✈ DELAPAN

3.6K 163 0
                                    

Antara bahagia bisa disampingmu dan terluka akan kenangan dulu

-By-



Mulutku sibuk mengunyah keripik salak pondoh,mataku mulai berair menatap layar notebook yang sedang memutar romantisme filem Habibi Ainun yang tentu saja untuk manusia tukang baper kaya aku bakal banyak menyita airmata. Ini kalo nonton sama Iqbal atau mas Rey pasti pada ngetawain aku.

"dek...." suara kak Dewi mengglegar melebihi suara petir berkekuatan 1000 volt.

"astaga....palah mewek disini hahah"

Aku diam melirik sebal ke arah kak Dewi. Kakak ipar super cerewet dan jahil yang paling aku sayangi.

"kamu beli mobil ?"

"haahhh ?"

"itu dibawah mobil kamukan ? baru juga ada yang nganter dari showroom,tuh mama juga heboh"

"mobil ?"

"iya dek,masih diplastikin. Kamu nyicil ? kok kakak nggak tau,mas Bayu juga nggak tau,mama juga nggak tau"

"mobil siapa ?"

"lah gimana sih dek,orang STNK sama BPKBnya juga nama kamu"

Aku bergegas turun,tak peduli ucapan kak Dewi lagi. Mama terlihat shock.

"kamu dapet duit dari mana beli mobil gini dek ?"

"mobil siapa mama ? aku nggak tau deh beneran" aku duduk mengelus bahu mama.

"lah ini STNK sama BPKB atas nama kamu. Kalo nyicil juga BPKB nunggu clear"

Kak Dewi ikut mengelus bahu mama.

"kamu nggak macem macem kan dek ?"

"Dewi" mama meninggikan suaranya.

"bentar deh aku tanya mas Bayu"

"mas Bayu nggak tau dek. Oh iya tadi Opik juga ikut nganter orang showroom" kata kak Dewi.

"bang Opik ?" kak Dewi mengangguk "ya udah adek telpon dulu orangnya"

Aku meraih ponselku.

"halo...bang"

"diloudspaker dek" usul mama.

"iya Fe kenapa ?"

"abang dimana ?"

"gue lagi dirumah ini kenapa ?"

"ini mobil siapa bang ? kata kak Dewi abang tadi ikut nganter"

"mobil kamu lah"

"maksudnya dari siapa abaaannnngggggg"

"hahaha.....itu si bos"

Dahiku berkerut "mas Reynal ?"

"ya elah siapa lagi,udah deh gue mau tiduuur tuut...tut...tuut"

Aku menoleh,kak Dewi tampak senyum senyum. Mama melongo.

"cie mobil baru ciiie"

"kamu dibeliin mobil sama mas Reynal ?"

Aku mengangkat bahu beberapa kali. Sedangkan kak Dewi sudah heboh menariku menuju honda HRV merah yang sudah terparkir didepan rumah.

✈✈

He Is My Superman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang