Jangan lupa VOMENT-nya
.....
Sungguh tak terasa, tahun telah bergati, waktu terus berlalu, sementara hubungan diantara dua pasangan itu belum kunjung menemukan titik terang, justru sebaliknya, semenjak hyura bertemu dengan sang ayah mertua, ia berubah menjadi pendiam dan jarang mengurusi urusan daniel tak seperti sebelumnya.
Hingga daniel sendiri dibuat bingung dengan gelagat sang istri yang berubah drastis.
Namun sepertinya sikap acuh dan dingin itu hilang untuk sesaat, digantikan dengan sikap cerewat dan bawel seperti dulu, disaat daniel harus dilarikan kerumah sakit ketika pria itu mengalami kecalakaan tepat dimalam pergantian tahun yang berdampak buruk pada lengan kanannya yang harus diperban hingga berminggu-minggu karena tulang yang patah.
🏥🏥🏥
Waktu menunjukan pukul 12:41 KST, terlalu larut memang, tapi daniel tak kunjung terlelap karena gips yang membalut tangannya tiba-tiba terasa longgar.
Hyura yang sudah terlelap harus rela kembali terjaga demi membantu daniel memasangkan kembali gipsnya dengan benar.
Karena sikap kekanak-kanakan daniel, hyura harus rela menjadi suster untuk sementara karena namja itu merengek untuk menjalani perawatan jalan, dan harus berdampak buruk bagi hyura yang harus siap sedia setiap saat, contohnya adalah sekarang.
"Sudah ku bilang bukan!!!, berhenti bergerak ricuh, dan tidurlah dengan tenang, kenapa kau susah sekali untuk menuruti perintahku...!!!"
Daniel hanya diam mendengarkan semua ocehan hyura yang masih sibuk membalut lengannya, sesekali terkekeh disaat gadis itu mengerucutkan bibirnya.
"Ck... Berhenti tertawa, tidak ada yang lucu disini."
"Hehehe... Bagaimana aku berhenti tertawa jika kau terus saja mengoceh dengan ekspresi seperti itu."
"YAK!!, aish... Kenapa kau sangat menyebalkan, jinjja!!!"
Hyura menyudahi aktifitasnya dan kembali memilih untuk berbaring dan terlelap ketimbang harus menemani daniel yang terus saja membuat dirinya kesal.
Namun... Sebelum tubuhnya kembali berbaring, daniel lebih dulu menarik tangannya dan meletakkan kepalanya di paha hyura.
Kaget... Tapi hyura justru diam dan menatap daniel dengan tatapan tanya.
Namja itu memejamkan matanya, dan meraih tangan hyura untuk digenggam, sampai akhirnya berujar."biarkan seperti ini untuk beberapa saat"
Hyura mengangguk sebagai respon, lalu memilih untuk menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, dan ikut memejamkan matanya dengan tangan yang masih dalam genggaman daniel.
Hening sesaat menguasai suasana, sampai daniel kembali membuka pejamannya dan menatap hyura lamat-lamat.
Merasa sedang diperhatikan, hyura ikut membuka mata dan mendapati daniel yang menatapnya dalam.
Terjadi kontak mata diantara keduanya untuk beberapa menit, sampai genggaman keduanya melonggar dan digantikan dengan daniel yang memeluk pinggang hyura sambil membenamkan wajahnya pada perut gadis itu.
Hyura kaget dan merasa geli disaat bersamaan. "Apa yang kau lakukan?, berhenti... Daniel"
Bukannya berhenti, daniel malah mempererat pelukannya sebentar, lalu kembali menatap hyura namun kini dengan intens.
Hyura bergidik, namun lebih memilih menunjukan eksperi bingung dibanding takut.
"Kenapa kau belakangan ini berubah?"
Pertanyaan daniel yang tiba-tiba membuat hyura gelapan untuk mencari jawaban.
"Hah?, berubah bagaimana maksudmu?"
Daniel bangkit dari tidurnya, dan beralih menatap hyura dengan posisi duduk.
"Berhenti bersikap acuh dan dingin kepadaku, aku tidak menyukainya."
Lembut tapi tegas, itu yang dirasakan hyura kala ini, gadis itu merasa sedang diintrogasi tapi menggunakan cara yang lebih baik.
Dengan cepat diputuskannya kontak mata mereka dengan lebih memilih menatap tautan tangan yang didominasi oleh daniel.
Merasa tidak direspond, daniel kembali mengarahkan wajah hyura menjadi menatap kearahnya, namun sekali lagi hyura memutuskan kontak diantara mereka.
"Raa.. ?"
Panggilan lembut itu spontan membuat hyura menoleh dan menatap mata daniel yang tidak disia-siakan oleh sang namja.
Entah dorongan dari mana, pria itu segera menarik tengguk hyura mendekat dan mendaratkan sebuah ciuman tepat dibibir pink itu.
Ciuman kali ini berbeda dengan ciuman dimalam ketika daniel pulang dengan keadaan mabuk.
Kali ini ciuman yang diberikan menyalurkan rasa rindu dan kasih sayang yang begitu dalam.
Lumatan, kecupan, hingga kuluman diberikan, yang semuanya berasal dari daniel.
Hyura masih mematung tak bergerak, meskipun matanya ikut memejam, dan diikuti dengan tangannya yang melingkar di leher daniel
Lama kelamaan ciuman manis nan lembut itu berubah menjadi ganas dan panas, tangan yang mulanya menggengagam tangan hyura kini berangsur-angsur naik kebelakang, mengelus punggung hyura teratur dan perlahan karena keadaan yang tidak mendukung, sementara tangan lain yang baik-baik saja digunakan untuk menekan bagian belakang leher hyura guna memperdalam ciuman.
Lama-kelamaan hyura mulai kehabisan nafas, didorongnya tubuh daniel pelan hingga akhirnya ciuman itu pun lepas.
Nafas keduanya tersengal, namun sepertinya daniel masih enggan menyudahi permainannya.
Sebelum kejadian itu kembali terjadi hyura lebih dulu beranjak dari atas ranjang, dan pergi kekamar mandi dengan alasan ingin buang air kecil.
Begitu sampai didalam, hyura segera memegang dadanya yang menunjukan tanda-tanda tak baik, karena sejak kejadian itu jantungnya berdetak beribu-ribu kali lebih cepat dari biasanya.
Sementara diluar, daniel masih setia dengan posisinya, melakukan hal yang sama dengan hyura, mencoba menenangkan degupan jantung yang memompa hebat.
...
...
...
...
"Apa yang terjadi dengan diriku?" daniel x hyura.
....
VOMENT nya juseyeoo
KAMU SEDANG MEMBACA
SYARAT{KDL} -Completed-
FanfictionCompleted. Seorang gadis yang harus rela menerima syarat bodoh yang diajukan oleh kang Daniel, demi melindungi peninggalan sang ayah. "Jadi istriku."-Daniel "Apa! syarat macam apa itu?"-Hyura