dua belas

6.4K 764 46
                                    

*Maaf jika typo bertebaran

Langit mendadak mendung dan gue masih berdiri di halte sekolah. Jihoon udah pulang duluan. Sebelumnya dia ajak gue pulang bareng, tapi gue tolak. Setengah menyesal juga sebenarnya gue abis nolak karna sekarang gue ga tau mau pulang sama siapa.

Mark?

Oh, no. Dikira entar gue ga tau diri lagi. Marknya lagi ga mood malah minta pulang bareng. Gue juga ga tau jelas dia marah gegara apaan.

Apa mungkin karna perkataan gue yang semalam?

Masa sih dia marah karna gue ngatain dia banyak bicara, kan gue ngomong apa adanya.

Dan kalau emang iya marah karna itu fix sumpah baperan banget dianya wkwk

Untungnya sekarang gue ga lagi sendirian di halte, karna ada beberapa anak sekolah gue juga lagi nunggu jemputan.

Lah, mereka nunggu jemputan. Terus gue nunggu siapa, dong?

Mau naik angkutan umum gue ga berani. Takutnya diculik ntar kan berabe:(

Pilihan terbaik yaitu pesan taksi online.

Tiiit.. Tiiit..

"Kak Nobi" panggil seseorang.

Loh?

"Haechan?"

"Masuk, kak" suruhnya sambil menggerakkan tangannya menyuruh gue untuk masuk.

Setelah gue masuk ke mobil, Haechan menjalankan mobilnya.

"Kok kamu tau kakak belum pulang?" tanya gue heran.

"Tadi begitu sampe di rumah, aku ga liat ada kakak padahal yang lain udah ada. Terus aku juga ingat tadi Jihoon pulang sendirian"

"Kak Jihoon" koreksi gue.

"Iya serah" jawab Haechan seadanya.

Terus gue dan Haechan diam. Diluar sana hujan mulai turun begitu derasnya. Gue merapatkan jaket hoodie yang gue pake.

"Kak"

"Hm"

Tiba-tiba Haechan menepikan mobilnya. Lalu noleh ke gue.

Ini bocah kenapa?

"Kak, bantuin aku dong" pintanya sedikit merengek.

"Bantuin apa?"

Haechan narik kedua tangan gue, "Pinjam tangan kakak ya. Mau aku potoin terus aku post ke ige aku,  biar diliat sama si mantan kalau aku juga punya pacar baru. Sialan emang dia sok-sokan pamer depan aku. Emang difikir dia doang yang bisa? Aku juga bisa kali" jelasnya menggebu-gebu.

Alhasil gue tertawa, ada-ada aja si Haechan. Kurang kerjaan banget sih.

Tak urung, gue juga ngeiyain.

Getaran hape membuat Haechan melepaskan genggamannya dari tangan gue.

"Apa?"

"..."

"Udah, ini lagi pulang"

"..."

"Udah elah. Ga sabaran amat"

"..."

"Iya iya"

Haechan mematikan panggilannya.

"Ngomel-ngomel doang. Disuruh dia yang jemput kaga mau"

"Siapa chan?"

"Kak Mark"

Dititipin | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang