✈ Sembilan Belas

2K 82 0
                                    

Hujan sore ini petikan gitar yang syahdu dari tangan Iqbal dan sedikit kenangan yang tiba tiba memaksa untuk diingat kembali dikala itu,saat senja datang dan gerimis mengundang.

Sore itu aku sudah bersiap hendak pulang,tapi tiba tiba saja hujan menahanku didepan kelas. Aku menengadahkan tanganku,menerima butiran butiran lembut air hujan. Sedikit melamunkan hidupku,biasanya saat seperti ini aku akan ngobrol panjang lebar dengan Rianti,menghabiskan waktu menunggu hujan reda dengan membahas apapun yang bisa kami bicarakan,kadang soal masakan,drama korea terbaru sampai siapa cowok yang paling ingin kami pacari. Tapi Rianti sudah pulang dulu tadi sebelum hujan dijemput kakaknya.

Air hujan yang aku tampung ditangan terhalang oleh payung besar berwarna gray,kepalaku menoleh kesisi kiri dia sipenghalang itu tersenyum matanya menuju ke arah mataku.

"ayo pulang ?"

"masih hujan Bim"

"aku bawa payung nih,liat" dia menggoyangkan payung yang dia pegang menimbulkan nuansa cipratan ke segala sisi.

Aku melirik payungnya yang kecil itu,singgle payung mana muat buat kami berdua coba.

"kamu duluan aja Bim,aku nunggu hujan reda aja"

Tanganku di tariknya,dia berjalan menyusuri lapangan rumput depan kelas dua belas yang berderet rapi dibawah guyuran hujan bulan Januari. Tubuhku mulai basah oleh air hujan,Bima pun sama masih menarik tanganku menuju parkiran.

"BIMA !! aku basah"

Dia berhenti tepat didepanku,meraih dua tanganku.

"aku juga basah hahaha. Nikmatin aja Fe"

Mungkin Bima sudah gila atau bagaimana,dua orang remaja yang hampir lulus SMA berjalan ditengah hujan,ditengah ramai suasana sepulang sekolah disuruh menikmati ? apanya coba ? Bima gila kan ?

Kami masih berjalan sebelahan,menyusuri halaman depan kelas sebelas. Saat aku melewati kelas Iqbal,dia menatap ku dan dijelaskan,benci,rindu,marah,kagum tpi entahlah. Aku benar sedang menikmati berjalan dibawah guyuran hujan bersama Bima yang sedang menggandeng tanganku seperti akan menyebrang jalan. Abima Sakti Maharajasa cowok super baik setelah Putra yang setia menamaniku.

"aku kangen sama Bima deh"

"ya udah sana temuin"

"belum pesiar"

Kemudian kami saling diam. Mengamati jalan yang lumayan ramai. Iqbal sedang pamit padaku,rencananya dia mau latihan terbang. Kami sudah dekat lagi tapi cuma sebatas dekat,kadang masih ada rasa canggung yang tercipta.

He Is My Superman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang