H

606 44 1
                                    


Untuk kesekian kalinya dena menghela nafasnya, setelah mendengarkan penjelasan hyura, gadis itu merasa bingung dengan jalan pikir seorang kang daniel.

"Dia mau bawa lo kemana sih?, ngga jelas emang tu orang." hyura mengangkat bahunya acuh.

"Gue juga ngga tau."

Di tempat lain, daniel dan jaehwan tengah menghabiskan waktu makan siang di sebuah kafe dekat dengan sekolah hyura.

Daniel menghubungi jaehwan tepat setelah dirinya pergi dari taman kanak-kanak hyura.

"Terus lo bakalan bawa hyura gitu?" tanya jaehwan setelah menelan spagetinya.

"Hmm.. Gue ngga mau di jodohin ama jalang itu."jawab daniel sambil mengalihkan pandangannya keluar jandela di sampingnya, memfokuskan diri pada seorang gadis yang baru saja keluar dari sekolah sambil menggendong anak.

Hingga jaehwan yang merasa diacuhkan, mengikuti arah pandangan pria pecinta jelly dihadapannya itu.

" ck... Lama-kelamaan gue kasian tau ngga ama tuh cewek, ngga ada angin ngga ada hujan, dia harus ketemu ama lo." daniel mendengus mendengar cercaan yang diberikan jaehwan untuk dirinya.

Lalu pria itu berdiri dari duduknya hendak pergi dari sana.

"Eh eh, mau kemana lo?"

"Pulang, bayy.."

"YAK... Woy, terus makanannya?, daniel?, woy. Alah anjing." teriak jaehwan karena ditinggal daniel dengan makanan yang belum dibayar, padahal sebelumnya ia sudah berjanji untuk mentraktir jaehwan.

*****

Esok harinya..

Hyura tengah dibuat bingung sekaligus panik, untuk memilih pakaian yang akan ia gunakan nanti, setelah mendapat pesan singkat dari daniel, bahwa pria itu akan menjemputnya di apartemen satu jam lagi.

Sementara waktu masih menunjukan pukul 05:31, apa yang akan dilakukan daniel sepagi itu?

Setelah cukup lama berkutat dengan lemari dan beberapa dress, akhirnya hyura menjatuhkan pilihannya pada dress berwarna navi selutut, yang dihiasi beberapa bunga di beberapa bagian, sedikit terbuka di bagian bahu, simple tapi terlihat elegan dan berkelas.

Hyura merubah cara pakaian setelah mendapat ceramah panjang dari dena dua hari yang lalu.

Gadis bar-bar itu mengacak-acak isi lemari hyura, dan menceramahinya selama 1 jam, karena hyura memang tidak pernah perduli dengan penampilannya selama ini.

Gadis itu harus merelakan waktu untuknya berisitirahat, karena dena memaksa dirinya untuk pergi ke mall, membeli pakaian yang layak, membelikan hyura beberapa dress dan pakaian lainnya, yang hampir semuanya terlihat elegan dan berkelas di mata hyura.

Tinggal tersisa 15 menit untuk hyura bersiap-siap, hingga bunyi bel apartemen berseru di seluruh sudut apart.

Hyura segera menuju kepintu, dan membukanya tampa melihat layar terlebih dahulu.

Ia kaget saat mendapati daniel yang berdiri tepat dihadapannya, lengkap dengan setelan jas dan tatapan datar miliknya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Daniel mengangkat bahunya acuh, sebelum akhirnya menerobos masuk kedalam apartemen hyura, membuat gadis itu mendengus kesal.

"Sekali lagi aku bertanya, apa yang kau lakukan disini?" daniel membalikkan tubuhnya menjadi menatap hyura.

"Tidak perlu basa-basi, aku sudah memberi tahumu lewat pesan beberapa jam lalu."

Hyura memutar matanya jengah, lalu berjalan masuk melewati daniel kearah kamarnya.

Dengan cepat, ia menyelesaikan acara siap-siapnya, lalu kembali lagi keruang tamu.

Mendapati daniel yang duduk disofa sambil memainkan handphonenya.

Hyura berdehem kecil untuk mengalihkan daniel, namun nampaknya pria itu tidak mendengarnya.

"Jika kau datang kesini hanya untuk bermain game, maka silahkan keluar." setelahnya hyura pergi kedapur meninggalkan daniel yang mencoba menahan tawanya.

Daniel ikut menyusul hyura kedapur. "Ayoo..." ajaknya yang hanya dijawab dengan tatapan datar hyura.

"Dasar labil." ujar hyura pelan tapi masih dapat terdengar oleh daniel.

"Aku tidak labil, tapi kau yang kekanak-kanakan."

"Ck... Kenapa kau begitu menyebalkan."

"Tidak sadar diri."

"Terserah" hyura segera melangkahkan kakinya keluar dapur dengan hentakan kaki kesal.

Daniel terkekeh. "Cukup menyenangkan." ujarnya lalu ikut pergi dari dapur.

"Ayoo.. " ajaknya sekali lagi.

"Ish... Sebenarnya kau mau membawaku kemana?, kenapa harus sepagi ini?, aku bahkan belum sarapan." cerca hyura panjang lebar, membuat daniel lagi-lagi terkekeh.

"Jangan banyak komentar, ayo." tanpa menungu persetujuan hyura, daniel sudah menarik pergelangan tangan gadis itu terlebih dahulu.

"YAK... Lepaskan aku kang daniel, kau mau membawaku kemana?."

Tidak ada jawapan, daniel masih terus menyeret hyura menuju lift.

"Apa kau mendengarku, lepaskan tanganku kang daniel." lagi, sekali lagi daniel tidak merespon, hingga keduanya memasuki lift, baru daniel melepaskan cekalannya sesaat saat pintu lift tertutup.

Keduanya diam, dengan hyura yang melipat tangan didepan dada, dan bibir yang dimanyunkan.

Untuk kesekian kalinya daniel dibuat terkekeh, tingkah hyura terlihat menggemaskan tanpa dibuat-buat, alami.

"Jangan menunjukan sikap seperti itu didepanku nona hyun."

Hyura tidak merespon, membuat daniel sekali lagi terkekeh.

"Dasar menyebalkan."

....

Hallo....

Yeayyyy.. Part I selesai..

Part G,H,I aku selesain dihari yang sama loh. Ngga tau kenapa otak bisa selancar ini.

Hanya karena ngeliat daniel dicium ama anak kecil di acara return of suparman, bikin mood gue naik, jadi pengen dicium daniel.. Huehehehee.😍😍

SYARAT{KDL} -Completed-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang