delapan

6.7K 803 36
                                    

*Maaf jika typo bertebaran

Gue terbangun karna terkejud mendegar suara gebrakan pintu yang diiringi teriakan Lele. Ia datang sama yang lainnya.

"LU SIH LE TERIAK-TERIAK?! LIAT KAKAK, KEBANGUN KAN JADINYA"

"LU JUGA TERIAK, OGEB"

"Udah deh, mending lu pada diem aja. Berisik" ucap Haechan karna ia sendiri juga tak sanggup mendengar bacotan kedua adiknya itu.

"Wajar kali, lele kan khawatir sama kak Renjun," Lele cemberut, "Icung juga pas kak Mark sakit sampe nangis kejer, padahal kak Mark cuma keseleo" gumam Lele yang sepertinya masih dapat didengar oleh Icung.

Terlihat dari tangan Icung yang melayang ingin mengeplak kepala Lele. Tapi keburu ditahan oleh Mark.

"Diem. Sayang Renjunnya lagi sakit." perintah Mark.

Lele dan Icung langsung ngangguk patuh.

"Kakak pasti belum sarapan kan? Mending kakak cari makan dulu deh" ucap Jaemin yang tengah duduk di pinggiran kasur.

"Yaudah, kakak tinggal ya? Jangan bikin ribut. Yuk, bi"

Mark menggerakkan matanya ke arah gue yang sedari tadi hanya menonton mereka.

Gue ngikut aja. Perut gue juga lapar banget dari semalam.

Sampai di kantin rumah sakit, gue dan Mark langsung mesan bubur ayam. Kantin terlihat sepi, karna jam untuk sarapan udah lewat

"Mark, emang gapapa ga ngabarin bunda kalau Renjun sakit?" tanya gue ke Mark.

"Gapapa. Kasian ntar bunda khawatir" jawab Mark.

Gue ngangguk.

Selanjutnya gue dan Mark diam lagi. Ga ada yang bicara. Gue mau bicara juga ga berani. Si Mark kayanya emang ga niat bicara.

"Lo ga ada rencana kemana-mana kan hari ini?"

Gue ngedikin bahu, "Sejauh ini sih ga ada. Tapi karna Renjun sakit, kayanya gue ga akan pergi kemana-mana "

"Lo sendiri? Mau jalan ya sama pacar lo?"

Mark mendelik ga suka, "Ga, lah. Gue ga punya pacar"

"Terus siapa? Gebetan lo?"

Mark diam, ga jawab. Kayanya iya dia mau jalan sama gebetannya.

"Siapa sih?! Tzuyu ya?"

Mark agak kaget pas gue nanya itu. Kalau diliat dari ekspresi dia, emang bener.

"Kok lo tau?"

"Cielah yang mau jalan bareng doi. Kalau anak-anak tau gimana ya?" goda gue.

Telinga Mark merah. Gue ketawa jahat liatnya.

"Apasih, bacot"

Gue semakin ketawa, "Gimana ya reaksi fans-fans lo kalo mereka tau?"

Mark bangkit dari kursi mau pergi. Gue juga buru-buru bangun ikut dia.

"Udah pergi aja. Lagian Renjun ada gue sama yang lain jaga dia" ucap gue kemudian.

Tapi, kenapa gue rada kesal gitu ya?

***

Pas balik ke kamar, gue liat ada satu anggota yang bertambah. Dia dan Haechan duduk di sofa yang tadi gue tidurin.

"Kok kak Nobi balik sendirian?" tanya Jaemin yang lebih dulu sadar keberadaan gue.

"Mark ada janji"

Dititipin | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang