Chapter 2

1K 105 37
                                    

Makasih buat respon chapter sebelumnya, semoga chapter ini tidak membuat reader kecewa dan hati-hati dengan typo. Selamat membaca chingu :)

Begitu indahnya saat langit gelap bertabur gemerlap bintang dengan cahaya bulan yang remang membias dalam ketenangan air, membuat perasaan siapapun lebih damai.

Bertahan dengan posisinya Yoong masih enggan melepaskan back hug-nya pada yeoja brunette itu, menopangkan dagunya diatas bahu Tiffany, menghirup aroma lembut nan feminin yang sudah menjadi candu sejak 2 tahun lalu. Udara dingin tidak lagi terasa ketika keduanya bersama

"Sayang lihatlah? Bintang jatuh". Yoong menunjuk cahaya putih kecil melucur perlahan

"Pejamkan matamu dan buatlah satu permintaan maka akan terkabul apa yang kau ucapkan".

Tiffany dan Yoona secara bersamaan menutup rapat matanya meminta sesuatu yang hanya diri mereka yang tahu hingga beberapa menit keduanya kembali membuka mata dan saling menoleh

"Apa yang kau ucapakan?". Tanya Yoong penasaran sementara Tiffany hanya membalasnya dengan senyuman yang lebih terkesan seringaian kecil

"Jika aku memberi tahumu maka permintaanku tidak akan terkabul". Tiffany melepaskan diri dari pelukkan Yoong dan mengalungkan tangannya pada leher namja charming didepannya. Yoong membalas dengan menautkan kedua tangannya dipinggang rampingTiffany

"Sedikit saja beri tahu aku maka aku akan memberi tahu permintaanku..". Tiffany menggelengkan cepat kepalanya membuat Yoong mempoutkan bibirnya

Tiffany hanya tersenyum menikmati ekspresi lucu kekasihnya jika sedang merajuk, tangan Tiffany mengepal lalu memukul dada Yoong pelan sembari menjauh masuk kekamar. Yoong berjalan mengikuti Tiffany yang telah duduk dipinggiran ranjang.

"Tidurlah Yoong, kau pasti sangat lelah seharian bekerja". Tiffany menangkup wajah lelah prianya, sementara Yoong hanya menikmati setiap keindahan yang terukir disetiap lekuk wajah Tiffany dengan senyum manisnya

"Aku tidak tahu sudah seberapa banyak aku berterima kasih pada Tuhan karena telah memberikan sosok yang begitu sempurna disampingku. Memberikan penuh perhatiannya meskipun dia sedang lelah. Dan aku adalah namja yang sangat beruntung dicintai seorang Stephanie Hwang".

Keduanya saling meyelami tatapan yang begitu menentramkan, dengan lengkungan garis disetiap sudut bibir masing-masing. Perlahan Yoong mendekatkan wajahnya mengikis jarak diantara keduannya, sesaat kemudian bibir mereka menyatu menyalurkan setiap emosi yang tak terlihat

Tiffany membuka mulutnya memberikan akses pada namja itu untuk mengusai penuh area mulutnya, tangannya mengalung erat dileher Yoong. Bibir yang telah menjadi vitamin bagi keduanya untuk saling mengekspresikan rasa cinta yang setiap detiknya bertambah

.. hhhhhh

Tiffany menghirup dalam-dalam oksigen yang hampir terkuras habis, sama halnya dengan Yoong yang hampir kehilangan udara diparu-parunya

"Aku memcintaimu my Yoongie".

"Dan aku lebih mencintaimu my pinky girl".

⭐⭐⭐
Gambar, hapus, gambar, hapus hanya seperti itu yang Jessica lakukan. Sudah 2 jam lebih tangan lentiknya itu mencoba membuat sketsa model terbaru kaca mata namum hasilnya slalu berakhiran sketsa wajah seseorang yang sudah satu minggu lebih meninggalkannya, bahkan meja C.E.O itu sangat berantakan dengan banyaknya kertas robek karna terus dihapus

Hahhh ..

Jessica melepas kasar nafasnya, mencoba sekonsentrasi apapun dirinya tetap saja sosok Jung Yoona hadir memecah konsentrasinya. Ini mengenaskan,, hanya karna merindukannya Jessica harus membatalkan 2 kali pertemuannya dengan buyers untuk produk terbarunya. Jika seperti ini terus ia bisa mengalami kerugian besar dan bagaimanapun caranya Jessica akan membuang jauh rindu yang hampir membunuhnya

NOT -Complete-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang