Chapter 9

8.8K 842 51
                                        

"Sakura ada di ruangan Uchiha-sama?" Iruka memastikan informasi yang ia dapat dari pegawai yang mendatanginya. "Uchiha -Uchiha yang itu?" Ungkapnya masih saja tak percaya.

"Saya hanya diminta menyampaikan pada anda karena sepertinya Sakura-sama tidak akan bisa melanjutkan kegiatan sekolahnya hari ini." Juugo menyampaikan pesan yang diamanahkan padanya.

Sakura anak yang tidak pernah berbuat aneh, dia bahkan tergolong anak yang berprestasi. Tidak mungkin dia membuat kesalahan hingga terlibat dengan pria sepenting Uchiha. Iruka menatap pria di depannya masih dengan perasaan cemas.

Juugo yang mengerti arti tatapan itu akhirnya kembali berbicara untuk menjawab kecemasannya. "Sepertinya murid anda memiliki hubungan baik dengan Uchiha-sama. Anda tidak perlu khawatir."

"O-oh, begitu ya.." jawab Iruka sedikit tidak enak hati karena sempat mencurigai atasan mereka. "Terimakasih atas informasinya."

"Kalau begitu saya permisi." Pamit Juugo sembari membungkuk singkat sebelum berpisah.

Iruka menghela nafas pelan. Ia kembali menghampiri para muridnya yang terlihat khawatir karena salah satu teman mereka yang tak kunjung kembali.

"Jadi bagaimana Sensei? Apa Sakura sudah ketemu?" Tanya Yahiko cepat.

"Ya itu.. hmm.. Sakura sedang bersama kerabatnya disini jadi sepertinya dia akan kembali secara terpisah," Iruka mencoba untuk tidak membuat kegaduhan.

Shion menoleh penuh tanda tanya. Sebagai karyawan sini dirinya tahu jelas bahwa siapapun dilarang membawa masuk orang luar ke dalam, apa lagi ini masih lah jam kerja. Siapa pegawai yang berani melanggar seperti ini?

"Ekhem! Nah baiklah anak-anak, sebaiknya kita kembali fokus saja." Iruka beralih menatap Shion. "Shion-san, maaf menginterupsi sebelumnya, silahkan dilanjutkan saja."

"Oh iya, baik! Untuk selanjutnya.. " meski berusaha kembali fokus namun tetap saja Shion masih mempertanyakan siapa kerabat dari murid yang hilang tadi.

.

Sakura menggeleng pelan mencoba menahan Sasuke agar tidak kembali melancarkan aksinya. "Aku rasa aku kehilangan kaki ku," ungkapnya lirih.

Sasuke tersenyum kecil. Ia turunkan tangannya dan dalam sekali gerakan ia angkat tubuh Sakura dalam gendongannya. "Bagaimana bisa kau dengan angkuh memancing ku padahal kau bahkan tidak bisa menanganinya?" Ejeknya.

Ternyata ini perbedaan mereka. Perbedaan antara gadis remaja dan pria dewasa. Sakura menggigit bibirnya cemas. Akan sangat disayangkan jika ia mundur, tapi seperti yang Sasuke katakan. Bisakah ia menangani pria ini?

"Percuma kau menyesalinya, kali ini aku yang tidak akan melepaskan mu." Sasuke mendudukan Sakura diatas meja kerjanya. Ia letakan kedua tangannya disisi kanan kiri Sakura. Mengurung gadis itu diantara tubuhnya. Matanya menatap Sakura intens. "Harusnya kau berpikir lebih matang ketika aku memberi mu kesempatan."

Sakura dapat melihat ketegasan juga obsesi dimata itu. "Sasuke," panggilnya setelah mengumpulkan semua keberanian. "Apa kau menyukai ku sekarang?"

"Lebih dari yang kau imajinasikan."

"Diantara semua wanita cantik dan dewasa diluar sana? Mereka jauh lebih siap dari ku." Meskipun ia tau tak ada kebohongan di mata itu tapi rasanya terlalu ceroboh untuknya jika harus dengan tanpa keraguan mempercayainya.

"Sekarang kau meragukan ku?" Sasuke terdengar tak senang mendengar perkataan Sakura itu.

Sakura menggeleng kecil. "Aku meragukan diri ku sendiri." Jujurnya atas ketidak percayaan dirinya.

I'm not child Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang