B

822 58 2
                                    

+++

Kedua gadis ini sudah sampai di kantor K'D corp, baru saja turun dari mobil, mereka berdua sudah menjadi objek bagi para kariawan disana.

Tidak sedikit yang menghujani mereka dengan gunjingan-gunjingan iri, ada juga yang memuji mereka, bahkan ada pula yang secara langsung datang dan memperkenalkan diri mereka.

Yang tidak begitu diindahkan oleh kedua gadis itu. Semua berjalan sesuai rencana.

Keduanya sampai didepan ruang rapat, menunggu seseorang sembari berbincang-bincang ringan.

"permisi nona-nona." teguran itu berasal dari arah belakan, refleks Dena dan Hyura memalingkan pandangan mereka ke asal suara.

Di sana, berdiri seorang pria dengan setelan jas dan senyum yang merekah di wajah tampannya, sempat membuat Dena goyah.

"Annyeong haseyeo, perkenalkan saya Ong Seongwo, saya sekretaris pak Daniel," ujar Seongwo memperkanlkan dirinya dengan sopan, tak lupa mengedarkan senyumnya.

"Saya Hyun Hyura, pemilik yayasan yang ingin di beli bos kalian," balas Hyura dibarengi senyum tipis dan sedikit bungkukan badan tetap sopan, meski kalimatnya berisi sedikir sindiran.

"Saya Oh Dena, wakil sekaligus sahabat Hyura." Dena juga ikut mempekenalkan dirinya.

"terimakasih sudah mau menyanggupi undangan yang dikirimkan pada kalian, dan maaf atas ketidaknyamanannya," Ong terlihat meringis saat menyampaikan kalimat tersebut, sangat jelas terlihat bahwa kedua gadis ini tak menyukai keputusan yang di ambil bosnya sendiri.

Baik Hyura dan Dena hanya mengangguk saja sebagai balasan.


"Silahkan masuk, kalian sudah ditunggu oleh pak Daniel di dalam," lanjut Seongwo dan kemudian membukakan pintu untuk kedua gadis tersebut.

Saat Hyura menginjakan kaki di dalam ruang rapat tersebut, seketika hawa dingin dari AC menyerang tubuhnya yang hari ini hanya di tutupi dress navi tersebut, membuat perempuan itu sedikit mengigil di tambah lagi tatapan orang yang duduk di sisi lain dari meja persegi panjang tersebut, datar tanpa ekspresi, menyorotnya seolah tak ada orang lain di ruangan itu.


"Duduk," pintanya si laki-laki seolah ingin memberi tau jika kedatangan Hyura tak akan pernah mendapat sambutan hangat.

Hyura dan Dena pun duduk tepat dihadapan pria itu, diikuti oleh Seongwo yang juga ikut duduk di sebelah bos berwajah datarnya.

"seperti kalian yang tidak ingin repot-repot memasang wajah ramah pada kami, jadi aku akan mengikuti alur permainannya, tidak perlu banyak basa-basi jadi katakan hal apa yang kalian anggap terlalu penting sampai harus mengutus orang-orang berbadan kekar ke rumah ku hanya untuk memberi undangan dengan cara yang kasar." tanpa mau berbasa-basi, Hyura ingin langsung ke inti, bahkan Dena dibuat kaget dengan ucapan sahabatnya itu yang terkesan blak-blakan tak seperti biasanya, dia benar-benar merubah sikapnya.


Daniel tersenyum mendengar penuturan gadis yang duduk di hadapannya saat ini, hanya sebentar sampai senyuman itu lenyap.

"Kami akan membeli tanah kalian," ujarnya kemudian.

Hyura menghela nafas sejenak, lalu memilih menatap manik milik pria tak berekspresi diahadapannya itu.

SYARAT{KDL} -Completed-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang