Sunflower ㅡ 05

1.8K 320 74
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jinyoung terus melihat ke pinggir jalan saat dirinya tengah berada di dalam mobil. Ini hari Sabtu dan ada satu kegiatan yang harus ia lakukan di suatu tempat, tapi sebelum itu ia harus mencari bunga dahulu.

Kakinya menginjak rem dengan lembut ketika melihat satu toko bunga yang menarik perhatiannya, kemudian lelaki itu turun dari mobilnya dan masuk ke dalam toko itu.

“Wah, apa ini? Kenapa hanya ada bunga matahari?” tanya Jinyoung saat dirinya masuk ke dalam toko tersebut.

Tokonya berwarna kuning dan orange, dan di luar toko ada beberapa bunga matahari yang di pajang, bunganya tinggi-tinggi dan terawat sangat indah.

Jinyoung kira toko ini menjual banyak bunga, namun saat sampai di dalamnya ternyata toko ini hanya menjual satu macam bunga saja, ya bunga matahari, seperti apa yang di pajang di depan toko ini.

“Permisi!” panggil Jinyoung kemudian saat melihat bahwa di dalam toko begitu sepi.

"Apa belum buka?" gumam Jinyoung lagi sembari menggaruk kepalanya.

"Permisi!" ujarnya lagi dengan suara yang lebih keras.

“Y—“

“Taeyong-ssi?” tanya Jinyoung tak percaya saat Taeyong keluar dari dalam sebuah ruangan sambil membawa sekarung kecil pupuk.

“O-oh.. Jinyoung-ssi? B-bagaimana bisa?” tanya Taeyong yang tak percaya juga. Kemudian lelaki itu menurunkan pupuknya dan membuka sarung tangan yang ia kenakan.

“Ah, tadi aku hanya sedang jalan-jalan, dan tak sengaja melihat toko bunga ini. Jadi, toko ini milik mu atau kau hanya bekerja paruh waktu disini?” tanya Jinyoung kemudian. Ya, ia sedang mencoba mencairkan suasana sekarang.

“Aku pemiliknya,” jawab Taeyong sembari tersenyum.

“Ah, apa ada yang bisa ku bantu?” tanya Taeyong kemudian.

Jinyoung mengangguk. “Bisa ku beli satu bunga matahari mu?” tanya Jinyoung.

Taeyong tertawa renyah mendengar pertanyaan Jinyoung barusan, kemudian lelaki itu mengangguk. “Tentu saja bisa, aku membuka toko ini untuk menjual bunga-bunga ini, bukan hanya untuk koleksi ku,” jawab Taeyong yang masih tertawa itu.

“Ahaha.. ya betul juga. Pertanyaan ku memang terdengar bodoh, bukan?” tanya Jinyoung yang kemudian ikut tertawa.

“Silahkan di pilih, nanti akan ku potongkan bunganya untuk mu,” ujar Taeyong kemudian.

“Untuk seseorang?” tanya Taeyong sembali membungkus bunga matahari yang sudah Jinyoung pilih menggunakan kertas.

Jinyoung mengangguk. “Ya, seseorang yang sangat berharga bagi ku. Aku sudah lama tak menemuinya, sekitar dua bulan. Ia pasti merindukan ku, makanya aku akan menemuinya hari ini.”

Sunflower | Taeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang