[.]
❝Hati tak bisa memilih kepada siapa ia akan jatuh cinta.❞
-Unexpected-
"DARA!"
Gadis berambut hitam sebahu itu lantas menoleh ke arah datangnya suara orang yang baru saja berteriak memanggil namanya. Selalu saja seperti ini, jarak mereka sangat dekat. Seolah tidak ada cara lain selain berteriak.
"Temenin gue ke tempat biasa, yang lo tau sendiri lah gue mau ngapain di sana."
Dara meniup poninya. Kebiasaan temannya itu tidak bisa dihilangkan, sudah hampir dua tahun ini Dara selalu menemaninya ke tempat yang biasanya disebut dengan tempat biasa. Teman Dara namanya Milka. Bukan sekedar teman, tapi Milka sudah berstatus sebagai sahabat dengan Dara.
"Gini ya, Dar. Gue punya berita terhangat sepanjang sejarah. Lo tau kucing laki komplek deket rumah gue, kan? Dia kemaren bikin heboh satu komplek gegara hamilin kucing sepupu gue gak tanggung jawab," celotehnya. "Emang ya, kucing laki tuh kalo udah dapet enak suka lupa sama tanggung jawab."
Benar-benar tak berfaedah.
"Terus?" Dara selalu seperti ini. Dia bersikap acuh tak acuh atas apapun yang menurutnya tidak memiliki hubungan dengan dirinya.
"Ya nggak papa, sih," cengir Milka. "Gue cuma takut Tania bernasib sama kayak kucing sepupu gue. Soalnya kayaknya, kelakuan bejat Guntur tuh sama kayak kucing laki, gak bertanggung jawab."
Dara menggelengkan kepala, bisa-bisanya Milka ini menyamakan kucing dengan Tania.
"Ngomongin gue?" Tania merangkul pundak Dara dan Milka secara tiba-tiba. Sebenarnya ia sudah ada sejak tadi berjalan di belakang mereka, tapi sepertinya akan lebih baik jika Tania mendengarkan dulu gosip yang diceritakan oleh Milka pada Dara.
Milka tersenyum tanpa dosa, "Nggak tuh. Gue lagi ngomongin temen gue yang pacaran sama kakak kelas bernama Guntur. Yang cowok fakboi, yang cewek gatel. Komposisi pas."
"Lo ngatain gue gatel? Hah?"
"Lo ngerasa?"
"Iya."
"Ya udah, berarti iya."
Tania menarik kunciran rambut Milka hingga rambut panjangnya kini terurai, "Jadi cewek jangan rese. Bilang aja lo iri liat gue uwu-uwuan sama Kak Guntur, lo kan jomblo akut!" Tania tersenyum puas setelah mengatakannya.
Milka membuat gerakan seperti ingin muntah, "Ngapain iri? Mendingan gue pacaran sama monyet daripada harus pacaran sama cowok mesum kayak pacar lo itu, najisin!"
"Oh ya? Monyet bodoh mana yang mau pacaran sama Malika si kedelai hitam yang dibesarkan seperti anak sendiri kayak lo gini? Kecuali lo pakai baju banana, siap-siap aja di grepe-grepein sama nyetmo," ledek Tania.
Tania ini adalah cewek paling sableng di antara mereka bertiga. Mungkin karena faktor gen dari ayahnya yang juga sama sablengnya, Revan Aditya.
"Gue Milka, bukan Malika. Bego!"
"Sama aja, anggep aja barusan gue ngomongnya typo," kata Tania. Tania sendiri adalah sepupu Dara. Orangtuanya bilang, ayah Dara adalah kakak angkat mamanya Tania. Tania dan Dara juga tinggal satu rumah sekarang. Hanya saja mereka jarang berangkat sekolah bersama. Alasannya klise, Dara bangun terlalu pagi dan Tania selalu bangun kesiangan. Mereka adalah dua orang yang berbeda kebiasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
Teen FictionBerawal dari kejadian tak terduga pagi itu di toilet siswa, Dara si cewek dingin harus menanggung resiko. Berurusan dengan kakak kelasnya yang bernama Darren itu nyatanya cukup menyulitkan. Meskipun sebenarnya, hal tersulit di hidup Dara adalah...