.
.
.
.
.
.Happy reading 💜
Lagi dan lagi jungkook tidak pulang kerumah, jieun menjadi semakin gelisah dan mulai membayangkan hal-hal yang mungkin saja terjadi diluar sana. Jieun juga menjadi tidak fokus dalam bekerja, wajahnya tidak seceria dulu, ia terlihat murung dan cenderung mengabaikan orang-orang sekitarnya. Bahkan jimin sekalipun orang yang sangat dicintainya hampir tidak menjadi prioritasnya lagi. Semunya telah berbeda, tidak sama lagi.
Setiap harinya setelah pulang dari kantor jieun akan langsung pulang kerumah dan berharap jika jungkook ada disana namun harus berakhir dengan kecewa lantaran pria itu tidak pernah terlihat dirumah.
Bercermin dari hari-hari sebelumnya, hari ini jieun memilih untuk lembur dikantornya, ia tau jungkook tidak akan pulang dan ia tidak ingin bersedih memikirkan jungkook yang tidak pulang kerumah.
"belum pulang?"
"eoh! Pak anda masih disini" ujar jieun yang segera berdiri membungkuk hormat pada jimin.
"kenapa masih disini?, ingin menunjukkan bahwa kau seorang karyawan yang rajin?" sindir jimin
Jieun hanya terdiam menunduk, ia tahu jika jimin masih marah padanya atau mungkin masih membencinya, itu sebabnya jimin masih bersikap dingin padanya.
Melihat jieun hanya diam membuat jimin kesal, sejujurnya dibalik kejudesannya ada perhatian yang ingin ditunjukkannya meski tidak tampak, ia ingin tahu mengapa hingga jam segini jieun belum juga pulang kerumah.
"yakk kenapa tidak menjawabku!!!"
Jieun mengernyit keheranan,
"maaf"
"bukan itu yang yang ingin kudengar, kau belum menjawab pertanyaanku tadi, kenapa hingga jam segini kau belum juga pulang ?, kau tidak takut apa! jika suamimu itu mencarimu" ujar jimin yang jelas-jelas terdengar mengejek jieun sekaligus ingin tahu perkembangan hubungan jieun dan suaminya.
"masih ada beberapa laporan yang harus saya kerjakan tapi sebentar lagi selesai, bapak pulang saja dulu" jieun terlihat sangat kikuk.
"selesaikan besok saja!, kau boleh pulang sekarang!!!"
"ta..tapi pak"
"tidak ada penolakan, apa kau lupa bahwa akulah pemilik dari perusahaan ini? Membantah perintahku akan mendapatkan sanksi"