2 - Hari Sial

66 15 34
                                    

Mungkin ada hari yang sial, namun hanya saja seseorang salah dalam melangkah 🍃

***

Felli menerjapkan matanya dan melihat keadaan disekitarnya.

"Gue dimana?" tanya Felli dalam keadaan bingung.

"Lo di UKS." jawab seseorang yang muncul dari ambang pintu membawa roti dan botol air mineral.

"Lo bukannya yang tadi ngehukum gue kan?"

"Iya, kenapa emang?" Raihan menanyakan Felli juga.

"Tadi kan gue pingsan gara gara lo bego!" umpat Felli kesal dengan Raihan.

"Ya kan udah berlalu biarin aja sih." jawab Raihan dengan santai.

"Apa lo bilang hah!?" Felli memasang muka geram.

"Biarin aja gue bilang."

"Bacot." Felli sudah tidak bisa menahan kekesalannya.

Mereka berdua terdiam dalam pikirannya masing-masing.

Hening.

Felli merasa kesal karena dia lapar namun Raihan tidak membelikannya apapun.

"Dasar orang gak peka! Beliin makanan gitu lah gue laper masa harus di kodein sih." sindir Felli.

Raihan menaikan alisnya sebelah. "Lo ngomong sama siapa?" tanyanya.

"Sama setan!" dengan nada kesalnya. "Ya sama lo lah dasar bego." lanjutnya.

"Oh." Raihan hanya ber 'oh' saja padahal Felli sudah mengkode dia supaya membelikan dia sarapan.

"Oh kata lo hah!" Felli geram dengan orang yang berada di depannya saat ini.

"Terus harus gimana?" tanya Raihan dengan bingung.

Felli tidak menjawab pertanyaan raihan namun dia mengumpat dalam hati pada Raihan.

"Dasar bego! Gak peka! Udah tau gue minta dibeliin sarapan eh malah oh doang, sakit hayati." batin Felli

Raihan yang sedari tadi melihat wajah cemberut Felli langsung menarik senyumnya namun Felli tidak sadar bahwa sedari tadi dia diperhatikan oleh raihan.

"Nih buat lo." ucap Raihan seraya memberikan roti dan air mineral yang tadi dia beli di warung bi ntin.

Felli tercengang, sejak kapan Raihan membeli roti dan air mineral? Dahi Felli mengkerut karena bingung.

"Kapan lo beli?"

"Tadi pas nunggu lo sadar."

Demi mimi peri yang nikah ama nuranni saat ini hati Felli berbunga-bunga karena selama Felli pingsan ternyata Raihanlah yang menunggunya.

"Ah anjir lo jangan baperin gue deh, eh Felli lo jangan baper njir karena cuma kata nunggu." batin Felli yang saat ini tengah tersenyum bahagia.

"Woi!" ujar Raihan membuyarkan lamunan Felli.

"Apa sih!" ketus Felli.

"Bukannya berterimakasih eh gue malah diketusin dasar cewek."

"Emang kenapa kalau gue cewek?" tanya Felli membuat Raihan kebingungan.

"Gak apa apa." langsung melangkahkan kakinya keluar UKS.

Felli masih tersenyum senang karena selama pingsan dia di tungguin oleh Raihan. Seorang ketos yang katanya judes, datar, dan dingin. Namun, bagi Felli seorang Raihan itu baik, ya walau sedikit ngeselin.

***

Felli berjalan menuju kelasnya, sesampai di kelasnya dia ditanya oleh seorang guru yang sedang mengajar dikelasnya.

"Felli kemana aja kamu!" ujar bu Sri selaku guru bahasa indonesia.

"Aduh bu tadi tuh ya saya dihukum sama ketos yang gak punya perasaan, terus saya pingsan saat melakukan hukumannya dan saya dibawa ke UKS." jelas Felli pada bu Sri.

"Kamu udah bolos pelajaran ibu sekarang kamu bersihkan kamar mandi laki laki dekat kelas XI IPA 2." ucap bu Sri memberikan tambahan hukuman pada Felli.

"Yah ibu mah saya tuh lelah kayak lagunya bastian steel bu yang kata gini aku lelah lelah dibohongimu sungguh letih letih letih di dustaimu sangat cape cape jalani dengan kamu tolong serius dong kamu dengan hatiku nah gitu bu." cerocos Felli sedari tadi membuat bu Sri pusing tujuh keliling diputari oleh burung-burung kecil diatasnya.

"Ibu gak peduli mau gimana yang penting jalani hukumannya sekarang!, gak ada bantahan!" ucap bu Sri tegas tanpa bantahan.

***

Felli berjalan menuju kamar mandi cowok yang berdekatan dengan kelas XI IPA 2, setau Felli itu adalah kelas Raihan sang ketos SMA Nusa Bangsa.

"Aduh semoga gue gak ketemu sama si anak curut itu."

Baru saja Felli ingin masuk ke kamar mandi cowok namun tiba tiba...

Bruk...

"Aduh anjir ini tembok sejak kapan disini." Felli berbicara tanpa melihat disekitarnya.

"Lo?"

Felli melongo dan mendongakan wajahnya menatap seseorang yang dia sebut tembok itu.

"Anak curut." ucap Felli.

"Gue anak emak!" jawab Raihan setelah mendengar ucapan Felli.

"Kenapa sih gue ketemu lo mulu setiap saat." keluh Felli.

"Mungkin jodoh." ucap Raihan santai.

***

Halo
Aduh gimana nih ceritanya?
Duh si Raihan ya udah mikirin jodoh:"D
Author aja masih jomblo wkwk.

Tetap ikuti kelanjutan part part lainnya ya.
Jangan lupa vote dan komennya.

See you

-amelia

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang