Vote sebelum baca. Jangan sider.
Panji sejak tadi menghubungi Kean terus menerus, Tapi tak dihiraukan olehnya. Karena yang terpenting ia harus berangkat dengan bang Daniel pagi ini.
Kean sudah lengkap dengan seragam sekolahnya dan juga sepatunya.
Ia berjalan ke arah ruang makan yang meja dan kursinya terbuat dari bambu. Lalu Kean duduk diikuti oleh mama dan abangnya.
Hari ini Kean sarapan dengan singkong rebus lagi, Karena semakin lama ia semakin tak punya uang untuk membeli beras dan keperluan lainnya.
" Maaf ya, Mama cuma nyediain singkong rebus sama air putih, Padahal tiap pagi kalian maka roti sama minum susu. " Jelas Mama.
" Gak papa kali ma, Gini aja aku udah seneng " Jawab Kean.
Tetapi tidak dengan bang Daniel yang hanya diam saja sedari tadi. Ia juga tidak menatap Kean dan mamanya, Ia memilih sibuk dengan makanannya.
" Abang? Udah selesai kan sarapannya? Yuk kita berangkat "
" Gak. Gue berangkat sendiri " Bang Daniel berdiri dan menyalami tangan mama. Dan meninggalkan Kean yang masih terdiam ditempatnya.
" Mungkin Abang kamu lagi ada masalah, Ntar juga dia reda lagi, Sana kamu berangkat sekolah, Nanti telat loh "
" Iya ma, Kean berangkat, Assalamualaikum. " Salam Kean.
Kean masih berpikir di tengah perjalanan, Tidak biasanya abangnya seperti itu kepada dirinya dan juga mamanya.
Ia harus mencari tahu juga mengapa abangnya berubah dari kemarin.
Ia mengeluarkan ponselnya dari saku roknya dan menelpon seseorang yang ia butuhkan saat ini. Setelah itu ia mematikan sambungan telepon itu secara sepihak, dan menghela napas panjang.
Kean sampai di sekolahnya, Dan berjalan menuju kelasnya. Ia sampai di kelasnya dan membanting tasnya dengan kasar. Ia bingung dengan hidupnya, Mengapa hidupnya sangat sengsara?
" GUE BENCI!!! " Teriak Kean yang sedang frustasi.
Semua teman sekelasnya menoleh kearahnya dengan pandangan bingung dan juga ada yang kesal.
Disisi lain ada seseorang yang memperhatikan Kean dengan tatapan sendu dan sedih melihatnya. Ia adalah Bang Daniel.
Maafin gue dek. Batin bang Daniel.
Kean mengeluarkan buku paketnya dan alat tulisnya dari dalam tas untuk mengalihkan perasaan campur aduk yang ada dihatinya.
Ia mulai membuka buku halaman demi halaman.
" Keannnnn " Panggil Manda.
" Apa? " Tanya Kean dengan nada datarnya.
" Manggil doang, hehehe "
Kean memutar bola matanya malas, akan tingkah sahabat nya ini yang terkadang menyebalkan. Tetapi juga kadang menghiburnya.
~~~
Kean saat ini sedang berada di kantin bersama Manda dengan menikmati bakso dan jus alpukat nya. Tiba tiba seorang pria datang dan menghampiri Kean dengan muka kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Novela JuvenilWe will never be able to unite like Teluk Alaska, because you are different from me.