2- kadapat

96 24 1
                                    

PAGI yang indah bagi Alana. Saat membuka jendela kamarnya, tercium bau basa dari hujan tadi subuh.

Alana tersenyum senang. Bibirnya mengembang sangat lebar.

Tahu kenapa?

Alana bermimpi cogan itu. Mungkin efek memikirkannya semalaman. Padahal Alana tidak tahu wajahnya seperti apa.

Dasar bucin.

Alana bergegas turun setelah merapihkan diri untuk bersekolah. Tidak perlu menor. Cukup bedak tipis dan liptint agar bibirnya selalu terlihat segar.

"Anak papah tumben, ceria banget. Lagi jatuh cinta, ya?" tanya Bayu, papah Alana.

"Papah apaan, sih?"

"Iya pah, tadi malem aja teriak-teriak gak jelas di kamar. Sambil cekikikan. Dasar ABG!" sewot Kelvin yang bersiap untuk sarapan.

"Gak usah ikut-ikut deh!" balas Alana lalu meminum segelas susu yang di siapkan oleh Lina. "Yuk, pah, berangkat. Mah, Woi kak, berangkat ya? Assalamualaikum."

Setelah berpamitan dengan mamah dan kakaknya, Alana ngacir disusul oleh Bayu yang ketinggalan beberapa meter darinya.

"Alana lagi suka sama cowok, ya?" tanya papahnya saat mereka masuk ke dalam mobil.

"Papah tau aja sih?" goda Alana pada Bayu.

Bayu tahu, anaknya sedang kasmaran. Bukan sekali ini dirinya berhadapan dengan anaknya yang sedang jatuh cinta. Masih ingat Kelvin, kan anak sulungnya?

"Yaudah kalau kamu lagi suka sama cowok. Hati-hati, jangan terlalu mudah sama gombalan setan cowok yang nggak bener. Yakin sama hatimu. cowok ini bener-bener bisa ngejaga kamu apa tidak." ucap Bayu, Bayu bukan orang yang serius pembawaannya santai, seperti sekarang ini.

"Kalau suatu saat ada cowok yang benar-benar serius sama kamu. Suruh datang ke rumah, papah tunggu. Buktikan kalau dia benar-benar akan menjaga kamu. Papah itu lebih sayang sama kamu dari apapun. Kamu itu yang paling papah banggakan. Jadi, kalau sampai putri papah kenapa-kenapa. Papah yang bakalan maju paling pertama." setelah mengatakan itu, Alana speechless! Dirinya tak berkutik.

Hanya memeluk papahnya dengan erat dan mengucapkan kata terimakasih berkali-kali.

"Yuk, berangkat, keburu terlambat nanti."

*****

Sepanjang perjalanan, Alana mendengarkan musik di radio. Terutama beberapa musik dari luar negeri.

Papanya juga suka mendengarkan musik-musik barat seperti ini. Tak hanya itu, papanya juga suka menonton film action setiap malam, bahkan kadang diulang-ulang tetap tidak bosan.

Sedikit macet, namun tak apalah. Sambil bersenandung, sesekali Alana merapalkan do'a yang entah sejak kapan selalu ia batin setiap diperjalanan.

Semoga ketemu cogannya.

Semoga ketemu cogannya.

Semoga bener-bener ketemu cogannya, Ya Allah.

Begitulah Alana. Receh dan garing, dan sedikit nakal. Jangan lupa, alai.

Princess StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang