[5] Badmood •

14 4 0
                                    

___________________________________

Karena yang menyebalkan bisa datang dari orang yang tersayang. Tapi tidak untuk kamu. Sekali menyebalkan, tetap menyebalkan.
___________________________________

"IVY"

Wijaya, Papa Ivy masuk ke ruangan dengan wajahnya yang terlihat marah. Melihat Papanya, Ivy hanya bisa diam sambil menundukkan kepala, tak berani mendongak melihat wajah Papanya.

"Maafkan kesalahan putri saya", Wijaya meminta maaf pada Ibu yang terbaring di kasur rumah sakit.

"Loh mengapa bapak yang minta maaf. Seharusnya saya yang berterimakasih karena putri bapak yang sudah membawa saya ke rumah sakit ini. Kalo tidak ada putri bapak, saya tidak tau apa yang akan terjadi pada saya"

Mendengar penuturan Mamanya, Arka merasa bersalah pada gadis yang sudah ia tuduh tadi.

"Kalau begitu saya pergi dulu. Ayo Ivy, kamu ikut Papa"

Wijaya segera keluar ruangan, diikuti Ivy yang ada dibelakangnya. Setelah terdengar pintu ruangan yang tertutup Emi, Mamanya Arka mulai membuka pembicaraan.

"Kamu ini Ka, nggak sopan banget sama orang. Asal nuduh aja, kalo belum tahu kejadiannya ya diem dulu jangan langsung nuduh gitu"

"Iya iya Ma, Arka minta maaf"

"Minta maafnya jangan sama Mama, tapi sama Ivy"

"Ivy?", Arka terlihat bingung siapa yang Mama maksut Ivy.

"Iya Ivy, gadis yang tadi membawa Mama ke rumah sakit"

"Ooh"

"Kok cuma 'ooh'. Kejar, terus minta maaf"

"Ogah ah Ma, Arka malu"

"Ihh anak cowok kok gitu aja malu. Cepetan kejar"

"Iya Ma, iya"

Dengan langkah kaki yang ogah ogahan akhirnya Arka mencari gadis yang diketahui bernama Ivy tadi, untuk meminta maaf, seperti perintah Mamanya.

Sampai di pintu masuk rumah sakit, Arka melihat mobil hitam dengan seorang gadis yang ada didalamnya. Melajukan mobil dengan cepat. Sudah tak mungkin terkejar.

Ivy melihat Arka sekilas dari kaca sepion mobilnya. Merasa malas melihat wajah cowok menyebalkan tadi yang menuduhnya menabrak Ibunya. Ivy pun menancap gas, semakin cepat. Mengingat kejadian ini membuatnya tak nafsu lagi untuk jalan-jalan dan akhirnya lebih memilih untuk kembali ke rumah.

~~~

Motor sport hitam yang dikendarai Rigel memasuki gerbang rumahnya. Ia parkirkan di sebelah mobil sport hitam.

"Loh Ivy udah balik, cepet banget padahal baru jam 20.30", batin Rigel, sembari menengok jam tangan yang bertengger di pergelangan tangan kirinya.

Rigel lantas masuk kedalam rumah. Menengok ruang keluarga, namun tidak ada Ivy disana. Menengok kamar Ivy, namun nihil, dia juga tidak disana. Rigel lantas masuk kedalam kamar, dan benar saja Ivy ternyata ada di kamarnya.

"Ada apa Vy?"

"Gue tadi nolongin orang yang keserempet. Nah kan gue bawa tuh ibu-ibu yang keserempet ke rumah sakit. Sampe rumah sakit anaknya marah-marah sama gue, nuduh gue yang udah nabrak Mamanya. Abis itu Papa dateng terus nyuruh gue balik ke rumah", Ivy menjelaskan panjang kali lebar.

"Jadi intinya lo kecyduk Papa keluar malem-malem?"

"Iya, gitu deh", Ivy masih merasa kesal dengan kejadian tadi.

At The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang