Disini. Kean berada di kelasnya, Tadi pagi ia berangkat bersama kakaknya, Daniel. Ia sudah bosan sedari tadi menanggapi ocehan Manda.
" Man? Lo bisa diem gak? " Tanya Kean dengan ketus.
" Gak bisa, Lo gak tau sih, Cowok tadi ngeliatin gue juga, Aahh senengnya " Ucap Manda sambil membayangkan laki laki yang bertemu dengan nya tadi pagi.
" Lo gila! " Satu kata yang mampu membuat Manda melongo sambil menatap Kean.
" Awas laler masuk ke mulut lo, tutup." Kalimat yang sangat pedas yang Kean ucapkan ke Manda.
" Key? Lo--- " Belum sempat Manda menyelesaikan ucapannya, Laki laki berwajah tampan datang ke arah Kean dan dirinya.
" Hai key? Gak kekantin? " Kean menatap ke arah Panji dengan malas.
" Gak "
" Lo gak laper? Gue beliin ya? " Tawar Panji.
" Gue kenyang ngenderin lo ngomong"
Sarkas amat ni cewek dah. Batin Panji.
" Nji? Mending beliin gue aja deh " kata Manda sambil mengedip-ngedipkan matanya.
" Ogah, mending gue balik kelas "
Panji pun kembali kekelas ya, Sedangkan Manda melanjutkan ocehan tidak jelasnya dan Kean hanya memutar bola matanya malas.
Kean mulai memasang earphone ke telinganya tanpa Manda sadari. Dan mulai menyetel musik penenang hatinya.
" Yahh gila sih, Gue harus dapet nomer tuh cowok kalo ketemu lagi ya gak Ke-an " Amanda dibuat melongo karena dia sudah bercerita panjang kali lebar dan Kean dengan santainya memejamkan mata sambil mendengar musik lewat earphone yang menggantung ditelinga nya.
Amanda mencabut earphone Kean dan itu membuat Kean geram dan kesal.
" Apa apaan sih lo cabut heandset gue? Hah?! " Kesal Kean.
" Keselan mana sama gue yang cerita sama lo panjang lebar dan lo dengan enaknya make heandset di kuping lo, Mulut gue kan capek key " Jawab Amanda.
" Emang gue ada nyuruh lo cerita tentang tuh cowok hah? Gak kan? Ya itu salah lo sendiri yang cerita ke gue, Udah deh jangan nyalahin gue " sentak Kean.
Kean bangkit dari kursinya dan berjalan keluar kelasnya, Ia sudah sangat kesal dengan sikap Manda.
Ia memutuskan untuk pergi ke taman sekolah, Karena disana mungkin Kean akan mendapat ketenangan.
Kean sampai di taman, dan ia mulai duduk dibawah pohon rindang dan angin yang membuat nya semakin betah berada di taman.
Kean kembali memakai heandset yang tadi ditarik oleh Manda. Dan mulai menyetel musik favoritnya. Perlahan Kean larut dalam musik dan juga suasana di taman.
Keheningan yang membuat siapa saja tenang.
Dan itu adalah kesukaan Kean berada di keheningan.
" Cewek cantik kaya lo gak baik sendirian di taman " Ucap seseorang itu sambil mencabut earphone Kean.
Kean menoleh dan melihat seseorang yang tadi mengganggu nya, Ia menatap tajam laki laki di hadapannya.
" Key? Gue gak nyangka bisa ketemu lo disini "
Apa apaan ini, Kenapa dia kembali lagi dan satu sekolah denganku. Batin Kean.
Kean tidak ingin berlama-lama di taman, Ia memutuskan untuk pergi dari taman. Meninggalkan laki laki yang kini menatap punggung Kean menyesal.
" Apa gak ada lagi gue di hati lo key? " Teriaknya.
Kean terus berjalan, tanpa menghiraukan teriakan laki laki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Teen FictionWe will never be able to unite like Teluk Alaska, because you are different from me.