"Lama-lama cakep juga ya Ndra tetangga lo."
Andra berhenti memainkan gitarnya lalu menatap Leo yang baru saja masuk kedalam kamarnya sambil tangannya menunjuk kebelakang.
"Selgi maksud lo?"
Leo menggangguk, "Item cepet tanggap juga."
"Item?" tanya Andra bingung.
"Tadi dijalan gue ketemu Item lagi boncengan sama cewek, kan tumben-tumbenan ya nah pas gue jejerin motornya ternyata Si Selgi yang di bonceng. Yaudah barengan kita sepanjang jalan. Lo sih bukannya comblangin ke gue malah ke Item."
Andra tidak mengalihkan pandangannya dari Leo, masih tidak mengerti dengan ucapan temannya itu "Gue ga nyomblangin mereka. Emang mereka jadian?"
"Lah kirain lo tau. Kalo diliatnya sih kaya orang pacaran. Tau deh tar tanya aja sama orangnya, katanya habis dari tempat Selgi mau mampir sini." jawab Leo sambil duduk di meja komputer Andra, mulai membuka aplikasi game andalannya.
Diletakkanlah gitar kesayangannya pada posisi bersandar ditembok. Andra kemudian duduk ditempat semula dengan memikirkan omongan Leo tadi. Ia masih tidak percaya kalau Jovan berpacaran dengan Selgi karena sebelumnya tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan ketertarikan satu sama lain.
Andra kembali mengingat kebelakang, apakah ada kejadian yang Ia lewatkan.
Dan sekarang Andra merasa kecolongan.
"Item kok lama banget?"
Entah sudah berapa ratus kali Andra mengulang pertanyaan yang sejenis, seputar Jovan yang tak kunjung datang.
Leo menghentikan aktivitas bermainnya "Susul aja sana ah lo nanya mulu gue jadi ga fokus ini mainnya."
"Ogah." tolak Andra cepat, "gue cuma penasaran."
"Kalo lo penasaran, tinggal tanyain Si Selgi. Lo jalan kedepan juga udah ketemu sama orangnya, atau kalo mager lo chat aja. Kelar masalah."
"Gue lagi ga ngomong sama dia."
Leo menoleh cepat kearah Andra "idih ngambek ama cewek? alay cem anak perawan aja lo. Emang siapanya sih lo? Pacar juga kaga."
Andra tidak menanggapi omongan Leo, dia hanya diam dengan pikirannya sendiri.
"Item WA nih, dia ga jadi kesini. Dah ya lo ga usah nanya gue lagi." kata Leo yang ternyata malah menambah kegusaran di hati Andra.
🌸🌸
El menarik tangan Selgi pelan, "Lo ga bisa apa Sel tungguin gue bentar lagi? Sejam aja sejam. Ya ya?"
"Sejam itu ga bentar sayang. Udah ah gue mau pulang, males kalo kesorean tar macet apalagi pake mobil. Lo kalo mau bareng gue ya balik sekarang." kata Selgi sambil menepuk-nepuk pipi El pelan.
El kembali menarik tangan Selgi, dan menggeleng mengisyaratkan gadis itu agar tidak pergi.
Selgi menghela napasnya, "Gini ya El, gue udah jadi obat nyamuk lo sama Jovan dari tadi. Nah sekarang gue capek, ngantuk, pengen balik."
"Ih gue kan jarang bisa jalan sama Jovan."
"Ya silahkan aja kalo lo mau sering-sering jalan sama Jovan. Paling kan masalahnya cuma sama Sena." jawab Selgi kesal.
"Iya bener, tapi gue langsung diputusin sama Sena. Jomblo deh gue kaya lo" timpal El sambil menoyor kepala sahabatnya itu.
Merasa status jomblonya disinggung, Selgi langsung melirik El tajam dengan mata sipitnya, "Heh kalo gue ga jomblo siapa coba yang mau nolongin lo kaya gini? satu-satunya orang yang dirugikan dalam kerumitan percintaan kalian ya gue. Lagian lo kalo putus sama Sena kan udah ada Jovan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Bidadari
PoesíaKarena selama ini hanya dia yang kamu lihat, bukan aku. - SLOW UPDATE -