FYI: Third Eye
Kemarin di komentar sempat ada yang menanyakan apa itu Third Eye. Di cerita saya Third Eye semacam klasifikasi untuk halfman, dan kemampuan Third Eye ini terinspirasi dari vlog-nya Billy Christian yang mewawancarai orang-orang Indigo dan pengalaman mereka. Third Eye di sini kemampuannya juga berbeda-beda salah satunya bisa melihat sesuatu yang tak terlihat seperti Alice yang bisa melihat hantu, Verna yang bisa melihat masa lalu dan memperlihatkannya ke orang lain, atau juga si kembar Rachel-Rebecca yang bisa melihat masa depan lewat mimpi.
.
..
…
Josh saat itu juga memutuskan untuk membawa Alice, gadis itu diajaknya ke tempat asing bernama Audene. Dalam perjalanan yang ia temukan hanya pepohonan tinggi yang sudah berusia puluhan tahun berdiri dengan kokoh di setiap sisi jalan beraspal menuju Audene. Dan begitu memasuki gerbang kota kecil itu, ia sudah disuguhi pemandangan bukit yang luas yang tertutupi salju di musim dingin awal Desember.
“Luar biasa.” Gumam Alice.
“Jadi, bisa kau beritahu aku bagaimana kau bertemu dengan penjelajah* ini?” tanya Josh.
“Oh, dia selalu bersamaku sejak kecil. Aku kira dia hantu, sampai aku benar-benar bertemu dengannya...” suara Alice menghilang saat mereka sudah sampai di depan sebuah bangunan bertingkat dua yang di kotak suratnya tertulis Monster’s House.
Bangunan dua tingkat itu terlihat ramai dengan beberapa mobil hitam di sekitarnya dan orang-orang yang berada di luar. Joshua dan Niou keluar dari mobil diikuti Alice yang kebingungan dan terlihat canggung. Salah satu dari orang-orang yang berdiri di luar bangunan menghampiri Josh dan Niou.
“Miss Montgomery berada di dalam bersama The Keepers.”
Josh memberi isyarat pada Alice untuk masuk dan gadis itu tiba-tiba terkesiap melihat seseorang yang dikenalnya berada di sana.
“Miss Montgomery,” sapa Josh.
“Josh, bagaimana?”
“Kami ada sedikit kemajuan,”
“Benarkah?” tanya Raymond penuh harap. Alice cukup terkejut melihat Raymond berada di sana bersama mereka semua.
“Teman-teman, perkenalkan ini Alice Roberta Graf dia third eye yang tidak sengaja kami temukan.”
Semua menarik napas terkejut. Allegra maju terlebih dahulu sebelum yang lain mulai bereaksi. “Kau bercanda? Graf? Alexander Graf? Dia putri Graf?”
“Ada apa dengan Ayahku?” tanya Alice dengan pandangan menantang pada Allegra.
Allegra memandangnya dengan dingin. “Tidak kah kau tahu? Ayahmu menangkap orang-orang seperti kami dengan tidak manusiawi, dan mengintrogasinya seolah-olah kami kriminal paling berbahaya. Dan sekarang, kau adalah salah satu dari kami. Apa yang akan dia lakukan pada putrinya satu-satunya ini jika dia tahu?”
“Kalau begitu aku memiliki pertanyaan yang sama. Apa yang kalian lakukan di sini bersama mantan istri dari Alexander Graf?” tanya Alice dengan menahan marah sambil memandang Hannah Montgomery yang memandangnya dengan tatapan sendu.
“Alice,”
“Kau meninggalkanku bersamanya, Mom.”
Semua terdiam. Tak ada yang berani membuka suara. Mereka tahu bahwa Hannah Montgomery adalah mantan istri dari Alexander Graf, tapi mereka tidak tahu bahwa Hannah memiliki seorang putri dari Graf.
“Bisa tolong tinggalkan kami?”
Semua saling pandang dan satu persatu dari mereka mulai keluar dan meninggalkan Alice dengan Miss Montgomery yang terlihat tidak berubah sama sekali sejak terakhir kali ia berpisah dengan putrinya. “Jadi, apa penjelasanmu Mom?”
...
Miss Montgomery sudah kembali ke kantornya dan penyelidikan kembali dilanjutkan semua orang sibuk dan Alice terlihat marah namun tidak diijinkan untuk pergi. Josh memanggil Kana kembali dan wanita itu muncul membuat wajah Alice semakin terlihat kesal. Kana yang menyadari Alice sedang sangat marah tidak berusaha untuk bicara dengannya dan fokus pada permintaan Niou.
“Aku harap kau hanya memperlihatkan keadaan pondok itu, tidak dengan keadaan teman kami yang sebenarnya.” Kata Niou.
Kana mengangguk. “Akan kucoba.”
Mereka memulai dengan rencana baru. Verna nanti akan melihat keadaan pondok itu melalui Kana lalu ia akan menunjukkan pada Allegra, yang nantinya akan berteleportasi untuk menjemput Katya.
“Verna, kami mengandalkanmu.” Kata Niou memberi semangat pada Verna.
Verna terlihat sedih. Kana yang melihat wajah itu tersenyum. “Hei, kau akan menolong seseorang, tidakkah kau senang?”
Verna mengangguk. “Aku senang, tapi aku tidak suka jika Viv dekat-dekat dengan Junious.” Bisiknya.
Niou mengerjap mendengar jawaban jujur dan malu-malu Verna. Renai dan Robert memandangnya dengan tajam. Niou angkat tangan sambil menggeleng berusaha memberitahu kedua orang tua angkat Verna bahwa ia tidak bermaksud membuat Verna sakit hati.
Raymond mendekati Verna. Wajahnya yang pucat dan kurang tidur itu terlihat sangat lelah. Ia mengulurkan tangannya dan Verna menyambut tangan Raymond dengan sedikit ragu. Pria itu tersenyum hangat pada Verna.
“Dengar, yang kau selamatkan ini adalah wanita yang sangat berarti bagiku. Aku mengerti perasaanmu pada Niou, tapi aku pastikan mereka hanya teman dan rekan kerja yang baik. Viv hanya untukku dan selamanya akan selalu begitu.”
Verna melihat bayangan masa lalu Katya melalui Raymond. Melalui bayangan masa lalu itu Katya terlihat sangat cantik bagi Verna. Senyum Katya yang terlihat meneduhkan dan juga pandangan matanya yang berbinar saat balas memandang Raymond. Mereka saling mencintai dan Verna tersenyum lebar.
“Aku akan berusaha.” Katanya.
Raymond mengangguk penuh terima kasih. Verna lalu duduk di hadapan Kana yang bagi Raymond menghadapi kursi kosong. Verna memegang kedua tangan Kana dan seketika di kepalanya terdapat bayangan sebuah ruangan kosong dengan dinding kayu yang kusam.
“Aku sudah mendapatkannya.”
“Bagus.” Allegra bergerak cepat dan menggenggam tangan Verna yang saat itu juga mengirimkan visinya.
Allegra mengangguk puas, ia memejamkan matanya untuk berkonsentrasi dan saat ia membuka matanya ia sudah berada di ruangan dalam visinya yang ternyata jauh lebih mengerikan dari yang ia kira.
...
..
.
*Penjelajah: Halfman yang memiliki kemampuan pergi ke berbagai tempat dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vivian Meyer
RomanceHidup Raymond Becker terasa gelap setelah mengetahui bahwa pengadilan telah melakukan kesalahan dengan menghukum mati Katya Van de Berg yang sebenarnya tidak bersalah. Setahun setelahnya dalam perjalanan menuju Alona, Raymond bertemu wanita yang mi...