Fifteen

4.3K 152 15
                                    

⚫️⚫️⚫️


"Permisi tuan, bisakah anda membuang sampah itu ke tempatnya" tegur seorang gadis yang sekarang berada di depan Edward.

Edward memadang gadis tersebut dengan teliti, sepertinya dia mengenal gadis yang ada didepannya saat ini.

"Halooo permisi bisa kah anda tidak memperhatikan saya seperti itu" tentu saja gadis tersebut sangat risih dengan Edward yang terus memandangnya.

"Apakah sebelumnya kita pernah bertemu?"

"Ah ya gue inget. Lu perempuan berkucir kuda itu bukan? Tunggu kok lo ada disini?"

Gadis tersebut membulatkan matanya saat mengetahui bahwa Edward mengenalnya.

"Hah ? Permisi saya buru-buru, ah ya satu lagi tolong buang sampah anda" gadis tersebut berbicara dengan gugupnya dan pergi meninggalkan Edward dengan terburu-buru.

"Kenapa sih malah ketemu dia disini? Ah gagal move on deh" gadis tersebut memukul-mukul kepalanya sendiri seakan-akan frustasi dengan kejadian yang baru saja dia alami.

"Hufttt tarik napas buang tarik napas buang, kamu ga akan ketemu dia lagi" Gadis tersebut menyemangati dirinya sendiri..

"Heiii tunggu"

"Apa ada yang bisa saya bantu? Mm atau anda tidak bisa membuang sampah? Mmm atau anda tidak tahu bagaimana bentuk tempat sampah?"

"Hahahah astaga bukan seperti itu" Edward tertawa mendengar ucapan keluar dari mulut gadis tersebut.

"Jadi?"

Edward memandang terus gadis tersebut, ia yakin bahwa dia tidak salah orang.

"Permisi maaf saya terburu-buru jika ingin berbicara cepat katakan. Jika tidak izinkan saya pergi" Edward kagum dengan suara yang dikeluarkan gadis itu, lembut dan memiliki ciri khas dan itu menarik perhatian Edward.

"Siapa nama lo?"

"Saya? Nama saya Kim Hae-Ra, hanya itu yang anda tanyakan, jika iya. Permisi saya harus pergi"


Hae-Ra berjalan meninggalkan Edward. "Kim Hae-Ra" Edward mengucapkan nama Hae-Ra.

"Woiii liatin siapa lu?" Fiolla datang mengagetkan Edward.

"Itu cewek" Edward menunjuk kearah Haena yang jaraknya tidak terlalu jauh dari mereka berdiri.

"Ah Hae-Ra"

"Lo kenal dia Fi?"

"Kenal, dia anak sastra Indonesia. Dia tertarik dengan bahasa Indonesia makanya dia memutuskan untuk menempuh pendidikan di Indonesia dan mengambil jurusan sastra Indonesia. Gue sering ketemu dia di perpustakaan kampus, dia sering mangkal disitu, anaknya asik kok walaupun keliatan pendiam aslinya asik serius deh"

Edward mengangguk tanda mengerti apa yang diucapkan Fiolla.

"Eh tapi kok dia ada dirumah sakit ini?"

"Mmmm mungkin aja dia lagi periksa kesehatan atau ada hal yang lain"

"Eh tunggu... lo suka ya sama dia?"

Edward diam, dipikir-pikir Hae-Ra menarik, dan unik. Lagian dia tidak bisa lagi mengharapkan Fiolla yang jelas-jelas sekarang sudah kembali bersama Lucas. Dan dia harus membuka hatinya untuk wanita lain. Mungkin Hae-Ra wanita yang pas.

Lucas √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang