.
.
.
.
.Happy reading 💜
semenjak bekerja jieun selalu disibukkan dengan pekerjaannya, jimin seakan tak memberi istrirahat untuknya, jieun yang berstatus sebagai karyawan biasa mendadak menjadi seperti asisten pribadi jimin yang kemanapun pria itu pergi maka ia akan selalu menemani, tidak hanya itu jimin selalu memberinya pekerjaan yang membuat jieun harus lembur setiap harinya dan itu sangat melelahkan.
pukul 21.00 jieun masih berada dikantor mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasannya itu, disela-sela kesibukannya jieun masih sempat memikirkan jungkook, ia takut jika jungkook belum juga makan malam meski pria itu memang tidak pernah memakan masakan yang dibuat olehnya namun tetap saja itu membuat jieun khawatir walaupun jieun sangat yakin saat ini suaminya itu pasti bersama kekasihnya dan sedang berbuat mesum seperti biasanya.
tanpa jieun sadari dikejauhan jimin memperhatikan tingkah jieun yang gelisah, hal ini membuat jimin tersenyum , alasan utama yang membuat jimin sengaja memberikan jieun pekerjaan tambahan adalah untuk mengurangi waktu jieun bersama suaminya dan yang kedua, jimin sungguh merindukan sosok jieun hingga ia ingin terus-menerus melihat wajah itu. meski jieun sudah sangat menyakiti hatinya namun tidak dapat dipungkiri jika jimin masih sangat mencintainya, 7 tahun bukanlah waktu yang sebentar, dan 7 tahun itu telah membuat hati jimin dipenuhi oleh jieun.
setelah merasa cukup, jimin keluar dari persembunyiannya dan menghampiri jieun.
"oh! pak anda masih disini" ujar jieun yang segera berdiri membungkuk hormat menyapa jimin
" kita hanya berdua, tidak perlu memanggilku seperti itu, lagipula kita bukanlah orang asing dimasa lalu" sindir jimin
"tetap saja anda adalah atasan saya pak ~~"
"terserah kau saja!!!!, ini sudah malam, kau bisa pulang sekarang!!!" ujarnya dengan nada yang dibuat sedingin mungkin namun tetap terkesan perhatian.
"ah! terima kasih pak"
jieun segera membereskan file-file dimeja kerjanya dengan perasaan canggung, bagaimana tidak saat ini sang atasan masih setia menatapnya, jieun sendiri bingung dengan sikap jimin. harusnya jimin marah padanya setelah apa yang telah ia perbuat namun pria itu masih bisa berbaik hati padanya.
"hm apa anda memerlukan sesuatu?" tanya jieun
"eoh??? ti...tidak ada ( ujar jimin kikuk ), kalau begitu aku duluan" ujarnya dan dibalas anggukkan oleh jieun.