I Love You Chik!

899 84 37
                                    

Hari ini aku berencana untuk mengantar Ara membeli baju renang dan keperluan berlibur lainnya, kami berdua akan pergi ke salah satu pusat perbelanjaan dan Ara sedang dalam perjalanan menjemputku. Lina tidak bisa ikut karena sedang pergi kencan dengan bang Deon sehingga hari ini aku hanya akan berduaan dengan si Ara.

Setelah mengunci pintu rumah aku bergegas menuju gerbang karena mobil milik Ara sudah terpakir disana, sebenarnya perasaan ku sedikit tidak karuan karena tadi pagi Ayah pamit untuk pergi ke kantornya. Entah keputusan apa yang akan perusahaan beri pada Ayah, sejauh ini aku berhasil menahan perasaanku pada Jono dengan mengacuhkannya seperti berusaha tidak menatapnya, berusaha tidak memperdulikan kemesraannya dengan Marsha, intinya berusaha menganggap Jono tidak ada dan sepertinya aku sedikit berhasil walau penyesalan selalu menyelimuti hatiku ketika beberapa kali aku merasa Jono memperhatikanku.

"Pantesan lama dandannya cantik begini"

"Maaf Ra tadi gua angkat jemuran dulu takut hujan, kalo masalah cantik sih udah dari lahir kali hahaha"

"Iya dah orang cantik gak bisa di salahin"

"Hehehe Eh ada Ari"

"Hi Ka Chika"

Dibelakang kemudi ada Ari adiknya Ara yang duduk bersebalahan dengan Ara, sementara aku duduk di belakang.

"Tumben mau nemenin kakak cilok nya belanja"

"Cuman nganter aja ko Kak mau latihan futsal tempatnya deket sama mall yang kalian mau datengin"

"Oh padahal sih aku gak keberatan ditemenin belanja sama brondong imut kaya kamu"

"Kakaknya yang keberatan woy! Ari gak boleh sama tante-tante girang kasian jiwanya masih murni"

Aku tertawa mendengar perkataan Ara, Ari memang berbeda dengan laki-laki kebanyakan di sekolah, dia memang tidak sepintar Ara tapi dia cukup menjadi idaman karena selain tampan dia aktif di organisasi dan club sepak bola sekolah hampir mirip seperti Abram namun Abram lebih terkenal. Yang aku tau dia belum pernah berpacaran sampai saat ini tetapi saat aku Ara dan Lina bermain TOD waktu itu Ara bilang kalau Ari pernah suka padaku tapi Ara berusaha keras untuk tidak membuat aku merusak hidup Ari padahal gadis manis sepertiku cocok sekali jadi adik ipar idaman.

"Makanya kasih ke gua biar gua yang perawanin hahahaha"

"Ari adikku inilah contoh anak yang sejak kecil di cekokin micin dan garam dapur"

"Kan aku cerminan dirimu kakak ipar, ngomong-ngomong aku cantik ga Ri hari ini"

Ku berikan Ari senyum termanisku dan berhasil membuat dia salah tingkah hingga cepat-cepat membuang mukanya yang sedikit merona.

"Cantik"

Ucapnya malu-malu sambil berusaha memfokuskan matanya ke depan jalan, aku seperti melihat Jono jika seperti itu, Ari memang menggemaskan namun tingkat kegemasan Jono lebih tinggi dari Ari.

"Astaga dasar cewek penggoda kamu pas subuh lupa baca doa qunut dulu sih jadinya begini Ri"

Ari dan aku hanya tertawa melihat kegelisahan Ara terhadap ulahku, tapi walau begitu Ara tau aku tidak sungguh-sungguh menggangu adiknya.

***

"Ra lo mau cari model baju renang yang gimana sih dari tadi kita udah diliatin mba-mba yang jaganya gara-gara kelamaan nyari"

"Ih Chik gua bingung nih pokoknya yang seksi tapi tertutup"

"Lah mana ada yang seksi tapi tertutup"

"Ada Chik yang semi bikini gitu loh, ah lo mah taunya gamis sama sarung doang sih"

"Yaudah buruan pilih malu nih gua diliatin terus"

Gara - Gara JonoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang