SELESAI mereka berolahraga, ketiganya duduk diatas tikar yang mereka gelar di taman kompleks.
Yumna dan Yusra adalah tetangga sebelah rumah Alana. Dulu, mereka sering bermain bersama. Namun semenjak orangtua kembar memutuskan pindah ke Denmark, mereka terpisah.
Saat itu Alana, Yumna dan Yusra masih berumur 13 tahun, yang artinya masih duduk dibangku SMP kelas 2.
Hanya dibekali nomor telepon dan ID line, mereka masih sering berhubungan. Namun Yumna dan Yusra tiba-tiba mengganti nomor telepon dan ID line nya. Dan Alana kehilangan kontak mereka.
Setelah kehilangan Kenzo, Alana juga kehilangan kembar.
"Jadi, kalian mau cerita apa?" tanya Alana sambil meluruskan kedua kakinya.
"Banyak sekali yang akan kami ceritakan. Banyak perubahan disaat kami tinggal di Denmark. Kami juga sempat pindah ke London. Perjalanan panjang kami lewati walau dalam hitungan kurang dari tiga tahun."
"Paman sama Bibi dirumah?" tanya Alana sebelum kembar memulai ceritanya.
"Sekarang mereka sedang pergi." jawab Yumna sambil membuka roti sobek kemasan yang dia bawa.
"Kami mengalami kesulitan di Denmark. Mom dan Dad sering bertengkar. Pertamanya kami tidak tahu karena apa. Kami selalu takut saat Mom menangis dan Dad memegangi kepalanya seperti orang banyak pikiran. Saat itu kami masih berinteraksi dengan lingkungan di Denmark. Semua berbeda, tidak seperti disini. Kami juga tidak tahu harus bertanya pada siapa?" jelas Yusra membuat Alana bingung karena mereka menceritakan sedikit kurang jelas.
"Kamu tahu apa dampak Mom dan Dad sering bertengkar? Kami pindah lagi ke London. Lagi-lagi kami harus berinteraksi. Hubungan kami dengan mom dan dad seakan mengendur. Yusra saat itu masih sering menangis saat mendengar bentakan saat mom dan dad bertengkar. Kami berusaha mencari tahu, Al. Kami kesusahan karena saat itu kami masih SMP. Kami tidak tahu apa-apa."
"Saat itu kami nekat untuk kabur dari sekolah dan pulang ke rumah. Dad sedang bekerja, sedangkan mom seperti biasa juga mengecek toko roti kecil yang mom buat disana. Kami masuk ke dalam kamar mom dan dad. Kami tidak menemukan apa-apa disana. Usaha pertama kami sia-sia. Namun beberapa minggu setelahnya mom kembali menangis. Mereka tidak bertengkar. Dan mom mengatakan sesuatu yang membuat kami bingung, sangat bingung. Mom bertanya pada Dad 'bagaimana keadaan Claudia?' Kami sangat tidak tahu soal siapa Claudia dan ada hubungan apa diantara mom dan dad. Kami menyimpulkan bahwa seseorang bernama Claudia itu penyebab Mom dan Dad akhir-akhir ini bertengkar."
Alana mendengarkan cerita yang terus keluar dari mulut Yumna dan Yusra secara bergantian. Dirinya menyimak dan tidak ingin memutus sepatah katapun cerita dari Yumna dan Yusra.
"Kami mencari tahu, mengkorek informasi dari pembantu rumah tangga kita. Kami pikir, pembantu akan tahu masalah ini karena dia sudah dewasa. Namun ternyata pembantu kami tidak tahu menahu soal pertikaian mom dan dad apalagi soal siapa Claudia."
"Saat itu kami mengunjungi Mr. Gerin. Dia bisa berbahasa Indonesia. Kami tahu karena Mr. Gerin adalah sahabat Dad. Mungkin Mr. Gerin tahu soal ini. Kami terus mendesak Mr. Gerin karena kami curiga Mr. Gerin memiliki setitik fakta tentang permasalahan ini. Kami tidak suka selalu diposisi ini. Kami ingin keluarga kami kembali seperti dulu. Tidak yang sekarang. Berbicara dengan Mom dan Dad saja jarang sekali. Bahkan kami sudah tidak pernah melihat keakraban Mom dan Dad saat didapur, dimana Mom selalu masak dan Dad menganggu."
"Mr. Gerin selalu mengelak. Namun dibalik matanya, kami tahu Mr. Gerin menyembunyikan sesuatu. Seminggu sudah kami bolak-balik ke tempat Mr. Gerin. Dan untungnya Mr. Gerin tidak pernah bercerita pada Mom ataupun Dad jika kami setiap hari ketempatnya."
"Kami selalu membujuk dan merengek. Satu fakta yang kami dapat dari Mr. Gerin jika permasalahan Mom dan Dad itu karena seseorang di Indonesia. Saat Dad belum pulang, kami mendekati mom dan bertanya. Ada apa akhir-akhir ini? Mom menitikkan air matanya. Kami menenangkannya selanjutnya Mom menceritakan semuanya pada kami. Ternyata kami memiliki seorang kakak di Indonesia. Dia Claudia. Saat kami lahir, Claudia berumur dua tahun. Claudia lahir karena pacar Dad yang saat itu Dad baru menikah dengan Mom. Saat mom menceritakan itu semua, kami sangat marah pada Claudia yang membuat keluarga kami tidak harmonis lagi karena menemukan satu fakta. Tapi kami lebih marah lagi pada Dad karena Dad telah mengecewakan kami semua."
"Saat itu kami ikut marah, walau kami tidak marah pada Dad. Kami tidak mau ketika Dad membujuk kami untuk mengajak pergi ke Indonesia mencari Claudia, kakak tiri kami. Kami tidak mau, kami masih marah pada Claudia membuat hubungan keluarga kami terasa renggang."
"Beberapa bulan setelahnya, kami sudah memasuki Senior High School. Dad belum menyerah mengajak kami untuk kembali ke Indonesia dan mencari Claudia. Sebenarnya kami sangat rindu pada Indonesia. Namun keadaan ini membuat kami malas untuk pulang."
"Suatu malam saat makan malam Dad memberi tahu fakta mengejutkan bagi kami. Fakta yang baru juga Dad ketahui. Bahwa ibu Claudia, mantan pacar gelap Dad sudah meninggal sejak beberapa tahun lalu. Claudia mengurusi hidupnya sendiri disebuah asrama. Membiayai hidupnya sendiri dengan berjualan camilan di online shop. sedangkan untuk kebutuhan lainnya pamannya setiap bulan mentransfer uang."
Satu pertanyaan dibenak Alana saat ini.
"Apakah kamu ingin bertanya sesuatu?" tanya Yumna pada Alana.
"Kenapa Claudia nggak tinggal sama pamannya?" tanya Alana mengerutkan keningnya.
"Kata Dad, pamannya tinggal jauh di Kalimantan sedangkan Claudia ingin meneruskan sekolahnya di Jakarta." jawab Yusra membuat Alana terkejut.
"Jadi selama ini, Claudia berada di Jakarta?"
"Iya, benar. Namun kami belum menemukan asrama mana. Kami begitu iba dan merasa bersalah telah menyalahkan Claudia. Mom telah berbicara pada Dad untuk mencari keberadaan Claudia. Dan jika Claudia sudah ditemukan maka mom dan dad akan mengurus Claudia."
"Kami harap Claudia adalah orang yang baik, aku malah teringat pada kisah-kisah di novel jika kakak tiri yang akan dirawat oleh orang tua kita akan menjengkelkan. Dia membaik-baikkan kita di depan orang tua dan akan menginjak-injak kita saat orang tua kita sedang pergi. Kami tidak ingin itu terjadi. Semoga saja Claudia bukanlah orang yang seperti itu." lanjut Yumna lagi.
"Ya, semoga saja. Kalian udah cari Claudia di asrama mana saja?" tanya Alana penasaran.
"Di sekitar Jakarta dan Bekasi. Kami belum mencari dibeberapa tempat karena waktu yang selalu mengejar hal lainnya. Sepertinya kami akan mendaftar sekolah disini." jelas Yusra tak melunturkan senyumnya.
"Jadi kalian akan bersekolah dan tinggal disini lagi?" tanya Alana antusias dan dibalas anggukan keduanya.
"Tapi, apakah kalian sudah mencari Claudia ke asrama khusus wanita? Disana kebanyakan berisi anak remaja hingga kuliahan." usul Alana membuat kedua kembar mengerutkan keningnya.
Kenapa tidak terpikirkan?
"Nanti akan kami coba dan bilang pada mom dan dad. Terimakasih sarannya."
"Yuk, balik. Udah mulai panas nih." ajak Alana dan ketiganya berdiri membereskan tikar dan beberapa camilan.
*****
SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA!
sebagai anak bangsa kita harus bangga menjadi bagian dari Indonesia.
semoga jasad para pahlawan yang telah gugur selalu di terima di sisi-Nya. aamiin.
MERDEKA! 🇮🇩
Buntu banget aduh~~
Terus vote & comments yaa, thanks.
Semarang, 28 Oktober 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Stalker
Fiksi RemajaDia bukan gadis tomboy, dia juga bukan gadis polos, apalagi gadis feminim serba merah muda atau ungu. Namun dia masih 'doyan' cowok, apalagi jika dikaitkan dengan cogan. Dia adalah Alana Shanika. Seorang bad girl sekolahan namun bukan cabe-cabean se...