Hari ini Kean dan juga Bang Daniel pergi ke sekolah naik angkot, Karena semua barang serta rumahnya telah disita oleh ayahnya. Ha?! Ayah. Kean benci menyebutnya Ayah setelah apa yang dilakukan ayahnya kepada mamanya.
Gerbang sekolah nya belum dibuka karena jam masih menunjukkan jam 06.10, Secara rumah Kean yang sekarang jauh dari tempat sekolahnya. Kean dan abangnya duduk di depan pos satpam.
" Dek? Abang gak nyangka ayah setega ini sama kita "
" Huh?! Sejak kapan ayah kasian sih bang sama kita, Malah yang ada dia bakal tega setega teganya sama kita bertiga, Dia tuh gak pernah mikirin kita sama mama " Jelas Kean.
" Kamu bener, Ayah gak pernah sayang sama kita, Apalagi semua keluarga seakan gak pernah anggap kita ada selayaknya saudara atau keponakan mereka "
" Udahlah bang ngapain sih bahas itu, Aku bete tau gak " omel Kean.
" Iya iya, Kan cuman nanya tadi "
" Ya sama aja, Ishh " Kesal Kean kepada abangnya yang sedang tertawa.
Untung Abang gua ganteng. Gumam Kean.
" Apa key? Abang ganteng? Kamu baru sadar? Hahaha " goda Bang Daniel kepada Kean.
Dan gerbang pun dibuka pada jam 06.30, Kean pun masuk kedalam lingkungan sekolahnya dan meninggalkan bang Daniel yang masih asik tertawa.
" Yahh kok Abang ditinggal sih key? " Sambil mensejajarkan langkahnya dengan Kean.
Kean tak berminat menjawab pertanyaan abangnya itu, Dia sangat kesal karena pagi ini mood nya hancur oleh bang Daniel. Ia mempercepat langkahnya agar abangnya itu tidak bisa menyusul langkahnya.
" Ditinggal lagi, Emang ya nasib orang ganteng ditinggal terus " sambil melihat punggung Kean yang sudah menghilang, Ia berbelok ke kanan untuk menuju kelasnya.
Sedangkan Kean, Dia sudah sampai dikelasnya dari tadi, Karena ia pusing memikirkan bang Daniel dan juga ayahnya yang sangat tega itu, Kean membuka buku matematika dan mengerjakan pr nya yang sebagian belum dikerjakan.
Kean tidak menyadari bahwa ada seseorang yang masuk dan duduk di sampingnya, Kean masih berkutat dengan rumus rumus yang ada di depannya.
Laki laki di sebelahnya itu menyodorkan sebuah roti dan juga air mineral di hadapan Kean, Saat itu Kean menghentikan aktivitas hitung menghitung nya, Yang bisa membuat kepala sebagian orang akan pecah karena pagi pagi disodorkan dengan rumus matematika.
Kean menolehkan kepalanya ke kirinya dan mendapatkan wajah datar Panji yang sedang menatap tiap inci wajah Kean, Kean yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah. Lalu dia berdeham.
" Hmm. " Deham Kean untuk menetralkan detak jantungnya.
" Kenapa? " Tanya Panji.
" Gak, Ini buat apa? " Kean sekarang sudah tidak marah lagi kepada Panji. Ada apa yang terjadi dengan Kean sekarang, Ia merasa tenang dan nyaman dengan Panji.
" Makan dan minum. " Jawab Panji.
" Gak, Gue udah sarapan tadi dirumah. "
" Gak nerima penolakan. " Lalu Panji pergi begitu saja dari hadapan Kean.
Sedangkan Kean masih menatap punggung Panji yang sudah menghilang dari pandangannya, Lalu dia beralih menatap makanan dan air mineral yang diberikan Panji, Ia tersenyum mengingat nya.
Ternyata masih ada orang yang peduli selain kakak dan mamanya. Kean tersenyum untuk pertama kalinya karena Panji. Harusnya ia mengucapkan terima kasih tadi kepadanya, Tapi ia lupa untuk mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Teen FictionWe will never be able to unite like Teluk Alaska, because you are different from me.