Sunflower ㅡ 01

7.6K 548 83
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi itu, seorang gadis bernama Kim Jisoo sudah berada di dapurnya. Ia memegang spatulanya sambil menari kesana sini, bahkan sesekali bersenandung dengan riangnya sambil menunggu masakkannya matang.

"Sebentar lagi matang," ujarnya sembari mengaduk makannya itu lalu menghirup aroma yang mulai tercium dari dalam penggorengan.

Kemudian Jisoo melirik jam yang bertengger di dinding dapurnya, sudah pukul sembilan dan pasti sebentar lagi kekasihnya datang menjemputnya untuk berangkat ke kampus bersama.


Tin tin

"Jisoo-ya!!"

Ah, benar 'kan dia datang. Jisoo segera melepas celemeknya dan menaruhnya secara sembarangan, kemudian berlari menuju pintu dengan cepat. Jisoo membuka pintunya dan melihat Taeyong yang berada di dalam mobilnya itu.

"Yong-a! Sebentar ya, aku dandan dahulu!" teriak Jisoo yang kemudian kembali menutup pintu rumahnya.

"Ya," jawab Taeyong pelan. Begitulah gadis yang sudah menjadi kekasihnya selama setengah tahun itu, ia tak pernah membiarkan Taeyong masuk ke rumahnya. Tak pernah sama sekali sejak pertama kali menjadi sepasang kekasih.

Sambil menunggu Jisoo, Taeyong memainkan ponselnya, lebih tepatnya membuka galerinya dan melihat foto-fotonya dengan Jisoo. Kemudian bibir tipis itu menyunggingkan sebuah senyuman kala jarinya berhenti menyapu foto-foto itu dan berhenti pada foto Jisoo yang tengah memakai hiasan poop di kepalanya, gadis itu cantik juga lucu dalam satu waktu.

 Kemudian bibir tipis itu menyunggingkan sebuah senyuman kala jarinya berhenti menyapu foto-foto itu dan berhenti pada foto Jisoo yang tengah memakai hiasan poop di kepalanya, gadis itu cantik juga lucu dalam satu waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yong-a." Jisoo membuka pintu mobil Taeyong, kemudian duduk di samping Taeyong.

"Ah, sudah siap?" tanya Taeyong, dan Jisoo mengangguk.

"Oke, kita berangkat," ujar Taeyong yang kemudian mulai menyalakan kembali mobilnya.

Namun, sebelum itu mata Taeyong tak sengaja melihat tote bag yang dikenakan Jisoo, di sana ada kotak yang menonjol... kotak makan? Jisoo tak biasanya membawa bekal, tapi Taeyong tahu sesuatu tentang kotak makanan itu.

ㅡㅡㅡ

Taeyong membukakan pintu mobil untuk Jisoo saat keduanya sampai di kampus mereka, Jisoo kemudian keluar dan tersenyum pada Taeyong. Keduanya kemudian berjalan beriringan menuju gedung fakultas mereka.

"Hari ini pulang jam berapa? Aku lupa dengan jadwalmu," tanya Taeyong sambil menggaruk tengkuknyaㅡ merasa kikuk saat ia lupa akan jadwal kekasihnya sendiri.

"Hmm.. jam empat sore. Kau pulang jam berapa memang?" tanya Jisoo kemudian.

Taeyong mengangguk paham. "Kelasku juga selesai jam empat. Aku akan menjemputmu ke kelas. Oke?" tawar Taeyong.

Jisoo mengangguk sambil tersenyum. "Sekarang pergilah ke kelasmu, seharusnya kau tak perlu mengantarmu sampai ke kelas. Aku bisa sendiri tahu," ujar Jisoo saat mereka sudah sampai di depan kelas Jisoo.

"Terserah padaku dong, memangnya melanggar aturan ya kalau mengantar kekasih sendiri ke kelasnya? Apa ada larangan seperti itu?" tanya Taeyong tak terima.

Jisoo terkekeh mendengar omelan kecil Taeyong, kemudian gadis itu menggeleng. "Tidak ada larangannya, Yong-a. Hanya saja kelas kita itu dari ujung ke ujung. Aku hanya takut kau kelelahan saat sampai di kelasmu nanti." Jisoo kemudian terkekeh lagi.

"Heuh, dasar. Memangnya aku selemah itu apa?" tanya Taeyong tak terima. Jisoo lagi-lagi terkekeh dan membuat Taeyong tersenyum kecil.

"Ya sudah, aku akan ke kelasku. Jam empat aku akan kemari lagi." Sebelum pergi Taeyong mengelus sebentar rambut panjang Jisoo sambil tersenyum.

"Oke, hati-hati saat sampai di kelasmu. Kalau ada perempuan yang meminta ID Line-mu, tolak!" ujar Jisoo dengan tegas.

"Iya iya," kemudian lelaki itu pergi dari kelas Jisoo. Jisoo memperhatikan punggung Taeyong yang mulai menjauh itu.


Taeyong masuk ke kelasnya. Kemudian berjalan menuju salah satu meja yang sudah terdapat seseorang di sana.

"Yo!" sapa Taeyong yang kemudian duduk di samping orang itu.

"Ei, menganggu saja. Aku sedang menelepon Yujin tadi." Bukannya membalas sapaan Taeyong, orang itu malah mengomelinya.

"Aigoo, maaf maaf ya kalau aku menganggu acara rutinmu setiap pagi dengan kekasihmu itu," balas Taeyong dengan nada mengejek.

"Ck, kau selalu seperti itu. Menganggu, lalu meminta maaf, menganggu, meminta maaf. Terus saja seperti itu," ujar orang itu.

Taeyong terkekeh. "Tak akanku ulangi. Aku janji, Young-a." Kata Taeyong yang akhirnya mengalah juga.

"Hey, apa Jisoo Noona masih-"

"Ya... kau tahu jawabannya, Young-a. Dia masih melakukannya, dia pikir mungkin aku tak tahu, tapi sebenarnya aku tahu semuanya." Potong Taeyong sambil menatap papan tulis bersih di depannya.

Doyoung menghembuskan napas panjang. "Harusnya kau bilang padanya, jika begini itu akan menyakiti dirimu sendiri."

"Tapi dia kelihatan senang saat melakukan itu..." ujar Taeyong pelan.

"Mau dia senang atau tidak. Dia tetap kekasihmu, seharusnya kau bisa tegas padanya," ujar Doyoung lagi. Ah iya gemas sekali dengan temannya yang satu ini.

"Biarkan saja dulu, kalau kelewatan..,"

"Kalau ia kelewatan kau tetap akan membiarkannya. Aku tahu." Kali ini Doyoung yang memotong ucapan Taeyong. Taeyong kemudian menatap Doyoung.

"Apa? Aku benar, 'kan?" tanya Doyoung yang balik menatap Taeyong dengan tatapan kesalnya.

"Ah sudahlah, aku mau mengantar buku catatanku untuk Yujin dahulu." Lelaki jangkung itu kemudian berdiri dan berjalan keluar kelas. Membiarkan Taeyong yang masih duduk di dalam kelas seorang diri.


 Membiarkan Taeyong yang masih duduk di dalam kelas seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunflower | Taeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang