Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading and don't forget to vomment juseyo 😈 ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
[Bonus : My Sunflower is Back]
Jisoo terdiam di depan Devon café setelah Jinyoung meninggalkannya begitu saja tadi. Ah tidak, lelaki itu tidak meninggalkannya begitu saja sebetulnya.
Lelaki itu meninggalkannya setelah memutuskan hubungan spesial diantara keduanya. Lelaki itu bilang ia sudah bosan dengan Jisoo. Jisoo benar-benar tak percaya dengan apa yang di katakan oleh Jinyoung saat itu. Kenapa lelaki manis sepertinya bisa-bisanya bilang bahwa ia bosan dengan hubungan mereka?
Dan lebih parahnya lagi. Saat setelah Jinyoung bilang mereka putus, sebuah panggilan masuk dari perempuan lain terpampang pada layar ponsel Jinyoung dengan nyata.
“Sialan,” gumam Jisoo yang kemudian berjalan cepat guna menjauh dari café yang sudah menjadi saksi buruk atas putusnya hubungannya dengan lelaki bernama Park Jinyoung itu.
“Sialan!” maki Jisoo lagi kala air matanya malah menetes. Ia tak mau menangisi lelaki kurang ajar itu! Air matanya tak boleh keluar hanya karena lelaki itu!
“Ah! Kenapa tak mau berhenti?!” Tanya Jisoo dengan kesal, kemudian ia duduk di salah satu kursi halte yang tengah kosong itu. Tangannya terus menghapus air mata yang terjun dengan bebas dari mata cantiknya itu.
Selang beberapa menit seorang lelaki duduk tepat di sampingnya, mau tak mau Jisoo harus menahan air matanya agar tak turun lagi agar tak malu pada seseorang di sampingnya ini.
Ini sudah lima menit, dan Jisoo sudah bisa menenangkan dirinya sendiri. Jisoo menoleh ke sampingnya, melihat seorang lelaki dengan topi hitamnya yang tengah menatap ke depan.
Mata Jisoo sedikit menyipit kala melihat bibir tipis lelaki di sampingnya ini. Ia seperti hapal betul siapa lelaki ini, tapi ia juga lupa. Ah! Pusing!
“Sudah tak menangis, ‘kan?” Tanya lelaki itu yang dengan tiba-tiba menoleh pada Jisoo.
“Huh?” Tanya Jisoo tak mengerti.
“Aku tadi melihat mu tengah menangis, makanya aku duduk di samping mu agar kau berhenti menangis. Cara ku berhasil, ‘kan?” Tanya lelaki itu sambil tersenyum kecil.
“Ah, jadi kau sengaja duduk disini?” Tanya Jisoo sambil tersenyum. Entah mengapa melihat lelaki itu tersenyum, bibir Jisoo ikut terangkat juga untuk tersenyum.
