[.]
❝Hanya karena lo ganteng, bukan berarti lo pantas.❞
-Unexpected-
Tidak ada kegiatan belajar sama sekali hari ini, makanya beberapa murid ada yang memilih membolos dan beberapa pulang diam-diam, sisanya keluyuran di sekolah tanpa tujuan begini.
Memang selalu seperti ini di minggu-minggu pertama masuk pasca liburan. Kemungkinan, proses belajar mengajar akan kembali aktif minggu depan.
Sekarang sudah pukul duabelas siang. Suasana sekolah lumayan sepi, hanya ada beberapa yang masih bertahan termasuk Dara, Tania dan Milka yang sedang duduk di kursi panjang depan lab komputer sekarang. Pohon besar yang berada di halaman depan lab adalah alasan mereka berada di tempat ini. Cuaca lagi panas-panasnya dan mereka mau ngadem, katanya.
Tania sibuk dengan ponselnya sambil senyam-senyum sendiri berbalas pesan dengan pacarnya yang ada di lantai tiga, Guntur.
Dara menghela nafas. "Pintu lab ini tumben ketutup, ya? Biasanya kebuka aja. Btw, kayanya lebih adem di dalam sana ketimbang di sini."
"Itu tadi pintunya kebuka, Dar," sahut Milka, "Tapi tadi kalo gak salah gue liat Bu Rere sama anak IPS si Aylin masuk ke sana."
Alis Dara jadi bertaut. "Ngapain?"
"Gak tau, bukan urusan gue sih," sahut Milka. Walau berikutnya alisnya jadi mengernyit, saat melihat pintu lab komputer terbuka lalu Bu Rere dan Aylin keluar dari tempat itu dengan mata ... sembab?
Milka menyenggol lengan Dara, "Bu Rere sama Aylin kayak abis nangis, ya?" ucapnya pelan, sambil menunjuk kecil dua orang yang baru keluar di sebrang sana.
Dara jadi menoleh, mengikuti arah yang ditunjukkan Milka. Meski berikutnya cewek itu justru memilih bersikap biasa saja. "Tadi katanya bukan urusan lo? Ngapain diurusin?"
"Hehe iya juga, sih," sahut Milka. Cewek itu kembali memainkan game zombie plants di ponselnya.
"Gue mau pulang, deh," kata Dara, merasa bosan. Lagian, ngapain juga masih di sekolah di saat yang lain dengan gampang bisa pulang duluan.
"Apa sih, lagi asik di sekolah ntar aja pas bel baru pulangan," sahut Milka. Cewek itu bersandar di sandaran kursi dengan wajah santai, yang kemudian jadi menegakkan punggung ketika melihat tiga cowok dengan badge kelas XII di lengan seragam sebelah kanan lewat di depan mereka bertiga.
Milka bersiul, langsung menyenggol lengan Dara di sampingnya. "Kak Vazo bening, cuy. Eh, Kak Adit juga deng."
Dara lagi-lagi menghela nafas, mencoba memaklumi kelakuan temannya yang satu ini.
Sorot mata Milka mengikuti ke mana arah langkah ketiga cowok itu.
Ngomong-ngomong, ketiga cowok itu adalah anak Equinox alias kelas XII IPS 3. Dimulai dari yang berada di sisi sebelah kanan, namanya Raditya Mahatama. Cowok jangkung yang murah senyum itu mampu membuat adik kelas terutama para cewek jadi mupeng detik itu juga ketika Adit menunjukkan senyumannya.
Kemudian, yang di tengah namanya Farhan Alfariji. Dari sembilan cowok di kelas Equinox, cowok satu itu yang paling pendek. Namun, sikapnya yang soft ke semua orang bikin meleleh.
Selanjutnya, yang berjalan di sisi kiri adalah Alvazo Gavriel biasa dipanggil Vazo. Yang ini satu sekolah juga tau, selain dikenal karena tampan, cowok satu itu juga merupakan artis tiktok yang videonya sering muncul di fyp. Ada gosip yang bilang, Vazo pacaran sama Rafadya karena mereka sering hangout bareng dan bikin konten bareng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
Teen FictionBerawal dari kejadian tak terduga pagi itu di toilet siswa, Dara si cewek dingin harus menanggung resiko. Berurusan dengan kakak kelasnya yang bernama Darren itu nyatanya cukup menyulitkan. Meskipun sebenarnya, hal tersulit di hidup Dara adalah...