Riana menangis di kamar. Bantalnya basah air mata. Tidak di sangka, Lee Joo Hwon seperti itu. Tidak jelek dan tidak cacat. Namun, tetap saja rasanya ingin menangis. Ia masih muda dan berharap memiliki suami yang menyenangkan hati bila dilihat atau minimal membuat orang yang melihatnya kagum dan memuji. Namun, kenapa begini?
Ummi mengetuk pintu dan masuk. Riana buru-buru menghapus air matanya dan pura-pura tidur.
"Riana, Ummi bawa foto calon suamimu," kata Ummi tersenyum dan duduk di tepi kasur.
Riana diam membelakangi ibunya.
"Dia ... sangat tampan. Kau tidak akan menyesal. Lihatlah."
"Ummi, aku masih sakit kepala. Aku mau istirahat. Bisakah Ummi taruh saja di meja, nanti akan kulihat sendiri," kata Riana.
"Hmh. Baiklah. Ummi taruh di meja." Ummi meletakannya. "Kalau butuh apa-apa, panggil Ummi, ya, Nak!"
"Hm," gumam Riana tanpa berbalik.
Setelah terdengar suara pintu ditutup, Riana berbalik. Ia lalu duduk dan menghela napas putus asa. Riana buang muka sambil meraba meja mencari foto Lee Joo Hwon. Setelah dapat, masih dalam posisi buang muka, Riana merobeknya dan membuangnya ke kolong kasur. Riana bergidik membayangkan calon suaminya yang gemuk dan sipit.
***
Hari senin tiba. Riana dan kedua temannya mengatur rencana B untuk menggagalkan ta'aruf-nya dengan Lee Joo Hwon.
Harusnya Riana berpuasa hari ini. Namun demi menggagalkan ta'aruf-nya sendiri, Riana tidak berpuasa. Ia meminum obat pencahar melebihi dosis dan terserang diare akut. Ia mengeluh sakit perut dan bolak-balik kamar mandi sejak siang hari. Riana jadi lemas. Melihat Riana belum juga membaik hingga waktu Ashar, Ustadz Ahmad akhirnya membatalkan pertemuan ta'aruf pertama mereka.
Lee Joo Hwon yang sudah setengah perjalanan mendapat kabar pembatalan itu. Ia terpaksa mundur dan kecewa. Meski hati kecilnya menyayangkan pembatalan ini, tapi ia memaklumi Riana dan Ustadz Ahmad. Joo Hwon justru mengkhawatirkan Riana apalagi setelah melihat sendiri Riana yang pingsan kemarin pagi.
Pertemuan kedua. Riana sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Ia tidur memakai make up tebal, tidak mencuci muka, dan memakan banyak makanan berlemak untuk memicu jerawat. Usahanya berhasil. Riana menangis memohon agar dibatalkan pertemuannya dengan Lee Joo Hwon karena malu berjerawat. Sepele, tapi Riana memelas dan akhirnya Ustadz Ahmad membatalkannya lagi. Ustadz Ahmad menerima tawaran ceramah di tempat lain padahal ia sudah menolaknya untuk taaruf Riana dan Joo Hwon. Ustadz Ahmad menjadikannya alasan untuk membatalkan ta'aruf kedua Lee Joo Hwon.
Lee Joo Hwon kembali kecewa dan berusaha memaklumi meski ia sudah sangat bersabar. Joo Hwon juga sudah setengah perjalanan seperti ketika ta'aruf pertama dibatalkan.
,...
.
🤤😰 habis?? maaf ya tmn tmn, masih sedikit..hhee..karena spt Lee Joo Hwon, sya jg mau nya cepat2 ketemu Riana trus kawin deh, eh...baiklah demi memperpanjang part selanjutnya..doakan ya tmn tmn..terima kasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
A Moment To Decide (Oppa Meets Santri KPop) - READY AT GRAMEDIA
Romansa(Sudah Terbit Oktober 2018) Bayangkan jika ada Oppa Korea ala ala Park Hae Jin-Oppa dan selevelnya tiba-tiba menjadi soleh? Hmm...nyaris sempurna dong ya? Apa kisahnya akan se-dramatic K-Drama sungguhan? Buat kamu... Sebuah novel oleh Dian Dhie (Dia...