"Kamu abis pergi darimana?"
Mark sudah melipat kedua tangannya di dada sambil memicingkan mata. Arin cuma melepas pandangan sambil melihat tak tentu arah.
"Liat aku. Kamu pergi sama siapa?"
"Bukan urusanmu, Mark."
Arin langsung masuk ke dalam kosan. Tapi udah ditarik sama mark.
"Ini udah jam 11 malam Rin. Bahaya," ucap Mark memelas.
"Iya tau. Tapi aku aman kok tenang aja. Gausah khawatirin aku," jawab Arin tegas.
"Kenapa sih kamu? Marah - marah sama aku padahal aku niatnya baik ke kamu? Aku nungu kamu dari jam 7 malam!" hentak Mark.
Anak kosan udah pada tidur soalnya besok hari senin. Pada masuk kuliah semua. Makanya gaada yang tau Mark sama Arin ribut.
"Aku ga nyuruh kamu nungguin aku Mark. Gausah bertindak paling peduli," Arin menghela nafas panjang. Panjaaaaang banget, bikin Mark jengkel.
"My girl, you know i am afraid..."
"But i dont give a fuck?"
Seorang Arin bisa ngomong kasar, Mark speechless.
"Kamu sama Mina, aku juga bisa sama Minseok. Kita udah masing - masing, Mark. Jangan memaksakan sayang sama aku kalo kamu gabisa," ucap Arin lalu melenggang masuk melewati Mark yang diam di depan pintu kosan.
"Tapi aku sama Mina.."
Arin menoleh ke belakang. "Kamu sama Mina apa? Temen? Klasik banget jawaban kamu. Aku udah muak."
Arin pun langsung kembali menuju kamarnya. Mark mau nangis.
Sebenernya ada yang belum tidur, itu Lucas. Dia menghampiri Mark dan menepuk bahu sohibnya,
"Jangan mainin hati cewek, bro. Sekarang lo tau kan sakitnya gimana."
Mark lemes.
KAMU SEDANG MEMBACA
crushcrushcrush! - 99line
Fiksi PenggemarDua lantai 10 kamar yang berisi remaja - remaja untuk tinggal di Kosan gang Dahlia.