#PROLOG

59 5 2
                                    

"Alliard Enrico Dè Heizel ." panggil sang Lord dengan nada penuh ketegasan.

Kini diruangan itu dipenuhi oleh para bangsawan vampir, mereka menyaksikan pengadilan yang diberikan sang Lord kepada Alliard Enrico De Heizel—panggilannya Heizel.

Heizel berdiri di depan sang Lord, disisi kiri dan kanan-nya penuh oleh para bangsawan. Dengan sikap dinginnya ia menghadapi sang Lord, dengan mulut yang masih penuh dengan darah, Heizel tak peduli atas kesalahannya, satu keyakinannya—sang Lord akan mengampuninya seperti yang sudah-sudah.

"Alliard Enrico De Heizel, apa kau tau kesalahanmu?"

"Tidak."  Jawab Heizel.

"Alliard Enrico De Heizel, apa kau benar-benar tidak tahu apa kesalahanmu?"

"Tidak".

"Oowww jadi begitu, lantas berapa jumlah manusia yang hari ini kau bunuh?"

"Aku tidak membunuhnya, aku hanya mencicipi darah mereka dan menghisap jiwanya. Mereka mati karena mereka terlalu lemah."

"Menghisap jiwanya? Menurutku itu sama saja. Apa kau masih terobsesi dengan  Blood Aster?" Tanya sang Lord penasaran.

"Iya."

"Alliard Enrico De Heizel, apa kau ingin menjadi Lord sepertiku?"

"Tidak. Itu terlalu rumit bagiku."

"Kau tahu hukuman apa yang pas bagi seseorang yang sering melanggar aturan sepertimu?" Tanyanya ringan.

Heizel hanya terdiam. Ia tetap berdiri kokoh dihadapan sang Lord, sesekali matanya melirik ke para Bangsawan yang menunduk hormat diruangan tersebut.

(Alliard Enrico De Heizel)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Alliard Enrico De Heizel)

"Ayolah kau ini Putraku, cobalah untuk menuruti perintah. Kau ini Putraku satu-satunya, aku harus meneruskan tanggungjawab memimpin Plox ini hanya kepadamu." Oceh sang Lord dengan sikap santainya, sebenarnya Heizel itu anak kesayangannya. Heizel adalah Pangeran dari Lord Vampir Kingdom Plox.

"Lord, apa aku sudah boleh pergi?" Ucap Heizel.

"Hey kau, hentikan sikap dinginmu itu. Jangan memasang muka itu pada ayahmu, kau ini tampan ,cobalah tersenyum sedikit seperti Ayahmu ."

Tiba-tiba.

"Hormat pada anda Yang Mulia Lord, aku Federick J. Ender sudah menjalankan semuanya sesuai perintah anda, aku melihat bahwa Pangeran sedang berburu lagi . Menurut aturan yang ada di Plox bahwa bangsawan yang melakukan kegiatan pemburuan kepada manusia akan diasingkan dan dianggap sebagai penghianat." Jelasnya.

"Hhmm...aku tahu aku tahu." Ucap Lord.

"Dan seingatku, dalam kurun waktu ini Pangeran sudah sering melakukan perburuan itu. Sebagai hukumannya ia harus pergi dari Istana. Dan boleh kembali apabila sudah bisa memperbaiki sikapnya. Maafkan aku Yang Mulia." Sambung Federick, ia adalah seorang penasehat Raja dan merupakan kepala keluarga Ender, dia termasuk bangsawan yang sangat loyal kepada istana. Dan sudah hidup ribuan tahun, usianya lebih tua dari Sang Lord.

"Lancang sekali kau Federick, aku ini anak dari Lord mu, beraninya kau—" Heizel geram , mata merahnya menatap tajam pada Federick, namun Federick tetap menundukan kepalanya sebagai penghormatannya pada Sang Lord.

"Alliard Enricco De Heizel, yang Federick katakan itu benar. Karena perbuatanmu, kita dituduh melanggar perjanjian oleh kaum Warewolf. Sebagai Ayahmu dan sebagai Lord kalian aku tidak ingin adanya peperangan lagi." Tegas sang Lord.

"Kalau begitu apa Yang Mulia mengusirku?" Tanya Heizel.

"Aku tidak mengusirmu Putraku, aku hanya ingin kau bisa menaati aturanku. Dan hidup dibawah kuasaku."

"Baiklah aku mengerti. Maafkan aku Yang Mulia Lord. Aku pergi."

Heizel pergi meninggalkan Kastil Plox dengan memberi hormat yang terakhir kali kepada Ayahnya, ia berjalan lurus tanpa mempedulikan para bangsawan yang mulai menatapnya tak suka.

Saat sampai depan pintu kastil, Heizel menghentikan langkahnya karena ucapan sang Lord.

"Kau masih bisa kembali Putraku, aku melakukan ini untuk kebaikanmu."

"Percayalah pada Lord mu ini—sambungnya.

CKreet.

Blakkk.

Heizel menutup pintunya dan pergi. Dia sedikit menyesali perbuatannya. Tapi apa boleh buat, dia sudah mengecewakan Ayahnya. Sang Lord.

○●○

Happy reading.
Semoga terhibur.

SnowdropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang