Melvin (1)

496 6 0
                                    

"Den... bangun deen.. ayok bangun nanti saya di marahin bapak kalo den melvin ga bangun..."

Aku membuka mata perlahan, kepalaku masih agak pusing akibat terlalu banyak minum semalam...

"Duuuh mboook, ini kan masi hari libuur.. udah ah, sana mbok keluar dari kamarku!" Bentakku ke simbok jasmin lalu aku kembali memeluk guling.

"Deen, ini udah hari sekolah, ayok banguun biar kita berdua ga kena marah sama bapaak!"

"Duuh.. iya! Iyaa!! Aku banguun!! Kampret banget dah! Yaudah mbok keluar, aku mau mandi!" Setelah simbok keluar, aku langsung membuka bajuku dan mandi. Badanku bergidik saat air dingin menyentuh tubuhku. Kepalaku masih agak sakit karena semalam aku pergi ke clubbing sampai terlalu larut dan minum terlalu banyak alkohol.

Setelah mandi, aku lalu berganti baju dan menuju ke lantai bawah.

"MELVIN! Semalam pulang jam berapa kamu?! Main sampai ga ingat waktu!" Bentak ayahku di pagi hari, membuat aku semakin muak berada di rumah ini.

"Yaelah, anaknya bangun pagi mau sekolah, bukannya di semangatin kek, apa kek, malah di bentak bentak.. yaudalah melvin berangkat sekolah skarang aja, males denger ocehan ayah!"  Aku langsung menuju garasi rumah dan menyuruh mas revel untuk membukakan gerbang, aku sudah tidak memperdulikan teriakan ayah lagi, aku langsung menuju ke sekolah dengan mobil baruku.

Oh iya, namaku Melvin Agnus Rivevalin, biasa di panggil Melvin. Aku anak satu satunya di keluarga. Ibuku sudah cerai dengan Ayahku saat aku masih umur 3 Tahun, dan dia sudah menikah lagi dengan seorang pengusaha yang tidak lebih kaya dari ayahku haha. Ayahku adalah seorang pengusaha ternama di negara ini. Nama keluarga Rivevalin cukup di pandang di negara kami, jadi ya bisa di bilang, aku orang kaya hehe.
Hari ini, aku kembali bersekolah, walau rasanya malas, tapi aku sadar kalau nantinya aku mau meneruskan perusahaan ayah, paling tidak aku harus memiliki latar pendidikan yang baik.

Tahun ini aku naik ke kelas 3 SMA, jadi aku sudah masuk dalam senior year, aku harus bisa menyiapkan semuanya seperti Ujian Nasional, SNMPTN, SBMPTN, dan lainnya... walau rasanya tidak mungkin karena tahun inipun ada kejuaraan basket nasional, dan reguku masuk untuk mewakili sekolah kami. Oh aku lupa bilang, aku adalah kapten team basket sekolah kami. Jadi aku memilih untuk lebih fokus dalam kejuaraan basket di banding dengan pelajaran di sekolah haha

Setelah memarkirkan mobil, aku langsung di sambut oleh ke empat teman dekatku, Sheila, Nathan, Evan, dan Ola.

"Wah, mobil baru nih bos" kata Ola sambil berkaca di spion mobilku.

"Ckckck, tiap bulan ganti mobil terus..!" Kata Evan dengan nada bercanda.

"Yaelah gais, biasa aja kali, kaya baru liat gua gonta ganti mobil aja, udah yuk masuk kelas!" Aku langsung merangkul pundak Nathan dan Sheila lalu menuju ke kelas.

"Eh gais, ada anak kelas dua baru weh! Liat tuh!" Sheila menunjuk seorang anak yang sedang di bawa Randy menuju ke dalam kelas.

"Ih mukanya cute banget, sasaran empuk baru kita nih!" Kata Ola sambil menatap Sheila.

"Wah, ganteng juga tu anak, udh vin sikat aja sikaaat!" Nathan berkata sambil memukul perutku.

"Anjir, kan kalian tau sendiri, gua lagi gamau berurusan sama cewek atau cowok manapun, fokus sama kejuaraan team gua dulu! Udah yuk guys kita masuk kelas!"

Yup, keempat temanku sudah tau kalau aku bisexual, dan mereka sangat men support ku dengan apa yang ku lakukan.

Setelah jam sekolah selesai, aku langsung menuju lapangan basket untuk berlatih dengan teamku, kulihan Randy datang dengan si anak baru... "kalau di liat liat, anak baru ini ganteng juga" gumamku dalam hati. Lamunanku di pecahkan oleh teriakan Ola dan Sheila

"AAAA!! KAKA HITZ! KAKA MELVIN HITZ!! ATLETIS BANGET KAK BADANNYAA!!" Teriak mereka berdua.. aku hanya tersenyum sambil membuang muka karena malu. Hampir setiap hari teman temanku menemaniku untuk latihan basket, dan setelah itu kami ber lima pergi jalan-jalan.

Selama latihan, pandanganku selalu tertuju pada anak baru ini. Sial, kalau dia datang setiap hari, bisa mampus aku.

"Ren, itu siapa sih? Sodara lu?" Tanyaku pada Randy.

"Oh, anak pindahan kak, namanya Haikal, aku di tugasin bu Ceryl buat nemenin dia dan ngejelas.."

Aku sudah tidak fokus lagi dengan omongan Randy. Aku langsung menatap anak itu, dan diapun menatapku, lalu tersenyum sambil agak menunduk. Entah kenapa, aku punya feeling kalau si anak baru dan aku akan sering bertemu nantinya..

-melvin-

Loving UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang