Chapter 8

632 96 52
                                    

Semoga kalian suka sama cerita amburadulku ini 😁 tidak banyak kata kok aku, hanya mau ucapain makasih sama yang slalu setia baca, vote, komen, sama nunggu ceritaku ini.
Mungkin ini tidak lebih bagus dari cerita lain yang kalian baca,, tapi aku bahagia setiap ada notif yang respon ceritaku ini yang buatku tersenyum kayak orang gila 😄😄..

Gak usah banyak cuap, cus langsung saja . . .

Happy Reading
⬇⬇⬇⬇



















• • •
Dentuman keras suara musik memekak disetiap sudut ruangan, wanita-wanita dengan pakaian kurang bahan sedang memanjakan para pria hidung belang.
Seorang wanita sexy berjalan mendekati seorang pria mabuk yang menjatuhkan kepalannya diatas meja, wanita itu berhasil membuat sipria menegakkan kepalanya hanya dengan tepukan ringan dibahu sipria. Karena terlalu mabuk sipria menyipitkan matanya berusaha mengenali wajah yang sedang menatapnya, samar hanya terlihat bayangan kabur wanita berkepala tiga.

"Ingin main bersama..." Kata siwanita dengan tatapan mengodanya

Pria itu masih berusaha mengenali wajah siwanita, tetapi efek alkohol membuatnya sulit untuk melihat dengan jelas alhasil pria itu hanya bisa menenggak alkoholnya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Tangan nakal siwanita merebut gelas yang berada ditangan sipria lalu menenggak habis sisa alkohol sipria

"Lebih enak dari biasannya!" Lirih siwanita mengusapkan jempolnya pada bibir gelas lalu menjilatnya

Wanita itu kembali merebut botol alkohol yang akan sipria tenggak, hal itu membuat sipria jengah dan menatap tak suka pada wanita yang belum bisa dikenalinya

"Pergilah!" Suara lemah sipria mengusir wanita yang terus saja menggodanya

Bukannya pergi tangan siwanita itu malah mengalung pada leher sipria sambil memainkan kancing kemejanya

"Aku akan memberikan malam yang indah untukmu tanpa bayaran. Tubuhmu benar-benar indah!" Kini pria itu menahan nafasnya ketika siwanita meraba dada sipria dengan jarak hanya beberapa centi

Dilihat dari jarak hanya beberapa centi sipria sedikit bisa melihat wajah siwanita dengan jelas, sontak setelah melihat wanita asing menyentuhnya tangan sipria langsung mendorong tubuh wanita itu yang segera terlepas dari tubuh sipria

"Jangan coba-coba menggodaku, aku hanya akan mencintai Tiffany-ku."

"Dia hanya tidak sadar memutuskanku, kami akan segera bersama! Hahh....Aku begitu mencintainya" Rasa marah yang tadi dirasakannya kini berganti perasaan sendu yang medekapnya semenjak perpisahan keduanya

Sepasang mata lelah Yoona sudah memupuk liquid bening yang sekali saja kelopak matanya berkedip maka keluar sudah tanda kelemahnnya,.

"Kau terlihat menyedihkan. Kau butuh hiburan!"

"Tidak! Aku mencintainya!"

"Berikan dia Johny Walker." Pinta siwanita pada bartender

"Dia sudah sangat mabuk, aku tidak bisa memberikannya lagi itu terlalu tinggi" Tolak bartender itu

Yoona terus merancau tentang Tiffany. Sesakit itukah hatinya hingga pria yang tidak suka minum kini sudah menghabiskan setengah malamnya diClub dengan sudah menenggak hampir tiga botol alkohol. Dan bagaimana bisa setelah banyak menghabiskan alkohol hatinya masih terasa sakit?. "Tiffany..." Tolonglah dia, hanya kau yang bisa mengembalikan kebahagiaanya.

"Gwenchana! Aku kasihan melihatnya kesakitan seperti ini" Kata siwanita masih meminta bartender memberikan Yoona minuman dengan kadar alkohol yang lebih tinggi

NOT -Complete-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang