Terinspirasi dari Produce 48, Produce 101 Season 2 & JKT48
.
..
...
"Viv,"
Vivian melepaskan genggaman tangan Raymond dan berdiri saat melihat Junious Rowell menghampirinya dengan membawa sebuah berkas. Vivian tahu berkas itu adalah pekerjaannya yang berikutnya. Entah mengapa setiap mendapatkan pekerjaan sampingan seperti ini ia bertanya-tanya, harus jadi siapa ia? Harus jadi siapa untuk menangkap pelaku kejahatan?
Terkadang Vivian merasa takut dengan tugasnya yang menjadi target, tapi ia diberi hak untuk menolak tugas yang diberikan, dan ia bersyukur akan itu. Tapi, melihat Niou tersenyum penuh arti, membuat Vivian heran. Vivian menyodorkan tangannya untuk menerima berkas itu dan membukanya.
"Kasus kali ini akan sangat menyenangkan. Aku akan membuat separuh Audene menontonnya."
"Jadi, aku harus menjadi apa?"
"Kau harus menjadi salah satu G-Diamond."
"G-Diamond? Apa itu?"
"Grup pertunjukan di Fontagio." Jawab Raymond.
"Nah, siapa kau?" Kata Niou.
"Ah, ini Raymond kenalanku."
Niou memandang Vivian. Vivian memberi isyarat padanya untuk meneruskan. "Aku ingin kau menyamar menjadi salah satu gadis yang akan menjadi anggota. Aku sudah meminta pada produsernya untuk memasukanmu untuk jalan penyelidikan, jadi kau bisa masuk dengan mudah."
"Jadi, siapa yang harus kutangkap kali ini?"
"Salah satu mantan anggota G-Diamond melaporkan tentang lelang para anggota yang dilakukan salah satu staf dengan cara menjebak mereka."
"Itu mengerikan! Apa yang harus kulakukan?"
"Kau hanya perlu menyanyi, menari, bermain alat musik, dan menjadi gadis polos."
"Itu sangat tidak mirip denganku."
"Tapi kau harus seperti itu untuk memancing pelaku. Tenang saja, aku akan berada di sana, menyamar seperti biasa. Ah, aku tidak sabar membuat setengah Audene menonton dirimu."
Vivian mengernyit. "Mengapa kalian semua harus menonton diriku?"
"Ah, kau ini sungguh ketinggalan. Setiap pertunjukan rumah produksi FrontLine akan disiarkan secara langsung di website mereka."
"Oh tidak!" Vivian mengerang gusar. Ia tidak suka dijadikan pusat perhatian. Terlebih lagi oleh teman satu atapnya.
"Kau memiliki waktu tiga hari untuk bersiap. Nick akan mengajarimu menyempurnakan nada untuk permainan musikmu, kau juga harus belajar Rap pada Renai. Jangan lupa setiap pagi setelah pemanasan kau harus belajar menari dengan Dara."
"Mengapa hariku harus melelahkan seperti ini?"
"Ayolah! Ada gadis-gadis yang harus kau selamatkan."
"Ini akan sangat sulit." Gumam Vivian sambil mengalihkan pandangannya dari berkas dan Raymond tersenyum penuh pengertian. "Maaf untuk acara bertemu keluargamu aku harus menundanya."
"Tidak apa-apa. Aku mengerti." Jawab Raymond dengan senyum menenangkan.
...
"Kami di sini menyanyikan lagu populer dari berbagai bahasa." Kata salah seorang mentor wanita.
Vivian mengangguk. Saat ini ia menjadi Marion Webster, salah satu calon anggota G-Diamond. Ia diminta untuk memberikan penampilan terbaiknya. Selama tiga hari sebelumnya Renai mengajari Vivian lagu Hashdark dan bagaimana cara menghafal tiap kata dalam bahasa Jepang dengan cepat.
Setelah produser meloloskannya, Vivian mendapat kamar bersama dua gadis lainnya yang sudah menjadi anggota G-Diamond selama setahun. Pada pertunjukan hari Sabtu nanti, Vivian diminta untuk menyanyikan satu lagu pilihannya sendiri versi acapella dan ia akan menjadi vokalis utama sebagai cara untuk memperkenalkannya pada fans. Setiap pertunjukan mereka selalu dibarengi dengan Silver Swords. Silver Swords sendiri adalah versi pria dari grup G-Diamond dan selalu tampil bersama. Vivian agak gugup karena ia akan menjadi pusat perhatian.
Selama beberapa hari ia mencoba mengimbangi mereka semua dan mendapat beberapa teguran dari mentornya karena selalu melupakan koreografi. Untungnya semua anggota G-Diamond membantunya dan memberinya semangat.
"Pelafalanmu dalam bahasa Spanyol cukup bagus." Ujar Julia, mentor vokal saat mendengar latihan mereka.
"Terima kasih." Gumam Vivian pelan. Dalam hati ia bersyukur Lucy selalu menyanyikan lagu No me Ames setiap memiliki waktu luang untuk karaoke bersama yang lain.
Hari yang ditunggu tiba dengan cepat saat Vivian berharap dia bisa melewati hari itu tanpa muncul di atas panggung. Pada lagu pembuka pertama mereka menyanyikan lagu Bring It All Back dari S Club 7 bersama Silver Swords dan setelahnya dilanjutkan dengan perkenalan dengan Marion Webster kepada fans.
Lutut Vivian lemas saat ia menghampiri stand mic sedangkan anggota lain berada di belakangnya. Ia tidak menyangka demi pekerjaan sampingannya ia harus melakukan ini. Semua mata memandangnya hingga ia menangkap mata itu di bangku V.I.P.
Mata teduh Raymond memandangnya dan ia tersenyum lega saat pria itu mengangguk padanya sebagai tanda dukungan. Musik mulai terdengar dan Vivian memantapkan genggamannya pada mic di depannya.
Everybody's got something
They had to leave behind
One regret from yesterday
That just seems to grow with time
There's no use looking back, or wondering
How it could be now or might've been
All this I know
But still I can't find ways to let you go...
..
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vivian Meyer
RomanceHidup Raymond Becker terasa gelap setelah mengetahui bahwa pengadilan telah melakukan kesalahan dengan menghukum mati Katya Van de Berg yang sebenarnya tidak bersalah. Setahun setelahnya dalam perjalanan menuju Alona, Raymond bertemu wanita yang mi...