Karena ada pemutusan kontrak kerja sama dengan pihak platform. So Author bakalan update ulang alias republish.
Selamat Membaca...
Author POV
Sekitar pukul 11.20 malam akhirnya mereka sampai. Erlangga merasa bersalah karena telah mengantarkan anak orang sampai larut malam. Apalagi isi pesan WhatsApp dari ayah Barbie yang semain membuatnya merasa tidak enak. Erlangga pun mengantar Barbie sampai depan rumah dan menunggunya hingga dibukakan pintu. Dia benar-benar merasa tidak enak dan bersalah. Pintu rumah pun terbuka, Mpok Ipeh ART-nya yang membukakan pintu dan melihat tak percaya sekaligus terkesima karena anak majikannya pulang bersama pria tampan.
"Eh Non. Itu siapa? Kok malem banget sih Non," tanya sang ART sambil celingak-celinguk penasaran, mengintip di daun pintu.
"KEPO! Mama-Papa udah tidur?" tanya Barbie sambil celingak-celinguk mencari orang tuanya. Dia tak menggubris pertanyaan ART-nya yang sedang penasaran dengan kedatangan laki-laki tampan dan sangat memesona meskipun dalam keadaan cahaya redup.
"Udah kayaknya Non. Tadi cuma pesen, Mpok di suruh ngeronda nungguin Non," sahut Mpok Ipeh, ART-nya yang sudah lama bekerja dengan keluarga Barbie. Mpok Ipeh cengar-cengir sendiri dengan pandangannya yang tak lepas menatap wajah rupawan Erlangga.
"Yaudah gue pulang ya, udah malem. Besok gue kesini lagi, gak enak gue nganterin anak orang sampe tengah malam," katanya sambil meninggalkan rumah Barbie menuju mobil yang terparkir di depan gerbang rumah.
"Eh mau ngapain?" tanya Barbie kaget.
Erlangga tak menggubrisnya. Dia terus berjalan menuju mobilnya dan pergi meninggalkan area rumah Barbie. Secepat kilat dia mengendarai mobil mewahnya sampai Barbie tertegun mematung di depan pintu memandangi kepergian Erlangga dengan pikiran tanda tanya 'Apa yang sedang direncanakan Erlangga?'
***
Keesokan harinya...
Cahaya silau matahari masuk ke jendela kaca kamar Berbie. Tetapi tetap seperti biasanya, Barbie masih terlelap dan sedikitpun silauan sinar matahari itu tidak mengganggu matanya. Ibunya pun menyuruh Mpok Ipeh untuk segera membangunkan anaknya itu dan ikut sarapan bersama.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu, tanda kamar Barbie masih terkunci.
"Non bangun, udah pagi Non. Udah jam delapan nih," suara lantang Mpok Ipeh mencoba membangunkan majikannya.
Tak lama kemudian, suara bel rumah pun berbunyi. Mama Irina yang tengah merapikan dan menyiapkan sarapan di meja makan lantas pergi ke ruang tamu untuk membukakan pintu. Mama Irina pun terkejut karena tamu yang datang sepagi ini adalah calon menantunya, Erlangga.
"Assalamu'alaikum," sapa Erlangga dengan senyuman ramah.
"Wa'alaikum salam ... Ega? Wah, ada angin apa tiba-tiba sepagi ini ke rumah? Ayo masuk," ajak Mama Irina sambil menggandeng calon menantunya itu ke ruang makan.
"Ayo duduk Ega, sekalian ikut sarapan. Wah, Tante enggak nyangka lho! Baru aja tadi malam kalian ketemuan. Eh, sekarang udah kangen ketemu Arbie lagi ya?" canda Mama Irina terkekeh geli.
"Om mana Tan?" tanya Erlangga dengan ramah demi mengalihkan topik.
"Om atau Arbie?" goda Mama Irina kepada calon menantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istriku Pemain Game Online (END)
RomanceSUDAH TERBIT EBOOK dan CETAK!! Link ebook bisa lihat di profil author ya. Part yang masih utuh 1-30. Bagaimana kisah suami yang berprofesi seorang dokter menghadapi istrinya yang hobi main game online? Jika biasanya istri memiliki hobi berbelanja...