07. GOLF

3.6K 297 41
                                    

[.]

Jangan asal menghakimi seseorang sebelum tahu bagaimana cerita dari sudut pandangnya.”

-Unexpected-

Guntur : ditungguin dara tuh
Guntur : setan emang lo

Darren tersenyum miring saat membaca pesan masuk dari Guntur. "Yaelah murah banget," gumamnya pelan. Cowok itu kemudian kembali menenggak minuman dari gelas di hadapannya.

Saat ini Darren, Alvin, Joshua dan Javier sedang berada di Omni— sebuah tempat tongkrongan yang letaknya tak jauh dari sekolah mereka.

Melihat senyum yang tercetak di sudut bibir Darren, Javier jadi berdecak. "Lo kalo mau jadiin cewek mainan mending cari yang lain, Ren. Jangan Dara."

"Ck," decak Darren. "Lo kenapa tiba-tiba jadi rewel sih, Jav? Perasaan dulu gua deketin cewek mana aja lo b aja."

Javier menghela nafas. "Siapa pun boleh, asal jangan Dara."

"Lah emang elo siapanya?" tanya Joshua yang sejak tadi diam pada Javier. "Peduli amat bjirr."

"Iya anjing tumben bat lo komen," tambah Alvin memicingkan mata pada Javier. Lalu cowok penyuka apel itu beralih menatap Darren. "Ngomong-ngomong, kalo dapat mau lo apain emang si Dara?"

"Tu anak sok jual mahal banget jir. Ya emang awalnya gue bilang dia cantik bahkan sempat berpikir naksir at the first sight sama dia, tapi kalo tu cewek jual mahalnya kelewatan banget gitu jatohnya sok kecantikan gak si? Kesel gue," sahut Darren. "Misi gue sekarang, mau bikin tuh anak jatuh cinta sama gue. Kalo udah berhasil, gue tinggalin dia."

"... dia emang cantik, tapi nggak secantik itu untuk bisa jual mahal sama gue."

Sebenarnya Darren bukan tipe orang pendendam. Namun entahlah, ia merasa kesal saja saat cewek bertubuh pendek itu terus-terusan bersikap dingin padanya tanpa sebab. Darren baru kali ini diperlakukan seperti itu oleh seorang cewek, dan sekarang ia merasa tertantang.

Tertantang untuk membuat cewek itu jatuh cinta pada pesonanya, lalu menyakitinya.

"Oke, gue paham gimana maksud lo," kata Alvin. "Tapi gimana kalo seandainya elo yang duluan jatuh cinta beneran sama Dara?"

Joshua menoleh pada Darren, begitu juga dengan Javier yang entah kenapa secara naluri ikut-ikutan menoleh pada cowok itu seakan-akan juga ingin tahu apa jawabannya.

Merasa ditatap seperti itu oleh ketiga temannya, Darren jadi menghela nafas. "Gue gak akan jatuh cinta sama Dara," ucapnya yakin. "Ya meskipun cuaca kadang berubah-ubah dan gak ketebak, gue akan menanggung segala resikonya. Kalo gue yang duluan jatuh cinta—"

Darren menggantung kalimatnya, lalu menunjuk Joshua. "Elo dapet Susan ya, Jo," katanya, lalu beralih menunjuk Alvin. "Elo dapet Miranda, Vin,"

Lalu yang terakhir, ia beralih menunjuk Javier. "Elo yang paling gak supportif sama gue, tapi karena gue baik elo kebagian Nikita ya, Jav."

Joshua menganga begitu saja. Sementara Alvin sudah melotot setengah tak percaya, begitu pula dengan Javier yang terdiam dengan wajah anehnya.

Joshua berdecak, "Elo becanda kan sat? Itu Susan woii."

Oke mari kita perjelas, Susan adalah nama untuk pajero sport milik Darren yang baru ia dapatkan sebagai kado ulang tahun ke 19 nya akhir tahun kemarin. Lalu, Miranda adalah mobil sedan mewah yang sering Darren pakai bolak-balik pergi ke sekolah. Sementara Nikita adalah Ninja ZX-25R hitam dengan harga ratusan juta yang baru saja ia dapatkan dari mamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang