Sunflower ㅡ 02

3.5K 410 68
                                    

ㅡ Enjoy yeorobun ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ Enjoy yeorobun ㅡ

Mata kuliah kedua akhirnya selesai juga. Ada jeda waktu satu jam ke mata kuliah selanjutnya, jadi Taeyong dan Doyoung memutuskan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang mulai terasa lapar itu.

"Makan apa hari ini?" tanya Taeyong pada Doyoung yang berjalan di sebelahnya.

"Hmmm.. apa ya?" tanya Doyoung sambil berpikir, menu apa yang enak untuk di makan siang ini.

"Tentu saja makan denganku, itu yang paling enak!"

Seseorang berujar tiba-tiba dan merangkul lengan kanan Doyoung. Doyoung menoleh kemudian tersenyum saat mendapati Yujin di sana.

"Ck, dasar!" Doyoung kemudian melepaskan pegangan tangan Yujin dan berganti dengan merangkul pundak gadis berwajah mungil itu.

"Jisoo eonni  tidak makan bersama kita?" tanya Yujin saat menyadari jika Taeyong tak bersama dengan pacarnya itu.

Taeyong menoleh. "Dia mungkin sudah ke kantin dan makan bersama Seulgi," jawab Taeyong.

"Hei... lihat itu...." ujar Yujin tiba-tibaㅡ namun dengan suara pelan, bahkan gadis itu menghentikan langkahnya dan membuat dua lelaki di sampingnya itu ikut berhenti dan menatap ke arah pandangan Yujin.

Taeyong tertegun, ia diam. Sedangkan duo bunny di sampingnya menoleh padanya dengan pandangan sendu. Ah tidak, salah satunya menatap dengan sendu, sementara satunya menatap dengan tatapan tajam.

Taeyong menghela napas panjang, kemudian siap berbalik namun Doyoung segera menahan lengan Taeyong dengan cepat.

"Harusnya kau hampiri, bukannya kabur begini," ujar Doyoung dan diangguki oleh Yujin.

"Hampiri saja dan beri dia peringatan," tambah Yujin.

Taeyong kembali menghela napas lagi. "Biarkan saja," ujarnya pelan.

"Tidak bisa!! Kalau kau tidak mau menghampirinya, biar aku yang kesana!" Doyoung melepaskan lengan Taeyong, kemudian dengan langkah kaki lebarnya ia berjalan dengan cepat menuju salah satu meja kantin.

ㅡㅡㅡ

"Jinyoung-a, seperti biasa, aku membuatkan makanan tadi pagi. Mau mencobanya lagi?" tawar Jisoo pada Park Jinyoung yang duduk di hadapannya ini.

Jinyoung tersenyum kecil, kemudian mengangguk. "Tentu saja mau, kapan lagi aku dapat makanan gratis disaat tanggal tua seperti ini?" ujarnya kemudian tertawa.

Jisoo tersenyum, kemudian merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak makan, lalu menyondorkannya pada Jinyoung, oh bahkan Jisoo membukakan tutup kotak bekal itu untuk Jinyoung.

"Woah, sepertinya enak...." mata Jinyoung seketika berbinar ketika melihat makanan di hadapannya ini.

"Ayo dicoba, kalau enak besok akan ku bawakan lagi." Titah Jisoo kemudian, Jinyoung mengangguk, ia bersiap mengambil sendok dan garpunya namun sebuah gebrakan di meja membuatnya dan Jisoo terkejut.

"Ah... kukira siapa. Ada apa, Doyoung-a?" tanya Jinyoung saat mengetahui siapa pelaku penggebrak meja itu.

"A, Hyung... apa aku boleh duduk di sini? Yujin sedang tidak mau makan katanya dan aku tak mau makan seorang diri. Boleh?" tanya Doyoung panjang lebar.

"Oh tentu, duduklah di sampingku. Mau ini tidak? Ini buatan Jisoo." Tawar Jinyoung pada Doyoung. Doyoung kemudian menatap Jisoo.

"Ini buatan Noona?" tanya Doyoung pada Jisoo. Jisoo mengangguk ragu.

"Noona hanya membuatkan untuk Jinyoung Hyung? Untuk Taeyong mana?" tanya Doyoung yang sekarang malah menatap Jisoo dengan tatapan tajamnya itu.

"Aku membuatkannya kok!" bela Jisoo kemudian.

"Jinjja? Mana? Kenapa tidak menemui Taeyong dahulu? Kenapa malah ke kantin dan bertemu Jinyoung Hyung? Harusnya Noona pergi menemui Taeyong dahulu, dia 'kan kekasih Noonaㅡ"

"Sudahlah, Young-a...." seseorang memotong ucapan Doyoung. Kemudian duduk di samping Jisoo. Itu Taeyong.

Taeyong tersenyum pada Jisoo. "Apa ini? Apa sedang bagi-bagi makanan?" tanya Taeyong sambil melihat kotak bekal Jisoo itu.

"Tidak. Ini ada khusus kok untukmu." Jisoo kembali merogoh tasnya dan mengeluarkan kotak bekal berwarna kuning, lalu membukanya dan menyondorkannya pada Taeyong.

"Woah.." sama persis seperti ekspresi Jinyoung tadi.

Jisoo kemudian menjulurkan lidahnya pada Doyoung, sementara Doyoung menatapnya dengan tatapan sebal.

Taeyong menatap Jisoo, kemudian mengelus rambut gadis itu dengan lembut. "Terima kasih," ujarnya pelan.

Jisoo ikut tersenyum, kemudian mengangguk dan memberikan sumpit pada Taeyong. "Ayo dimakan dan suapi aku," titah Jisoo kemudian.

Taeyong terkekeh, kemudian menyumpitkan daging di dalam kotak makanan itu dan menyuapi Jisoo sesuai yang gadis itu mau.

Ah.. Taeyong salah besar ternyata soal dugaannya tadi pagi. Ia kira Jisoo hanya membawakan kotak makanan untuk Jinyoung saja seperti biasa, namun kali ini gadis itu bahkan membawakan makanan juga untuknya.

Jisoo yang tengah mengunyah makanan itu melirik pada Jinyoung, harusnya makanan yang ia bawa ini untuknya dan juga Jinyoung, namun karena ia 'dilabrak' oleh Doyoung jadi ia harus memberikan makanan itu untuk Taeyong.

"Wah! Sekarang mereka malah asyik bermesraan, Hyung ayo kita pergi saja! Aku tidak mau menjadi lalat di sini!" Doyoung kemudian berdiri dan segera menarik tangan Jinyoung untuk pergi dari sana.

Setelah kepergian Jinyoung dan Doyoung. Taeyong kembali menatap Jisoo. Jisoo yang merasa diperhatikan kemudian menoleh dan mengangkat kedua alisnya.

"Ada apa, Yong-a?" tanya Jisoo sambil menyumpitkan makanannya dan menyuapkannya pada Taeyong.

Taeyong mengunyah makanannya sebentar, kemudian baru bicara lagi. "Tolong jangan khianati aku.." lirihnya.

Jisoo menatap dengan lamat wajah Taeyong, ditatapnya bola mata hitam Taeyong yang kini juga menatapnya. Kemudian ia mengangguk sambil tersenyum.

"Tidak akan," jawabnya.

"Terima kasih," lirih Taeyong lagi, dan Jisoo kembali mengangguk pelan.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunflower | Taeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang