Twenty - two

4.1K 229 24
                                    

Happy Reading

"Eh mau kemana?" Fiolla berjalan dengan susah karena tangannya yang ditarik cukup kuat oleh Lucas.

Lucas memberhentikan langkahnya dan melepskan tangannya dari tangan Fiolla. Fiolla melihat ke tempat yang Lucas bawa, Fiolla menatap Lucas bingung. Ia bingung kenapa Lucas membawanya ke tempat ini.

"Ini Toilet silahkan masuk" Lucas meninggalkan Fiolla yang masih berdiam diri di posisinya dengan mulut yang terbuka.

"Itu kan cuma alasan doang" gumam Fiolla. Fiolla pun mengejar Lucas yang sudah berjalan lumayan jauh.

Lucas yang mengetahui kehadiran Fiolla langsung memberhentikan langkah kakinya. Ia menatap Fiolla dengan mata tajamnya, Fiolla yang melihatnya bergidik ngeri.

"Umm tadi gue gk mau ke toilet. Tadi gue mau ngikutin lo, mm...mm tadi pengen ngajak lo pulang bareng" Fiolla berbicara dengan ragu.

Lucas merogoh saku celananya kemudian mengeluarkan uang bernilai Lima Puluh Ribu kemudian ia menyodorkan uang tersebut kepada Fiolla. Fiolla melihat uang yang berada di tangan Lucas kemudian menatap Lucas dengan bingung.

"Ongkos pulang"

"Eh gk usah. Uangnya simpen aja untuk tabungan nikah kita kelak" Fiolla membayangkan kelak ia akan menikah dengan sang pujaan hatinya.

"Gue pulang sendiri bayyyy" Fiolla menepuk-nepuk bahu Lucas kemudian pergi meninggalkan Lucas.

Lucas memandang Fiolla yang berjalan dengan riangnya.

"Nikah sama dia, gk deh sial mulu hidup gue dibuatnya" Lucas bergidik ngeri membayangkan ia menikah dengan gadis ternyebelin yang selalu menggangu hidupnya.

Lucas tidak ingin memikirkan ucapan konyol yang keluar dari mulut Fiolla. Ia kembali memasukan uang tersebut kedalam saku celananya kemudian pergi menuju parkiran sekolah.

* * *

"Fiooooo pulanggggg" teriak Fiolla yang baru saja memasuki rumah.

"Ganti baju nya sayang abis itu makan siang" sahut Alvira yang datang dari arah dapur.

"Siap tante" Fiolla meletakan telapak tangan kanannya ke kepalanya layaknya orang hormat. Kemudian Fiolla pergi kekamarnya yang terletak dilantai atas.

Setelah siap berganti baju Fiolla langsung turun kelantai bawah untuk makan siang. Saat berjalan menuruni tangga Fiolla melihat Lucas berada di ruang makan.

"Eh Mel itu Lucas dari tadi disitu?" Fiolla bertanya kepada Melvin yang berjalan melewatinya.

"Iya kak" Melvin meninggalkan Fiolla yang masih berdiri di tangga.

"Sejak kapan? Perasaan tadi Lucas masih ada di sekolah terus sekarang udah dirumah aja udah ganti baju lagi. Apa jangan-jangan Lucas punya kemampuan berubah tempat dengan menghilang?"

"Ngaco lo kak. Bang Lucas udah dari tadi pulang gk lama lo pulang bang Lucas juga pulang. Dia ganti baju juga cepet gk kayak lo lama, lama milih-milih bajunya dulu" ucap dari yang tiba-tiba berdiri didepan Fiolla.

"Oh gitu" Fiolla mendorong tubuh tinggi Darrell yang berdiri menghalangi jalannya. Darrell mengomel tidak jelas kepada Fiolla. Fiolla tidak memperdulikan omelan Darrell, sekarang yang ia pedulikan ialah makan siang dengan sang pujaan hati.

"Kok piringnya masih kosong" Fiolla melihat piring kosong yang berada di depan Lucas.

"Lucas nungguin kamu Fi" Alvira melirik Lucas yang sedang sibuk dengan game di handphonenya.

"Gue ambilin nasinya ya" Fiolla mengambil piring yang berada didepan Lucas. Tangan Lucas langsung menahan Fiolla. Fiolla menatap Lucas dengan heran.

Lucas √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang