02. BRAVO

5.1K 532 108
                                    

[.]

❝Pertemuan tak terduga akan membawamu pada kisah tak terduga pula.❞

-Unexpected-

Dua orang perempuan itu berjalan mengendap-endap masuk​ ke dalam pintu toilet. Iya, dua orang yang tak lain​ dan tak bukan adalah​ Dara dan Milka. Mereka berdua adalah teman sekelas yang memiliki kelakuan cukup gesrek. Ralat, hanya Milka sementara Dara tidak.

TOILET UNTUK SISWA— papan​ kecil yang terpampang nyata di atas pintu itu sama sekali tidak dihiraukan mereka. Ini sudah jadi kebiasaan rutin setiap pagi yang mereka lakukan di sekolah.

Dara yang selalu bersedia menemani Milka dan Milka yang selalu mengenakan hoodie ke sekolahnya, tanpa seragam. Sehingga Milka akan mengganti hoodie miliknya di tempat biasa. Entah apa penyebabnya, Milka memang aneh.

Padahal bisa saja jika Milka ingin berganti kostum di dalam kelas atau di tempat lain, tapi bagi Milka toilet adalah tempat paling aman selain itu jaraknya juga paling dekat​ dengan kelas.

Tempat itulah yang selalu mereka sebut sebagai 'tempat biasa'​.

Jika kebanyakan toilet siswa pasti memiliki aroma tidak sedap dan siapa pun orang yang tercium baunya, mereka ingin pingsan. Namun tidak dengan toilet siswa yang ada di SMA Global Mandiri ini. Di sini justru toilet siswa-lah yang rutin dibersihkan setiap harinya. Ini juga adalah salah satu alasan kenapa Milka lebih suka mengganti kostumnya di toilet siswa, selain mitos yang ada di toilet siswi menjadi alasan utama.

"Buruan, Mil. Ntar keburu bel bunyi," desak Dara.

"Tutup mata, Dar! Lo gak boleh liat! Gue belum selesai iniiiii," sahut Milka dengan intonasi pelan.

"Sama-sama cewek juga!" sinis Dara.

"Tapi gue cuma pake tanktop!"

Dara menuruti perintah Milka untuk segera menutup matanya, walaupun Dara sempat mendumel karena temannya itu sangat lamban dalam mengerjakan sesuatu, contohnya saat ini ketika Milka mengganti seragamnya yang membutuhkan waktu lebih dari sepuluh menit.

"Selesaaaaii!!!" sorak Milka sambil memperlihatkan seragam berwarna putih dengan rok abu-abu selutut yang tampak sedikit kekecilan miliknya itu.

Cklek!

Tangan Dara mencoba memutar kenop pintu bilik itu. Namun usahanya nihil—tidak mendapatkan hasil.

"Milka, pintunya gak bisa kebuka," panik Dara dengan raut wajah penuh kecemasan.

"Jangan becanda​, Dar. Makanya tiap pagi itu olahraga kayak gue, masa lo mau buka pintu ini aja gak bisa, sih. Sini gue coba!" kata Milka dengan nada enteng. Dia meregangkan jari jemarinya hingga menimbulkan suara. Perlahan mendekat dan memutar kenop pintu itu, sama seperti yang dilakukan Dara tadi.

Milka tersenyum sambil menoleh ke arah Dara yang berdiri di belakangnya sambil melipat kedua tangan didepan dada. "Gimana?" tanya​ Dara.

Milka masih dengan cengirannya, "Hehe gini, Dar. Kayaknya​ pagi tadi gue lupa olahraga, makanya pintunya gabisa kebuka."

"MILKAAAAAAA!!!"

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang