9

1K 170 14
                                    


Shin Hye mengerjap pelan, membuka matanya yang terasa sangat berat untuk deommaka, tapi sengatan matahari pagi dan bunyi kicauan burung membuatnya berusaha susah pappa untuk membuka matanya semakin lebar mengingat hari yang sudah pagi. Dia menggeliat pelan, merenggangkan otot-otot tubuhnya yang semalam sudah beristirahat cukup lama. Dia menatap sekeliling, menyadari kalau dia masih tidur sendiri sama seperti terakhir kali dia membuka matanya, tertidur di lantai yang hanya beralaskan karpet hangat kamarnya.

Sejenak rasa kecewa itu menyergap memasuki ruang di hatinya ketika menyadari apa yang semalam terjadi hanya mimpi, mimpi yang sangat indah. Tertidur dengan lelap dalam pelukan pria yang menyelamatkannya, pria yang saat ini menjadi suaminya. Dia tidak pernah tidur senyenyak itu selama ini setelah kecelakaan yang menimpanya satu tahun yang lalu, dan sekarang saat dia tahu penyelamatnya, saat dia tertidur dalam pelukan pria itu dia bisa merasakan tidur yang sangat nyaman walaupun itu hanya sebuah mimpi yang berakhir ketika dia bangun dari tidurnya.

Shin Hye segera bangun dari tidurnya, mengernyit pelan saat mendapati ranjang tempat dia terakhir kali melihat suaminya sudah kosong tanpa penghuni. Dengan gerakan malas, dia melipat selimutnya, merapikan tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi, menyegarkan tubuhnya dengan air hangat. Dia melangkah pelan, keluar dari kamarnya, berjalan menuju dapur tempatnya biasa menikmati sarapan pagi. Senyum cerah si pemilik rumah langsung menyambut kedatangannya saat dia sudah berada di depan meja makan.

“Kau sudah bangun chagi? Bagaimana tidurmu semalam?” tanyanya sambil mengawasi wajah Shin Hye yang terlihat jauh lebih segar dari sebelumnya.

“Aku tidur nyenyak eomma,” jawab Shin Hye dengan senyum di wajahnya karena memang seperti itulah yang dia rasakan semalam. “Apa eomma melihat Yong Hwa?”

“Dia pergi pagi-pagi sekali, wae? Apa ada masalah?”

“Aniyo, hanya saja aku tidak pernah menemukannya setiap pagi, padahal aku sudah berusaha bangun lebih awal.”

“Mungkin dia sedang ada urusan chagi, jangan terlalu dipikirkan karena Yong Hwa tidak akan pernah mengecewakanmu, dia hanya mencintaimu, percayalah itu.”

“Aku tahu eomma,” Shin Hye mengunyah makanannya pelan tanpa tenaga sama sekali. Sejujurnya dia penasaran kemana pria itu pergi, dia takut kalau-kalau Yong Hwa benar-benar melayangkan gugatan cerai untuknya. Membayangkannya saja membuatnya menangis semalaman, dia benar-benar tidak sanggup kalau sampai hal itu terjadi, kehilangan Yong Hwa saat ini hanya akan membuatnya tenggelam dalam kesedihan dan rasa bersalah yang selama ini terus menghantuinya. Dia tidak mau hal itu sampai terjadi lagi, tidak disaat dia merasakan ketulusan pria itu dan kenyamanan saat dia sisi Yong Hwa.

“Shin Hye-ya gwenchana?” panggil Min Jung, berkali-kali dia memanggil Shin Hye tapi tidak direspon sama sekali. Dia mengibas-ngibaskan tangannya di depan Shin Hye membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. “Kau kenapa? Apa yang sedang kau pikirkan?”

“Ani,”

“Kau tidak bisa membohongi eomma, katakan apa yang sedang menganggu pikiranmu. Apa ini tentang Yong Hwa?”

“Ne?” Shin Hye terbelalak kaget, apa sejelas itukah dia memikirkan Yong Hwa? Tapi dia memang sedang memikirkan pria itu saat ini, memikirkan apa yang sedang pria itu lakukan dan memikirkan segala kemungkinan yang  terjadi pada hubungan mereka nanti.

“Kalau kau ingin tahu tentang suamimu kenapa kau tidak pergi menemuinya?”

“Aku bahkan tidak tahu dia dimana eomma, bagaimana mungkin aku menemuinya.”

“Apa kau pernah menanyakan hal itu padanya?” Shin Hye menggeleng lemah, bagaimana mungkin dia bisa bertanya kalau dia sendiri hanya bisa bertemu Yong Hwa saat malam sudah tiba dan kalaupun mereka berbicara pasti akan berujung pada pertengkaran, apalagi sekarang, saat pria itu mengatakan akan menceraikannya bukankah itu jauh lebih tidak mungkin lagi?

✔(Repost) Trapped in You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang