Kalo masalah datang padamu, Jangan lari darinya, Tapi hadapilah dengan sikap dewasa.
~~~
" KEY?! BANGUN KEY, MA? NANTI DANIEL SAMA SIAPA KALO MAMA SAMA KEAN GAK ADA? MAAFIN DANIEL MA, MAAFIN DANIEL "
Daniel menelpon ambulans, Setelah ambulans datang mereka membaringkan Kean dan mama di brankar, Lalu memasukkan nya kedalam mobil ambulans.
Daniel menaiki mobil tersebut, Dengan terus memanggil nama Kean dan juga mamanya.
Ia menyesal telah mengikuti kemauan ayahnya kalau akhirnya malah mamanya dan adiknya yang menjadi korban. Sejujurnya ia sangat saya kepada dua orang ini.
Tapi karena paksaan ayahnya, Ia terpaksa mengikutinya karena tidak ingin mamanya menjadi target pembunuhan oleh ayahnya.
Rumah sakit.
Sekarang Daniel berada di rumah sakit, Kean dan mamanya sedang dibawa oleh dokter dan juga perawat.
Ia mengikuti terus kemana mereka semua membawanya.
Sampailah disebuah ruangan khusus yang tidak ada seorangpun didalamnya, Mungkin hanya pasien, dokter dan perawat lah yang boleh masuk kedalamnya.
" Maaf, Mas tunggu disini. Tidak boleh ikut masuk kedalam " Peringat perawat.
" Baik sus " Daniel hanya bisa pasrah. Ia terus berdoa agar mama dan adiknya bisa selamat.
Seorang pria remaja sedang duduk sendirian di sebuah lorong rumah sakit yang sangat sepi. Hanya ada dirinya yang sedang menunggu hasil dari dokter.
Ia melirik ke ruangan tempat kedua orang disayanginya masuk kedalamnya, Tetapi belum ada seorangpun yang keluar dan memberitahu Daniel.
Tiba tiba ponselnya bergetar menandakan panggilan masuk.
" Anda puas sekarang?! Hah?! "
" HAHAHAHA, Saya sangat puas!!! Puas sekali!!! Ingin membunuh ibu tersayang mu, Adikmu itu juga menjadi korban "
" DASAR BAJINGAN!!! "
Seseorang yang menelpon Daniel langsung mematikan secara sepihak, Daniel harus mencari sesuatu yang bisa membongkar semua kejahatan orang yang ingin melukai mama dan adiknya.
Tak lama dokter keluar, Daniel yang melihat itu, Langsung bangkit dan menghampiri dokter tersebut.
" Bagaimana keadaan mama dan adik saya dok?"
" Sebelumnya saya minta maaf kepada anda, Tapi... Mama anda.... " Dokter tersebut menggantung ucapannya yang membuat Daniel semakin khawatir dan takut.
" Tapi apa dok? Ayo bicara?! " Ucap Daniel sambil memegang kerah baju dokter itu.
" Mama Anda tidak terselamatkan, Sekali lagi saya mohon maaf, Saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi akhirnya begini "
" Sedangkan adik anda sedang mengalami masa kritisnya, Karena luka tusuk yang terlalu dalam, Saya permisi dulu " pamit dokter Iyan sehabis menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Teen FictionWe will never be able to unite like Teluk Alaska, because you are different from me.