Aku menyusuri lorong-lorong sempit di tempat ini bersama Nikolai. Dinding bangunan ini terbuat dari logam, tapi sudah berkarat di mana-mana. Bau karatnya terlalu menyengat buatku.
Ada banyak kamar yang serupa dengan kamar tempat aku tertidur tadi. Beberapa diantaranya sudah terisi oleh orang-orang yang tak kukenal. Mereka menatapku dengan heran saat aku berjalan mengikuti Nikolai, melewati pintu kamar mereka.
Sambil berjalan pelan menyusuri lorong demi lorong, Nikolai menjelaskan padaku, "Kami adalah sebuah kelompok yang disebut 'Resistant'. Tempat ini adalah salah satu dari ratusan bungker, atau kau boleh menyebutnya 'markas'."
Selama ini aku tidak pernah mendengar soal 'Resistant' ataupun bungker ini. Ayah atau Dr. Scott tidak pernah menceritakan apapun tentang ini semua. Aku beranggapan kalau hal ini memang sengaja dirahasiakan.
Kemudian Nikolai membawaku ke sebuah ruangan yang luas. Tidak seperti ruangan-ruangan lain, di dalamnya terdapat berbagai jenis tumbuhan. Buah-buahan dan sayuran tumbuh di sana. Ruangan itu tersinari dengan baik oleh cahaya matahari buatan; sebuah teknologi yang dulu sempat ayah buat, fungsinya agar tanaman bisa tetap tumbuh subur meski tidak tersinari matahari secara langsung.
Seorang wanita paruh baya yang tengah merawat tanaman di sana melambaikan tangan pada kami.
Nikolai mengajakku untuk menghampirinya. "Dia yang namanya Lass?" tanya wanita itu saat kami mendekat. Nikolai mengangguk, ia menepuk pundakku. "Dia Lass, yang selama ini kita cari."
Aku terdiam sejenak mendengar kalimat yang terucap dari bibir Nikolai. Mengapa mereka mencariku? Maksudku, mengapa bisa? Kalau memang mencariku, tinggal hubungi ayah saja, bukan? Terlebih lagi, untuk apa mereka mencariku?
Terlepas dari semua pertanyaan dalam benakku itu, si wanita paruh baya tersenyum padaku. Dia memperkenalkan dirinya. Namanya Liana Dysley, ibu dari Feona Dysley –perempuan yang sempat menjumpaiku beberapa waktu yang lalu. Aku juga memperkenalkan diriku pada wanita itu.
"Feo sudah kembali?" tanya Nikolai pada nyonya Dysley. Wanita itu menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Aku bisa melihat wajahnya berubah cemas.
"Tenang saja, nyonya. Mungkin sebentar lagi dia kembali." Nikolai mencoba untuk menghilangkan kecemasan nyonya Dysley.
≈≈Ω≈≈
Nikolai mengajakku untuk melihat sebuah ruangan lain setelah mengunjungi tempat bercocok tanam tadi. Ia sempat mengatakan padaku kalau ruangan yang tadi kami kunjungi itu begitu penting. Pasalnya, ruangan itu menyimpan bahan makanan untuk para Resistant.
Aku berpikir, kenapa tidak membeli saja bahan makanan di luar? Ada sebuah pemikiran muncul dalam benakku. Mungkin, tempat yang disebut bungker Resistant ini berada di tempat terpencil.
Setelah beberapa saat berjalan, aku dan Nikolai tiba di sebuah ruangan lain yang juga sangat luas. Ruangan kali ini tengah diisi oleh beberapa orang yang sedang berlatih.
Mataku terbelalak saat melihat seorang anak tengah asyik melayang-layang di dalam ruangan itu. Ada juga yang terlihat sibuk memainkan bola api di antara kedua telapak tangannya. Kemudian ada seorang perempuan yang mengubah tangannya ke berbagai bentuk seperti cakar beruang, sayap burung, dan bentuk-bentuk lain.
"Inikah efek dari serum Deus?" pikirku dengan takjub. Baru kali ini aku melihat secara langsung kemampuan-kemampuan itu, selain dari kemampuan penyembuhan yang sempat dipertontonkan di gedung PBB New York beberapa waktu yang lalu. Selama ini ayah hanya menceritakannya saja, aku tidak pernah melihat secara langsung.
![](https://img.wattpad.com/cover/106274115-288-k621324.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
D-Genesis : Reversed
Fiksi IlmiahDi tahun 2025, seorang ilmuwan ahli genetika berhasil menciptakan sebuah serum yang mampu meningkatkan potensi manusia secara maksimal. Setelah bertahun-tahun meneliti, ayahku, Dr. Sheer Genesia, akhirnya bisa membuktikan pada dunia kalau teorinya t...