Esok paginya, Jisoo yang baru selesai mengikat rambut pajangnya duduk di depan cermin dan bermaksud untuk berdanda. Namun sebelum itu ia mengecek dahulu jam pada ponselnya, jam delapan lewat empat puluh lima menit dan sekitar lima belas menit lagi Taeyong akan menjemputnya seperti biasa.
Jisoo bukan tipe perempuan yang dandan dengan waktu lama, ia hanya butuh sedikit pelembab di wajahnya dan juga bedak, kemudian memakai liptint pada bibirnya lalu selesai.
Tok tok tok
Jisoo mengerutkan keningnya, siapa yang mengetuk pintu rumahnya? Kemudian ia melirik jam lagi, belum jam sembilan. Jika itu Taeyong, seharusnya Taeyong membunyikan klakson mobilnya dan meneriaki namanya seperti biasa.
Tok tok tok
Lagi-lagi suara ketukan itu terdengar dan membuat Jisoo bangkit dari duduknya dan kemudian berjalan dengan cepat menuju pintu, guna melihat siapa tamu yang datang itu.
“Siap— Doyoung?” tanya Jisoo tak percaya saat ia membuka pintu rumahnya itu.
Doyoung menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, kemudian memasukkan secarik kertas kecil yang ia pegang ke dalam saku kemejanya.
“Huh, ku kira aku salah alamat,” ujarnya kemudian.
“Ada apa? Kenapa kemari?” tanya Jisoo heran. Tak biasanya Doyoung kemari, lagi pula ini juga pertama kalinya lelaki berwajah kelinci itu mengunjungi rumahnya.
“Ah itu.. Taeyong tak bisa menjemput Noona, jadi dia meminta ku untuk menjemput mu. Katanya kalau kau berangkat seorang diri, nanti kau malah terlambat masuk ke kampus. Berlebihan sekali dia, cih,” jawab Doyoung.
“Ah, maaf ya jadi merepotkan mu. Lalu bagaimana dengan kekasih mu? Dia pasti marah nanti,” tanya Jisoo kemudian.
“Ah, dia tidak ada jadwal hari ini. Makanya aku menyetujui permintaan Taeyong untuk menjemput Noona dulu.” Doyoung kemudian berlajan menuju mobilnya yang ia parkir di depan pagar rumah Jisoo.
“Cepatlah atau kita akan terlambat!” ujar Doyoung sebelum lelaki itu masuk ke dalam mobilnya.
Jisoo kemudian masuk kembali ke dalam rumahnya, bermaksud untuk mengambil tasnya yang belum sempat ia bawa.
Di dalam mobil keduanya terdiam, dengan Doyoung yang fokus menyetir dan Jisoo hanya hanya memperhatikan jalanan.
“Taeyong... kenapa ia tak masuk?” tanya Jisoo kemudian.
Doyoung tersenyum miring. “Noona masih bisa khawatir juga ya,” tanyanya.
Jisoo menoleh pada Doyoung, lalu mengerutkan keningnya. “Apa? Kau bilang apa?” tanya Jisoo pada Doyoung.
“Huh? Tidak. Aku hanya bergumam tadi. Memangnya Noona bertanya apa tadi?” tanya Doyoung balik.
Jisoo menghembuskan napasnya panjang. “Taeyong, dia kenapa hari ini tidak masuk?” Jisoo mengulangi pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower | Taeyong✔
Fanfiction[Taeyong x Jisoo FanFiction] Tentang Lee Taeyong yang mencintai Kim Jisoo dengan tulus.