05. ECHO

4.6K 470 154
                                    


Buaya memang selalu punya cara agar kelihatan baik di depan semua orang, bertolak belakang dengan sifat aslinya.

-Unexpected​-

Darren​: siapin duit, gue pemenangnya.

Di mobil yang letaknya tak jauh dari mereka, ada beberapa​ orang di dalamnya sedang menatap Dara dan Darren dengan mulut menganga setelah membaca​ pesan dari cowok itu. "Wtf, dia berhasil​?" kata Alvin​ mengerjap-ngerjapkan mata.

"Gue bilang juga apa, pesona fakboi kayak Darren kadang lebih disukai cewek ketimbang jadi cowok baik-baik." Joshua menyahut, "Siniin duit lo, kalah mah kalah aja."

Alvin melengos, yang kemudian jadi mengeluarkan uang ratusan ribu dari dalam​ dompet lalu​ menyerahkannya pada Joshua. "Tekor dah gue."

Mereka sedang menjadikan Dara objek taruhan.

Sikap cewek itu seakan selalu jual mahal pada Darren, padahal sebelumnya ia terang-terangan mengadakan sayembara. Darren yang sudah percaya diri, merasa tertantang karena sikap dara.

Seumur hidupnya, Darren tak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu apalagi dari cewek. Harga dirinya seakan terluka, tapi tenang saja ... beberapa saat lagi Dara juga pasti akan luluh dengan sendirinya. Darren akan memperlakukan Dara dengan baik hingga cewek itu jatuh cinta sedalam-dalamnya, lalu saat itu juga Darren akan meninggalkannya.

Alvin, Joshua dan Javier yang berada di dalam mobil sudah mengamati sejak Darren yang memakaikan jaket pada Dara lalu mengajaknya bicara. Bahkan sekarang Darren sudah menarik lengan Dara. Mau ngajak ngapain tuh ceritanya?

"Kadang yang lo lihat, belum tentu sama dengan kenyataannya. Siapa tau itu cewek dipaksa Darren."

Suara Javier dari​ tempat​ duduk​ di​ belakang sukses membuat Joshua yang duduk sebagai penyetir dan Alvin di sampingnya jadi menoleh ke belakang. "Apanih? Maksudnya apaan?" tanya Alvin.

"Gak mungkin itu cewek mau sama Darren," kata Javier yakin meski terdengar datar dan dingin. Tangan cowok itu terlipat di depan dada, dengan santai mengamati​ dua orang yang sedang berdiri di dekat halte sana.

"Sotoy lah, Jav," sahut Joshua. "Lo liat aja tuh si Darren berhasil megang​ tangannya Dara."

Javier tersenyum miring, "Yakin?" tanyanya. "Coba lo liat sekarang," lanjutnya, menunjuk dua objek dengan dagunya.

Joshua melebarkan mata, sementara​ Alvin langsung berseru heboh meminta uangnya dikembalikan. "Balikin duit​ gue balikin!" katanya. "Tuh, kan, bener kata gue. Gak mungkin itu cewek mau dipegang tangannya apalagi sampe​ pulang bareng sama Darren."

"Lah, kok?" Joshua mengerutkan keningnya ketika melihat Dara yang tiba-tiba saja menepis kasar tangan Darren. Cowok itu melengos, gagal dapat uang dari Alvin walau berikutnya jadi mendekatkan ponsel​ ke telinga karena mendapat panggilan dari Venus—partner in crime-nya dari kelas sebelah.

Sementara itu di lain​ tempat, Darren tersentak kaget ketika tangannya tiba-tiba saja ditepis oleh cewek yang dari tadi ditariknya. Ini cewek kenapa, sih?

"Kenapa?"

"Jangan sentuh gue deh, Kak," kesal Dara. Darren sedikit melongo. Kalau gak mau disentuh, ngapain Dara ngikutin Darren berjalan dari satu menit yang lalu? Kenapa gak ditepis dari tadi aja? Kenapa baru sekarang?

"Ya udah. Gue gak nyentuh lo." Darren menarik tali tas Dara lalu mengikatnya di pergelangan tangannya sendiri. Sehingga jarak Dara dan Darren sekarang terpaut sangat dekat.

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang