.
.
.
.
.Happy reading💜
semalaman jungkook tidak pulang membuat jieun khawatir, ia bahkan tidak tidur semalaman hanya untuk menanti kepulangan jungkook namun pria itu sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya juga tidak mengabarinya membuat jieun resah dan gelisah dibuatnya.
jieun tau, biasanya jungkook akan pulang kerumah pagi-pagi sekali setelah semalaman tidak pulang, oleh karena itu jieun menyiapkan sarapan untuk jungkook, samgyetang adalah menu yang cocok untuk jungkook saat ini, jieun tau jungkook membutuhkan makanan yang bisa mengembalikan lagi staminanya setelah semalaman lembur dikantor.
aroma samgyetang menyeruak masuk kedalam indra penciuman jieun membuatnya tersenyum. rasanya pasti enak, aku yakin jungkook akan menyukainya. pikirnya
tidak lama kemudian, seperti yang jieun prediksikan jungkook akhirnya menampakkan batang hidungnya dirumah, dengan wajah yang kusut yang terlihat sangat mengantuk serta baju acak-acakan membuat jieun yakin jika suaminya itu pasti sangat lelah, segera jieun berlari menghampiri jungkook dan mengambil alih tas yang berada ditangan jungkook.
"biar aku membantumu membawanya" ujar jieun dengan sangat hati-hati namun tanpa sengaja ia menyentuh tangan jungkook membuat langkah pria itu terhenti lalu menatap tajam jieun.
"selain bodoh kau juga tuli rupanya!!"
"maaf" jieun menunduk, sepertinya ia kembali membuat mood jungkook memburuk
"berdirilah dengan jarak 3 meter dariku!!!!" bentak jungkook, dengan spontan jieun menjauhi jungkook
"jika kau berani-berani melewati batasan-batasanmu lagi, aku tidak segan-segan akan menyakitimu!!!! kau mengerti!!!?"
jieun mengangguk takut, air matanya kembali mengalir
"dasar gadis bodoh!!!!" ujar jungkook sebelum akhirnya pergi meninggalkan jieun menuju kamarnya.
"jangan menangis lee jieun, disini kaulah yang salah, suamimu pasti sangat lelah dan kau mengganggunya, sebaiknya kau membawakan makanan untuknya" ujar jieun seraya menghapus air matanya.
jieun menyiapkan nampan untuk dibawa kekamar jungkook, ia tersenyum ketika memasukkan samgyetang kedalam mangkuk sembari membayangkan ekspresi jungkook ketika mencicipinya nanti, juga tak lupa jieun menyiapkan jus jeruk untuk jungkook. begitu selesai jieun membawanya keatas dengan sangat hati hati.
tok tok tok
tak ada jawaban dari dalam meskipun sudah hampir tiga kali jieun mengetuknya, dengan takut-takut jieun memutar gagang pintu kamar jungkook dan masuk kedalam.
"huh? apa dia sedang mandi?" pikir jieun dan diwaktu yang bersamaan jungkook keluar dari kamar mandi , dengan segera jieun membalikkan badannya.
"maaf"
" selain bodoh, tuli kau juga tidak mempunyai kesopanan rupanya"
"maafkan aku, tadi aku sudah mengettuk pintunya beberapa kali tapi tidak ada jawaban, ja.....jadi aku pikir......."
jungkook memutar bola matanya malas " ada perlu apa??"
jieun bersyukur, setidaknya jungkook tidak memarahinya, tidak apa-apa meski jungkook memanggilnya bodoh, tuli atau apapun itu.
"aku membawakan sarapanmu, kau tau samgyetang sangat bagus untuk mengembalikan staminamu yang terkuras habis setelah semalaman lembur dikantor"
jungkook mengernyit sebelum akhirnya ia mentertawakan kebodohan jieun.
"kapan aku mengatakan jika aku lembur dikantor semalaman?" ujar jungkook seraya mendudukkan diri di atas kasur dan menatap jenaka jieun .
"eoh?"
"jieun, jieun...aku memang lembur semalaman tapi tidak dikantor, lebih tepatnya di apartement kekasihku, diatas kasur, dan kami...ach kau pasti mengerti maksudku, kau tidak mungkin sepolos itu hingga kau tidak mengetahuinya bukan begitu lee jieun ssi?"
jieun meremas ujung nampan ditangannya mendengar pengakuan jungkook, ia tidak pernah tahu hubungan jungkook dan kekasihnya sudah sejauh itu, ia kembali terlihat lemah dihadapan jungkook, lagi-lagi jieun menangis dan jungkook tersenyum puas melihatnya seperti itu.
"baiklah ini sarapanmu" lirih jieun
"tidak usah repot-repot memasak untukku jieun-ssi, kekasihku melakukan semuanya, selain memberi kepuasan dia juga memasak untukku, dia paket komplit bagiku dan jika dibandingkan denganmu maka kau hanya terlihat sampah dimataku!!!"
sungguh kata-kata itu sangat menusuk relung hati jieun, matanya terus mengeluarkan air mata, ia tidak pernah merasa terhina seperti ini, jika saja orang yang dia nikahi ini adalah park jimin kekasihnya yang harus terpisah lantaran perjodohan ini maka jieun sudah pasti akan sangat bahagia, karna jimin tidak mungkin melakukan ini padanya, jimin sangat mencintai dia dan sangat menghormatinya.
"tapi sampah ini sangat berarti dimata orang yang sangat mencintainya" lirih jieun sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar jungkook, menyisakan jungkook yang kebingungan mengamati perkataan jieun.
"cih!! apa dia mempunyai kekasih?" gumam jungkook
_
jieun terus menangis dikamarnya, perkataan jungkook sudah benar-benar menyakitinya.
"jimin-ah aku merindukanmu~~ maaf sudah menyakitimu"
jieun merindukan jimin, hubungan yang sudah terjalin selama 7 tahun itu harus kandas begitu saja lantaran perjodohannya dengan jungkook, dan saat ini jieun sama sekali tidak mengetahui keberadaan jimin setelah ia mencampakkan jimin begitu saja, jieun membuat jimin membenci dirinya agar jimin sakit hati dan melupakannya.
selama berpacaran dengan jimin, jieun selalu merasa bahwa ia adalah wanita yang paling beruntung di muka bumi ini lantaran berkesempatan untuk dicintai oleh pria sebaik jimin yang begitu menyayanginya.
"bogoshipo jimin-ah" isak jieun
flashback
"maaf sayang, aku hanya bisa membawamu makan ditempat seperti ini" ujar jimin
"eiyyyyge, selama itu bersamamu dimana aja aku siap" ujar jieun yang terkesan sedang menggombal.
jimin tersenyum seraya mencubit pipi jieun gemas, ia beruntung memiliki kekasih seperti jieun yang mau menerima apa adanya dia.
"setelah ini mau kemana?" tanya jimin
"berpacaran pinggiran disungai han dan makan ice krim tentunya" bisik jieun membuat jimin gemas.
setelah selesai makan, jimin dan jieun bergandengan tangan menuju sungai han yang tidak terlalu jauh dari lokasi mereka saat ini dan cukup hanya dengan berjalan kaki saja.
"sayang aku lelah" ujar jieun manja
jimin tersenyum lalu berjongkok dihadapan jieun "naiklah kepunggungku"
jieun kegirangan, sejujurnya ia tidak begitu lelah, jieun hanya mencoba mendapatkan perhatian dari jimin dan seperti biasa jimin selalu memperhatikannya dengan sangat romantis
"aku menyayangimu" ujar jieun seraya mengecup pipi jimin
flashback off
ingatan-ingatan itu kembali terulang dipikiran jieun membuatnya semakin merindukan jimin.
"kau pasti sangat membenciku saat ini" lirih jieun, ia tau pasti jimin pasti sangat membencinya setelah apa yang ia perbuat pada jimin, jieun sudah mempermalukannya, menghinanya, dan mencaci maki jimin di depan orang banyak hingga pria baik itu menitihkan air mata.
TBC