Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisoo Side ㅡㅡㅡㅡ
Aku duduk di depan rumah ku sambil menunggu seseorang, aku melirik arloji kecil di pergelangan tangan kiri ku. Sudah hampir pukul sembilan, dan orang itu bahkan tak datang.
“Jadi semalam itu sungguhan ya?” Tanya ku pada diriku sendiri, kemudian senyuman miris mengembang di wajah ku.
“Ayo Soo, jangan terlalu berharap. Kau sudah menyakitinya terlalu banyak,” ujar ku, kemudian berdiri dan berjalan keluar halaman. Menunggu taksi yang lewat.
Aku merindukannya, merindukan senyuman manis yang biasa Taeyong berikan pada ku setiap harinya, merindukan bagaimana tangan hangatnya mengelus puncak kepala ku dengan lembut. Dan aku merindukan pelukkannya yang baru sekali ku rasakan itu.
“Soo,” panggilan dari Seulgi membuat ku menoleh padanya.
“Dimana Taeyong? Dan mengapa mata mu bengkak begitu?” Tanya Seulgi khawatir. Aku tersenyum menanggapi pertanyaan Seulgi barusan.
“Ia sakit, parah dan kami…. Sudah putus,” jawab ku kemudian.
“Apa?! Jadi kau benar-benar mengakhiri hubungan mu dengannya?” Tanya Seulgi lagi dengan ekspresi terkejut.
“Bukan aku, tapi dia yang mengakhirinya… disaat aku sudah mulai menyukainya, Seul.” Aku kembali menyembunyikan wajah ku pada tumpuan tangan, rasanya sakit sekali kalau mengingat kejadian semalam.
“Risiko mu, Soo. Mungkin ini yang disebut dengan karma.” Kurasakan tubuh Seulgi yang kini memeluk ku dengan hangat.
“Rasanya aku ingin menemui Taeyong dan meminta maaf, tapi…. Aku tidak yakin, apakah dia akan tetap memaafkan ku atau tidak,” ujar ku yang kemudian menegakkan tubuh ku dan mengusap air mata ku.
“Soo, kau sudah paham betul bukan bagaimana sifat Taeyong, ia pasti akan memaafkan mu,” balas Seulgi sembari tersenyum dan menepuk pundak ku.
“Ya, kau benar, Seul. Sepulang kuliah nanti aku akan ke rumah sakit dan meminta maaf padanya,” ujar ku semangat dan Seulgi ikut tersenyum melihat ku.
Tentang mengapa aku menerima Taeyong menjadi kekasih ku, bahan walau aku tak menyukai lelaki itu.. itu semua karena Jinyoung.
Sejak awal masuk ke kampus, aku begitu tergila-gila pada sosok Jinyoung yang baik hati dan tampan. Senyumannya yang hangat itu bahkan dapat membuat semua gadis di kampus jatuh cinta padanya.
Dan satu hari itu akhirnya datang, dimana Taeyong menyatakan cintanya pada ku. Di depan beberapa teman ku, dan juga Jinyoung.
Kala itu aku melirik Jinyoung, aku berpikir, apakah jika aku menerima Taeyong, Jinyoung akan cemburu atau dia akan menarikku dari Taeyong kemudian dia akan menyatakan perasaannya yang sejujur-jujurnya pada ku?