Haikal (4)

444 8 6
                                    

Entah kenapa aku tiba tiba berani memeluk tubuh Ka Melvin, aku melihat dia sangat emosi hari ini. Aku tidak pernah melihat hal seperti itu sebelumnya terjadi dengan Ka Melvin. Entah apa yang di lakukan oleh orang itu sehingga Ka Melvin jadi seperti ini.

"Makasih banyak Haikal..." Ka Melvin berbisik pelan di telingaku.

Aku melepaskan pelukannya dan menatapnya dengan senyuman. Nanun secara tiba-tiba hal tak terduga terjadi, Ka Melvin membenamkan bibirnya ke bibirku....

Aku kaget dan tak tahu apa yang harus aku perbuat, akupun memejamkan mataku. Tiba-tiba pintu UKS terbuka, belum sempat aku melihat siapa yg membukanya, sebuah tonjokan sudah melayang ke arah muka ka Melvin.

"BANGSAT!" Teriak Randy, "NGAPAIN LU CIUM DIA HAH?!".

Ka Melvinpun terlihat emosi, belum sempat dia berdiri, aku langsung menahannya. Akupun menatap Rendy dengan kesal, mengapa dia melakukan ini?

"lu kenapa sih ran?!" Tanyaku dengan agak emosi "gak liat apa ini Ka Melvin masih luka luka, udah lu tambahin lagi luka dia!"

"Oh lu lebih ngebela cowo bajingan ini? Yaudah sana, pulang aja sama dia!" Randy membentakku lalu bergegas pergi.

Akupun menatap Ka Melvin sebentar, memberi isyarat bahwa aku harus mengejar Rendy.

"Lu kejar aja cowo lu itu, gua udh bisa berdiri, makasih ya Haikal..." kata Ka Melvin sambil sedikit tersenyum.

Aku langsung mengejar Rendy, aku berlari ke parkiran. Hari sudah mulai agak gelap, sekolah mulai sepi. Aku berlari sekencangnya untuk mengejar Randy. Akhirnya aku melihat Randy yang hampir menaiki motornya.

"RAN! RANDY!!"

Rendy menatapku, matanya sudah di basahi air mata.

"ren... lu kenapasih?!"

Tanpa berkata apapun, Randy langsung berlari ke arahku, membuka helmnya, dan mencium bibirku... Ciuman Randy berbeda dengan Ka Melvin. Ciuman Randy penuh dengan kasih sayang, dan kelembutan. Sekarang tangannya sudah melingkar di pinggangku.

"Harusnya, gua yang pertama ngasih ciuman ini ke elu, bukan dia.." Randy melepaskan ciuman kami berdua.

"Ren... gua.. gua bingung mau ngomong apa.." kataku terbata-bata, masih shock dengan apa yang baru saja terjadi. Hari ini aku di cium 2 orang pria sekaligus dalam waktu kurang dari 1 jam.

Tiba-tiba ada suara tepukan tangan dan sorakan dari sekitar kami.

"CIEEE KA HAIKAL KA RANDY!!"
"WAAAHH CIE!! HIDUP RADIKAL!"
"AAAAAHHH!! LUCU BANGET!!"
.....

"Gua jadi malu nih Ran..." kataku sambil tersipu malu.

"Yaudah ayok, kita pulang, gua yang anter.."

"Eh mama lu gimana Ran?!" Tanyaku kaget, "harusnya elu jemput dia kan?"

"Dia udah pulang naik taxi, trus pergi lagi ke rumah temannya. Orang sibuk, susah." Kata Randy lalu menggandeng tanganku ke motornya.

Akupun menaiki motor Randy dan pulang bersamanya. Di tengah jalan, Randy memelankqn motornya lalu berkata, "Kal, ke puncak yuk!"

"Hah? Ngapain Raan?" Kataku bingung.

"Main laaah, gua punya Villa di sana, kita bisa bermalam di sana, lagian besok kan libur.. skalian melepaskan kepenatan dari pajaran sekolah" ajak Randy.

"Aku tanya mamaku dulu ya nanti.." kataku.. duh, apa yang bakal terjadi ya, Randy tadi sudah berani menciumku. Pikiran kotorku pun mulai bermunculan.

Ya, memang beberapa bulan ini aku sudah semakin dekat dengan Randy. Tapi aku tidak membayangkan bahwa kedekatan kami bisa lebih dari sekedar teman, akupun mulai merasakan kepedulian dan kasih sayang kepadanya. Namun aku belum mengakuinya, sampai kejadian tadi terjadi. Aku bersyukur karena sepertinya Randy merasakan hal yang sama denganku.

Akhirnya setelah mendapatkan persetujuan dari mamaku, aku langsung menyiapkan bajuku dan menunggu Randy di depan rumah.

Akhirnya Randy datang dengan membawa Mobil.

"Loh? Gapake motor Ran?" Kataku bingung.

"Engga ah, biar bisa lebih leluasa tanpa takut ketahuan orang." Kata Randy dengan senyuman nakal.

"Dasar lu! Hahaha" akupun tertawa dan akhirnya kami berdua menuju puncak.

Di jalan kami saling jujur satu sama lain tentang apa yang kami rasaka. Selama beberapa bulan belakangan.

"Lu ganteng sih, jadi gua makin suka.." kata Randy sambil memegang daguku.

"Lu jago main basket, atletis pula.. gua juga jadi makin suka sama lu" kataku sambil memainkan jariku di perutnya. "Tapi yang terpenting adalah, lu orangnya baik banget, rendah hati juga.."

Randy hanya tersenyum sambil tersipu malu mendengan ucapanku.

"Lu kenapa tadi diem ajasih di cium sama si Melvin?" Tanya Randy sambil menatap mataku.

"Ya kalo gua dorong badan dia, kasian lah Ran. Dia badannya masih sakit sakit gitu.. lagian gua juga bingung kenapa dia bisa langsung nyium gua gitu.." kataku.

Randy hanya mengangguk, lalu tetap membawa mobilnya, hingga kami tiba di vila milik Randy.

"Nah, ini dia vilaku.. keren kaaan?? Haha" kata Randy dengan nada sombong.

Aku dan Randypun masuk ke dalam
Vila tersebut. Ruang tamu vila ini begitu luas, walau tanpa AC namun udara sangat sejuk.

Akupun masuk ke ruangan yang di tunjukan Randy padaku. Dalam kamar tersebut ada sebuah kasur yang bisa di gunakan oleh dua orang sekaligus.

Akupun membaringkan badan, dan akhirnya aku terlelap.

Aku terbangun karena merasa tanganku sulit untuk di gerakan.. kedua kakiku juga tidak bisa di gerakan, dan saat aku membuka mata, ternyata tangan dan kakiku terikat di tempat tidur.

"RANDY!!! RAAAN! achk!" Aku memanggil Randy sambil berusaha melepaskan ikatan pada tangan dan kakiku.

Tiba tiba aku mendengarkan langkah kaki.... aku melihat Randy... Sialan! Aku mencoba melihat wajah satu orang lagi.. tapi mataku masih agak sulit melihat wajah pria tersebut.

"Halo Haikal... uuhh kasiaan.. jangan marah gitu doong mukanya" kaya Randy sambil mengelus wajahku.

"RANDY! Apa apaan sih ini?!" Gua ngebentak Randy, hatiku di penuhi dengan rasa kecewa.

"Uuhh kasiaaan, jadi gini Kal, ini pacar gua, Namanya Seth... ya mungkin lu tau dia gara gara dia mukulin wajah si jalang Melvin.." jelas Randy

"Halo Haikal, kita berdua gabakal nyakitin elu kok, kita cuma bakal bikin lu ngerasain kenikmatan yang luar biasa malam ini" kata Seth sambil mengelus jendulan di balik celananya.

"BANGSAT! LEPASIN GUA!! DASAR ANJING LU BERDUA!!" Gua teriak sambil meronta ronta, gua merasakan amarah yang luar biasa terhadap Randy dan juga Seth.

"hahaha, percuma lu mau teriak kaya gimanapun, gak akan ada yang denger, Villa Randy jauh dari jalanan dan juga jauh dari jangkauan orang orang," kata Seth

"Kalau gua jadi elu sih, gua bakal simpan tenaga gua, karna abis ini, lu bakal di masukin dua buah batang sekaligus.." Randy langsung melepaskan bajuku dan celanaku secara paksa, hingga akhirnya aku telanjang bulat.

"Lu gabakal lolos dari sini! Gua bakal laporin lu ke pihak berwajib!"

"Laporin aja kal, tapi kalo lu laporin gua sama Seth, foto ini bakal kesebar di mana mana" kata Randy  sambil memfoto tubuhku yg audah tidak mengenakan sehelai benangpun.

"Hahaha, ayok sayang, kita mulai" Seth mulai mencium bibir Randy dengan nikmat... "Malam ini bakal jadi malam yang panjang untuk kita bertiga..."

-haikal-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loving UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang