Mungkin Chap kali ini akan bikin kalian kaget, tapi semoga tidak mengecewakan..
Jangan lupa Vote dulu sebelum membacanya, hati-hati typo masih setia menemani kalian. Yuksss! langsung sajaHappy Reading!
⬇⬇⬇...
Tiffany merobek semua fotonya. Hatinya kembali tersayat saat secara otomatis otaknya berputar pada kejadian malam mengerikan yang merenggut ke-virginannya, tangannya terus bergetar ketakutan ditambah lagi perut kosongnya yang belum terisi apapun. Tiffany berjalan sempoyongan karena kepalanya mulai pusing, menyeret paksa kakinya yang mendadak berat untuk melangkah.
Tiba-tiba perasaan bersalah menyelimuti Tiffany karena tidak pernah jujur pada Yoona tentang kejadian malam itu.
“Mianhae Yoong,, jebal mianhae!” cairan hangat kembali terjatuh dari sepasang mata sembabnya, menghapuspun percuma karena lagi air matanya akan terjun bebas tidak bisa dihentikan
Tiffany terduduk disamping ranjangnya. Rasa sakit luar biasa pada malam itu kini seakan kembali terasa olehnya, bukan hanya fisik tetapi juga batinnya. Asal kalian tahu dulu wanita ber-eyes smile itu pernah mengandung benih dari pria brengsek yang sudah mengubah dunianya dalam semalam. Ketika usia kandungannya baru 2 bulan Tiffany keguguran karena terjatuh dari anak tangga. Tidak ada yang tahu tentang hal itu selain kedua orangtuanya.
Tangan Tiffany memukul-mukul ranjangnya menumpahkan seluruh Penyesalan yang terus menguasai dirinya. Jika saja saat itu Tiffany tidak terbawa emosi dan bisa menahan diri tidak pergi ke-Club mungkin dia tidak akan menghabiskan banyak minuman beralkohol yang justru membawanya pada hal mengerikan seumur hidupnya.
⭐⭐⭐
Beberapa kali Tiffany meminta izin harus meninggalkan pekerjaanya, bukannya dia tidak profesional,, hanya saja dia selalu kehilangan konsentrasinya. Seperti halnya saat ini Tiffany kembali pulang ketika belum ada satu jam dirinya menyelesainkan pekerjaanya, tidak ada yang dia lakukan ketika otaknya tidak memberi perintah selain hanya terdiam memandang kelam hidupnya. Sudah dua minggu sejak foto itu terkirim, Tiffany mulai menghindari Yoona dia merasa tidak pantas untuk pria bermarga Jung itu.
“Apa kau baik-baik saja Yoona-ku?,, aku benar-benar merindukannmu, aku hidup tetapi terasa mati. Aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak bisa egois kau pria baik dan sudah sepantasnya kau mendapat wanita yang baik juga” butiran bening berhasil membuat lingkaran basah pada bingkai foto Yoona yang Tiffany pegang.
Tiffany mengabaikan setiap panggilan ataupun pesan yang Yoona kirim, setiap kali mengingat Yoona dirinya semakin merasa terlihat buruk sebagai seorang wanita yang tidak bisa menjaga dirinya. Hatinya teriris ketika membaca deretan huruf yang membentuk sebuah kalimat kekhawatiran dari sang kekasih. Yoonanya tidak pernah seharipun tidak mengirimkan pesan yang slalu membuat air mata Tiffany lumer diwajah tirusnya.
Tangan halus wanita ber-eyes smile itu mengusap lembut gambar wajah Yoona yang terlihat rupawan dalam bingkainya.“Kau akan lebih baik jika tanpa aku. Yakinlah aku hanya akan mencintaimu meski kita sudah tidak bersama lagi selamat tinggal Yoongie-ah! Saranghae!” Terakhir Tiffany mencium lama foto Yoona yang sudah basah dengan air matanya
___
Niat Tiffany membuka pintu mobilnya terhenti ketika suara seseorang yang teramat dirindukannya menggema dibasemant gedung Apartmentnya . Kakinya seolah tertahan untuk tetap melangkah masuk kemobilnya, Sungguh ingin rasanya Tiffany berlari menghambur dalam pelukan hangat Yoona menenggelamkan wajahnya dalam dada bidang yang slalu mampu menenangkannya tapi kembali niatnya untuk menjauhi pria beriris rusa itu teringat, Tiffany mengubah ekspresi wajah sendunya lebih terlihat dingin, mendesah kasar seolah dirinya malas bertemu Yoona. Tapi percayalah, ini sangat menentang kehendak hatinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/140779435-288-k51971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT -Complete-
Hayran KurguJessica Jung . Aku tahu ini salah tapi sungguh aku tidak mampu menghentikannya kau terlalu menguasai penuh hatiku. Im Yoong . Tidak bisa! Itu hal bodoh jika aku membalasnya. Aku memang menyayanginya tapi tidak untuk mencintainya. Tiffany Hwang . Aku...