menyeruak. Lalu ia memperhatikan baju yang masih lembab. Sedetik kemudian ia mengangguk, karena untungnya ia melepas jas panjangnya tadi. Jadi kemungkinan ayahnya takkan curiga.

"Tapi, rambutmu?"

Sehun menyadari kalau rambut Jiyeon masih sedikit basah dan terlihat kusut. Gadis itu menarik rambutnya. Dan benar saja apa yang pelayannya itu bilang.

"Eotteokhae?"

Sehun tampak berpikir sejenak ketika Jiyeon menampilkan wajah sedih sambil mengerucutkan bibirnya. Lalu sebuah ide terlintas di pikirannya. Sehun melepas jas panjangnya. Untung saja sebelum ia melompat ke dalam air, ia melepas jasnya. Jiyeon menunjukkan wajah bingungnya.

"Pakai ini." ucap Sehun seraya meletakkan jas itu di atas, menutupi kepala Jiyeon. Gadis itu hanya terdiam sembari memperhatikan gerakan lembut Sehun.

"Bagaimana jika Appa bertanya tentang hal ini?" tanya Jiyeon sambil menunjuk jas panjang Sehun.

"Katakan saja bahwa kau tak tahan dengan cuacanya yang lumayan dingin."

"Tapi, ini sudah lumayan hangat, Tuan Oh."

"Katakan saja begitu."

"Kau yakin Appa takkan curiga?" tanya Jiyeon, merasa masih ragu untuk pulang.

"Percayalah padaku." ujar Sehun dengan nada penuh keyakinan.

Sejenak Jiyeon menatap Sehun. Entah mengapa hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Hatinya tersentuh merasakan setiap kelembutan yang pria itu lakukan, meski hal itu jarang terjadi. Ini tak seperti biasanya. Ini aneh.

Detik berikutnya Jiyeon langsung berdiri dari duduknya, tanpa menunggu Sehun memintanya. Ia berjalan lebih dulu meninggalkan Sehun dibelakangnya yang mulai kebingungan melihat ada perubahan dari sikapnya. Ia masih bingung mengartikan perasaannya saat ini.

*****

"Jiyeon-ah!"

Hal pertama yang Jiyeon dapati saat kembali ke villanya adalah pekikan riang Areum dan pelukan erat yang gadis itu berikan padanya. Satu tangannya menahan jas Sehun agar tak merosot dari kepalanya dan satunya lagi menepuk-nepuk pelan lengan gadis itu, bermaksud memintanya untuk segera melepaskan pelukannya.

"Kau dari mana saja?" tanya Areum dengan raut khawatir. Jiyeon hanya meliriknya sekilas sebelum akhirnya melenggang masuk ke dalam.

Areum menampilkan wajah bertanya-tanya sambil memperhatikan setiap langkah Jiyeon. Lalu perhatiannya teralihkan ke arah Sehun yang baru saja tiba.

"Ah, Sehun-ssi, apa yang terjadi pada Jiyeon?"

Sehun menoleh tanpa ekspresi. Areum jadi tambah bingung melihat perubahan Sehun, karena sebelumnya pria itu selalu tersenyum manis saat melihatnya.

"Berhenti bertanya padaku. Tanyakan saja langsung padanya." jawab Sehun dingin sebelum meninggalkan Areum yang masih kebingungan di depan pintu utama villa itu.

My Annoying Prince ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang