Happy Reading
Saat hendak memasuki kamarnya Lucas melihat pintu kamar yang ditempati Fiolla terbuka. Lucas pun memasuki kamar Fiolla, harum strawberry khas Fiolla tercium oleh indra penciumannya.
Lucas melihat-lihat isi kamar Fiolla, sudah tidak ada lagi barang-barang Fiolla yang tersisa dikamar ini, kecuali boneka kucing yang Lucas berikan kepada Fiolla.
Tangan Lucas mengambil boneka tersebut, memandang boneka tersebut. Detik berikutnya Lucas membuka laci meja kecil yang berada di sebelah kasur. Yang pertama ia lihat ialah foto dirinya bersama Fiolla saat ditaman dua minggu yang lalu dan sebuah kertas yang merupakan surat yang Fiolla berikan kepadanya kemarin.
Setelah puas melihat isi kamar Fiolla, Lucas kembali kekamarnya dengan membawa boneka, foto dan surat yang sengaja Fiolla tinggalkan. Lucas tahu maksud Fiolla meninggalkan barang tersebut agar Fiolla bisa melupakannya.
* * *
Fiolla menatap pagar besar rumahnya, ia berfikir tidak mungkin ia menempati rumah sebesar ini hanya seorang diri. Mungkin rumahnya bukan tempat yang cocok untuk ia tinggalin sekarang. Jujur ia sangat rindu tinggal dirumahnya bersama keluarganya.
"Pak jalan" perintah Fiolla kepada supir taxi online.
Sang supir menjalankan mobilnya menuju kealamat yang Fiolla berikan. Tak butuh waktu lama Fiolla pun sudah sampai ditempat tujuan.
Masih dengan kondisi yang lemah Fiolla menyeret kopernya dan menyandang tas nya. Fiolla memasuki sebuah apartement yang tidak jauh dari sekolahnya. Saat ini Fiolla memilih tinggal di apartement yang tidak terlalu elite dan pas untuk ditinggali sendiri. Ia sengaja mencari apartement yang dekat dengan sekolahnya.
Pintu kamar apartement pun terbuka dengan lebar. Fiolla merebahkan dirinya dikasur yang sudah disediakan. Fiolla memijat-mijat kepalanya yang terasa sangat penat.
Fiolla beranjak dari kasur, kemudian merapikan barang-barangnya, menata semua barang dengan rapi.
Krukkk... Fiolla melihat kearah perutnya yang baru saja berbunyi. Fiolla merasakan perutnya sangat lapar, bagaimana tidak sudah dua hari ini Fiolla makan dengan porsi yang sangat sedikit. Ia sangat tidak selera makan, mood makannya benar-benar hancur.
"Cacing yang baik jangan berisik ya" Fiolla mengelus-elus perut ratanya.
Rasanya ia sangat malas makan, tetapi ia juga tidak ingin mati kelaparan. Dengan berat hati Fiolla pergi keluar untuk mencari makanan.
Di daerah sekitar apartement terdapat banyak tempat makan. Sekarang Fiolla bingung memilih tempat makan apa. Semua tempat makan disini menunya sangat lezat.
Setelah lama berfikir Fiolla pun memutuskan makan di rumah makan padang. Fiolla tidak makan ditempat melainkan ia bawa pulang, Fiolla sangat tidak suka bila makan disuatu tempat sendirian maka dari itu ia membawa pulang makanannya.
Sebelum pulang keapartement Fiolla mampir ke mini market terdekat, ia ingin memberi kebutuhan makanan untuk di apartement.
"Mie instant, snack, nuget, sosis, ayam, tepung bumbu, saos, kecap, roti, telur, okeh gue rasa cukup untuk makan gue sendiri" Fiolla melihat isi keranjang belanjaannya.
Bughhh...
"Sorry" ucap seseorang yang menabrak Fiolla.
Fiolla sangat mengenal suara tersebut, Fiolla pun mengangkat kepalanya untuk melihat orang tersebut.
"Permisi" Fiolla pergi meninggalkan Lucas, sesuai janjinya Fiolla benar-benar menghindar dari Lucas. Lelaki yang tidak sengaja menabrak Fiolla ialah Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas √
FanfictionFiolla gadis cantik yang selalu ceria. Ia menyukai most wanted yang terkenal dingin seperti es. Fiolla mencoba mendekati Lucas dengan caranya. Namun ia selalu saja dianggap tidak ada oleh Lucas. Keberuntungan datang kepadanya. Orang tuanya pindah ke...